Perancis, Tahun 1647

566 62 3
                                    


CANDU

.

.

.

CANDU

Disclimer : Om Masashi Kishimoto.

Author : Hanna Hoshiko

Pairing : Sakura H. – Sasuke U.

Rated : T+

Genre : Romance/Fantasy

.

.

.

Warning!

Cerita ini hanyalah fiksi dan semua yang ada di dalamnya kecuali chara adalah asli murni ide dari author. Kesamaan alur, scene, atau apapun itu dilakukan dengan ke-tidak sengajaan oleh author.

Karakter tokoh disesuaikan dengan tuntutan jalan cerita, dan diusahakan sehingga tidak sampai mem-bashing chara.

.

.

.

Don't Like Don't Read.

.

Cerita ini adalah sekuel BAGIAN SEDIH PADA HUJAN

.

Mempersembahkan.

Perancis, Tahun 1647.

"Kakak apa kau akan percaya jika aku adalah manusia yang dikutuk?"

"Kau juga harus percaya jika aku ini hantu kalau begitu." Jawab Itachi asal-asalan.

Sasuke menenteng belanjaannya dengan kedua tangannya, tahun ini dia berumur 14 tahun, "Di kehidupan sebelumnya ayah adalah seorang raja, aku tidak bisa mempercayainya."

Ini adalah kali kedua dewa membangunkan kutukannya, di dalam hatinya dia masih tidak percaya jika mendapat kutukan, tapi semua ingatan tentang kehidupan masa lalunya terasa sangat nyata, ingatan itu terasa seperti kemarin baginya.

Terutama perempuan bernama Sakura. Kemudian menjadi Sakura Haruno.

Dia harus mencari perempuan itu di kehidupannya saat ini, mungkin kutukan itu benar adanya, dia belum pernah bertemu Sakura secara langsung, dia hanya mengingatnya di dalam ingatan, lalu perasaan yang dia rasakan sekarang ini apa? Dia sudah jatuh cinta bahkan tanpa tahu siapa Sakura di kehidupannya saat ini.

"Aku juga sudah menemukan istriku." Ucap Sasuke dengan rasa senang.

Itachi tertawa keras. "Siapa?"

Mereka berhenti berjalan, lampu penyebrangan masih menunjukan tanda berhenti untuk pejalan kaki. "Dulu tidak ada yang bisa menandingi kecantikannya."

"Dulu?" tanya Itachi heran.

"Hn. Matanya berwarna hijau, mungkin karena rambutnya berwarna merah muda jadi dia terlihat seperti musim semi berjalan," Sasuke menghela napas pelan. "namanya Sakura-"

"Sa-Sakura!" teriak Itachi.

Ckiit! Brak! "Aaah!" teriak para perempuan menggema di sepanjang jalanan kota.

Kedua mata Sasuke menatap tidak percaya. Buk. Ia menjatuhkan semua belanjaan ditangannya, dengan panik ia berlari ke tengah jalan raya, diikuti Itachi yang juga berlari mengikutinya.

Ia melihat darah yang mengalir di bawah sepatunya, air matanya keluar saat menatap wajah yang sangat dia rindukan penuh dengan darah, sepertinya di kehidupan ini mereka berada di umur yang sama, tapi dia bahkan belum sempat menyapanya. Apa memang harus setidak adil ini dewa padanya? Ini kedua kalinya dia melihat Sakura mati dengan kedua matanya sendiri, jika sudah seperti ini apa yang harus di lakukannya.

Sasuke menghapus darah di wajah Sakura dengan tangannya. "Maafkan aku Sakura." Ucapnya pelan.

"Sasuke." Panggil Itachi.

"Sepertinya aku memang dikutuk." Sasuke mengusap air matanya kasar.

.

.

.

To be continue.

CANDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang