Korea Selatan, Tahun 1988

358 54 1
                                    


CANDU

.

.

.

CANDU

Disclimer : Om Masashi Kishimoto.

Author : Hanna Hoshiko

Pairing : Sakura H. – Sasuke U.

Rated : T+

Genre : Romance/Fantasy

.

.

.

Warning!

Cerita ini hanyalah fiksi dan semua yang ada di dalamnya kecuali chara adalah asli murni ide dari author. Kesamaan alur, scene, atau apapun itu dilakukan dengan ke-tidak sengajaan oleh author.

Karakter tokoh disesuaikan dengan tuntutan jalan cerita, dan diusahakan sehingga tidak sampai mem-bashing chara.

.

.

.

Don't Like Don't Read.

.

Cerita ini adalah sekuel BAGIAN SEDIH PADA HUJAN

.

Mempersembahkan.

Korea Selatan, Tahun 1988.

"Apakah anda nona Sakura Kim?"

Perempuan itu hanya diam menatap ke arah luar jendela, akhirnya setelah 10 tahun mencari dia menemukan Sakura. Tidak mudah memang menemukan Sakura di setiap kehidupannya, jika Sakura tidak mati berarti dia yang harus mengorbankan nyawanya, tapi kali terasa lebih mudah. Sangat mudah.

Jarak umur mereka juga tidak begitu jauh.

Hingga ia mulai berpikir inikah akhir kutukannya.

"Apa yang anda inginkan dari saya?" tanya Sakura dingin.

Di setiap kehidupannya sebelum ini Sakura selalu tampil dengan sangat mempesona, dan juga aura hangat yang selalu terpancar keluar, tapi kali ini, hanya ada Sakura yang bahkan tidak memiliki semangat hidup.

"Perkenalkan namaku Sasuke Lee," dia tersenyum pada Sakura. "senang bisa bertemu denganmu nona Sakura, apakah semua baik-baik saja?" Sasuke melirik tangan Sakura yang penuh luka.

"Seperti yang anda lihat, aku baik-baik saja." Jawab Sakura dingin.

Sasuke menatap Sakura sedih.

"Tidak," Sasuke tersenyum.

"bagiku dirimu yang sekarang tidak baik-baik saja, dulu hanya aku manusia biasa yang berani mencintaimu, jadi jangan mencoba berbohong padaku," senyuman Sasuke menghilang. "kebohonganmu tidak akan berpengaruh lagi padaku."

"An-anda mencintaiku?" tanya Sakura tidak percaya.

Sasuke tertawa pelan. "Kenapa? Apakah aneh? Dulu juga hanya aku yang bisa melihatmu."

"Apa maksud anda bisa melihatku? Aku bahkan tidak pernah bertemu dengan anda." Sakura menatap Sasuke curiga.

Tangan Sasuke menyentuh gelas kopinya.

"Aku juga tidak tahu kenapa aku bisa melihatmu, mungkin itu yang dinamakan nasib? Yang jelas," Sasuke mengangkat gelasnya. "kau tidak perlu mengingatnya, bukan kenangan yang indah juga."

Sakura kembali menatap ke luar. "Maaf, aku masih tidak mengerti apa yang anda katakan."

"Kau tidak harus mengerti," Sasuke meminum kopinya. "sekarang kau hanya harus hidup bahagia, jangan memikirkan hal selain itu, saat ini kau mempunyaiku."

Perempuan itu memilih diam.

Saat mencari Sakura banyak informasi yang ia dapatkan, terutama tentang bagaimana perempuan itu berjuang untuk hidup, dia tidak tahu Sakura juga ikut dikutuk atau tidak, tapi kehidupan Sakura kali ini sangat menyedihkan.

.

.

.

Candu

.

.

.

"Kenapa di sini ramai sekali, memangnya ada apa?" gumamnya.

Sasuke masih berjalan dengan riang, dia menatap orang-orang dengan pandangan biasa, perlahan tercium aroma hangus yang begitu menyengat, juga beberapa mobil pemadam kebakaran yang melewatinya.

"Apa ada kebakaran?" tanya Sasuke pada salah satu orang yang berada di sana.

"Benar, sepertinya rumah perempuan yang tinggal di ujung sana terbakar."

Sasuke terdiam.

Rumah yang tersisa diujung hanya milik Sakura, tidak mungkin bukan? Dengan sekuat tenaga Sasuke berlari, matanya bingung mencari-cari Sakura diantara orang-orang, untuk saat ini dia ingin berpikir jika Sakura baik-baik saja.

Buk. Kue yang di bawanya terlepas dari genggamannya.

"Sa-Sakura..." dengan kedua matanya dia bisa melihat rambut berwarna pink pudar itu menyatu dengan hitamnya abu.

Sepertinya ucapannya kemarin tidak mempengaruhi apa pun pada Sakura, sudah berapa kali dia melihat Sakura mati, sudah berapa kali dia gagal menyelamatkan Sakura.

"Maafkan aku."

.

.

.

To be continue.

CANDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang