CANDU

Titik Nol

CANDU

.

.

.

CANDU

Disclimer : Om Masashi Kishimoto.

Author : Hanna Hoshiko

Pairing : Sakura H. – Sasuke U.

Rated : T+

Genre : Romance/Fantasy

.

.

.

Warning!

Cerita ini hanyalah fiksi dan semua yang ada di dalamnya kecuali chara adalah asli murni ide dari author. Kesamaan alur, scene, atau apapun itu dilakukan dengan ke-tidak sengajaan oleh author.

Karakter tokoh disesuaikan dengan tuntutan jalan cerita, dan diusahakan sehingga tidak sampai mem-bashing chara.

.

.

.

Don't Like Don't Read.

.

Cerita ini adalah sekuel BAGIAN SEDIH PADA HUJAN

.

Mempersembahkan.

Setelah pertemuannya dengan Naruto, Sakura hidup seperti mayat di dalam kamarnya selama tiga hari ini, beruntung karena akhir pekan jadi dia tidak perlu kuliah. Diam-diam dia juga menangis, mengutuk dewa yang memberikannya hukuman, dan pada akhirnya dia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri.

Sakura menatap langit-langit kamarnya, beberapa hari ini dia juga menghindari Ino, dia tidak siap untuk bercerita pada siapa pun.

Dia tahu Ino pasti khawatir.

"Sakura." Panggil Ino dari luar.

Dia tidak menjawab.

"Sasuke ingin bertemu," dia melirik ke arah pintu. "dia sekarang menunggu di luar." Dia meringkukan tubuhnya setelah mendengar perkataan Ino.

Kali ini pun dia tidak menjawab perkataan Ino.

"Aku akan bilang padanya jika kau sedang tidur," Ino mengetuk pintu kamarnya. "aku tidak tahu apa yang sudah terjadi, kau bisa bercerita jika kau siap." Setelah itu ia mendengar langkah kaki Ino yang menuju pintu.

Sakura menangis, jika hidupnya memang di takdirkan buruk, bukankah itu artinya dia tidak bisa menyeret orang lain ikut campur dalam kehidupannya, bisa saja mereka juga ikut bernasib buruk sepertinya.

Dia menutup mulutnya agar suara tangisannya tidak terdengar keluar.

.

.

.

CANDU

.

.

.

Dia sengaja pulang larut malam untuk menghindari Ino, begitu pun tadi pagi dia pergi kuliah saat Ino masih tidur, dia tidak ingin Ino melihat mata yang bengkak, dia rasa belum waktunya untuk bercerita pada Ino.

"Sakura." Panggil Sasuke.

Dia berhenti melangkah, di balik kacamata hitamnya dia melihat bayangan Sasuke di pintu supermarket, laki-laki itu membawa sekantung besar belanjaan.