His Neighbor

179 32 0
                                    


CANDU

.

.

.

CANDU

Disclimer : Om Masashi Kishimoto.

Author : Hanna Hoshiko

Pairing : Sakura H. – Sasuke U.

Rated : T+

Genre : Romance/Fantasy

.

.

.

Warning!

Cerita ini hanyalah fiksi dan semua yang ada di dalamnya kecuali chara adalah asli murni ide dari author. Kesamaan alur, scene, atau apapun itu dilakukan dengan ke-tidak sengajaan oleh author.

Karakter tokoh disesuaikan dengan tuntutan jalan cerita, dan diusahakan sehingga tidak sampai mem-bashing chara.

.

.

.

Don't Like Don't Read.

.

Cerita ini adalah sekuel BAGIAN SEDIH PADA HUJAN

.

Mempersembahkan.

Sudah berapa lama dia terdiam di terasnya, dia hanya memegang kuas, matanya termenung melihat sketsa gambarnya, dia masih terus memikirkan perkataan seniornya beberapa hari lalu.

Sai hanya sempat berkata jika seniornya itu adalah manusia terkutuk, karena Ino di bawa ke UGD dia harus memotong cerita seniornya di awal, dan akhirnya membuatnya penasaran setengah mati.

"Kau tidak jadi melukis?" tanya Ino.

Ino masih menggunakan perban di lengannya, dia mengalami kecelakaan karena belajar naik skuter, dan kini Ino memilih tinggal di rumahnya untuk sementara. Meski sedikit terganggu tapi pilihan Ino untuk tinggal di rumahnya bukanlah hal buruk, dia bisa menjaga Ino, dan dia juga memiliki pembantu gratis.

Dia menatap langit, masih saja mendung, tidak ada tanda-tanda matahari akan bersinar sama sekali, mungkin karena sudah musim gugur.

"Mungkin saja aku dulu seorang dewi," dia menempelkan kuasnya di atas canvas. "tapi bisa saja sekarang aku hanya manusia yang di kutuk." Sakura mengeratkan genggamannya pada kuas.

"Aku tidak ingin percaya," Ino duduk di bangku. "kau tahu dari mana?" tanya Ino.

"Sai-san membuat lukisan perempuan ini setinggi dua meter," dia berbicara tanpa menatap Ino. "dia berkata jika perempuan ini adalah seorang dewi." Sakura lebih fokus melukis perempuan yang mirip dengannya.

"Lalu?" tanya Ino lagi.

"Sai-san juga berkata jika dia manusia yang terkena kutukan." Jawab Sakura tenang.

Ino menyenderkan kepalanya pada sandaran, "Kau!" teriak Ino, "kenapa kau percaya pada orang sepertinya, kau tahu-"

"Benar," dia memotong perkataan Ino, "kenapa juga harus percaya padanya, tapi Ino..." dia mencampur dua warna menjadi satu, "jika semua itu benar, berarti aku harus menebus dosaku di masa lalu."

Tangannya turun, dia meletakkan kuasnya di atas palet, dia tidak mendengar jawab dari Ino.

"Aku akan membantumu menebusnya," akhirnya Ino bersuara, dia menoleh ke arah Ino, "kita pergi ke neraka bersama Sakura." Dia tertawa mendengar ucapan terakhir Ino.

CANDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang