Library Boy and The Cursed

180 22 0
                                    


CANDU

.

.

.

CANDU

Disclimer : Om Masashi Kishimoto.

Author : Hanna Hoshiko

Pairing : Sakura H. – Sasuke U.

Rated : T+

Genre : Romance/Fantasy

.

.

.

Warning!

Cerita ini hanyalah fiksi dan semua yang ada di dalamnya kecuali chara adalah asli murni ide dari author. Kesamaan alur, scene, atau apapun itu dilakukan dengan ke-tidak sengajaan oleh author.

Karakter tokoh disesuaikan dengan tuntutan jalan cerita, dan diusahakan sehingga tidak sampai mem-bashing chara.

.

.

.

Don't Like Don't Read.

.

Cerita ini adalah sekuel BAGIAN SEDIH PADA HUJAN

.

Mempersembahkan.

Dia tidak bisa berlama-lama pulang ke rumah orang tuanya, tugas-tugas kuliahnya sudah menunggu bersama Ino, beberapa bulan lagi juga akan libur semester jadi dia pasti akan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah orang tuanya.

"Kau yakin tidak ingin ayah antar Saki?" ayahnya memandangnya dengan duduk selonjor santai di sofa.

"Aku tidak membawa banyak barang, jadi tidak usah." Ia melihat wajah ayahnya yang kecewa.

Setelah puas melihat wajah kecewa ayahnya, dia menatap ibunya yang sibuk di dapur, menyiapkan bekal dan bersediaan makanan untuk dibawanya.

Ibunya merapikan rambutnya, "Kau sering-seringlah ke salon," dia menatap ibunya aneh. "lihatlah rambut ini, apa kau bukan wanita?!" tanya ibunya garang.

"Kita bukan keluarga semiskin itu sampai-sampai kau tidak bisa pergi ke salon," Ucap ayahnya berwibawa, "sayang, beritahu gadis pirang itu untuk sering-sering merawat putri kita."

Ayahnya bahkan tidak ingat nama Ino.

Sakura memeluk ayahnya, "Aku akan pergi bersama Ino, jangan khawatir."

Dia melambaikan tangan kepada kedua orang tuanya, Sakura melangkah masuk ke dalam gerbong kereta, wajah ibunya terlihat begitu tegar, sangat begitu berkebalikan dengan wajah ayahnya.

.

.

.

CANDU

.

.

.

"Kau sudah mengambil formulir pendaftarannya?" Ino beralih menatapnya.

Ia melihat formulir pendaftaran organisasi di tangannya, "Kau tahu aku tadi bertemu laki-laki tampan saat mengambil ini." Sakura menenteng formulirnya di depan wajah sahabatnya.

Ino berdecak kesal.

"Kenapa hidupmu selalu beruntung," Ino masih fokus bermain ingrom. "kau mudah di kelilingi laki-laki tampan."

CANDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang