Pertemuan

294 45 3
                                    

CANDU

.

.

.

CANDU

Disclimer : Om Masashi Kishimoto.

Author : Hanna Hoshiko

Pairing : Sakura H. – Sasuke U.

Rated : T+

Genre : Romance/Fantasy

.

.

.

Warning!

Cerita ini hanyalah fiksi dan semua yang ada di dalamnya kecuali chara adalah asli murni ide dari author. Kesamaan alur, scene, atau apapun itu dilakukan dengan ke-tidak sengajaan oleh author.

Karakter tokoh disesuaikan dengan tuntutan jalan cerita, dan diusahakan sehingga tidak sampai mem-bashing chara.

.

.

.

Don't Like Don't Read.

.

Cerita ini adalah sekuel BAGIAN SEDIH PADA HUJAN

.

Mempersembahkan.

"Sakuraaa! Hari minggu ini kau akan kemana?"

Sakura menutup bukunya, merapikan beberapa berkas sketsanya, "Aku tidak bisa menemanimu, hari mingguku sibuk." Dia menatap wajahnya di dalam kaca, kemudian mengeluarkan lipstik peach dari dalam tasnya.

"Kenapa?"

Sakura melirik bosan. "Ibuku menyuruhku pindah."

"Kalau begitu aku akan membantumu, bagaimana?"

Mereka berdua berjalan keluar kelas, "Kau yakin tidak akan sibuk dengan percobaanmu Ino? Kudengar jurusan kedokteran memiliki jadwal yang padat." Sakura berbicara dengan masih terfokus pada ponselnya.

"Sepertinya aku akan pindah jurusan saja." Ino menghela napas berat.

"Kau gila?!"

Ino memanyunkan bibirnya. "Aku tidak tahu kenapa mereka bisa menerimaku," mata Ino kemudian berubah marah. "padahal ini baru seminggu kuliah tapi aku memutuskan untuk membatalkan jalan ninjaku hahaha." Ino tertawa dengan keras.

Bruk.

"Sakura!" teriak Ino

"Ponselku!" ucap Sakura dengan kaget.

Tanpa melihat penabraknya, Sakura berlari pelan untuk mengambil ponsel yang terpental agak jauh darinya, tangannya sudah bersiap untuk mengambil ponselnya tapi bukan hanya tangannya saja yang mencoba mengambil ponsel miliknya, sebuah tangan lainnya juga ikut meraihnya, dengan penasaran Sakura menatap orang di depannya.

Laki-laki berambut hitam dan berkulit pucat.

Dengan cepat laki-laki itu mengambil ponsel milik Sakura.

"Maafkan aku karena menabrakmu, sepertinya ponselnya tidak rusak," laki-laki itu mengulurkan ponsel pada Sakura. "ah! Perkenalkan namaku Sai Shimura, jurusan arsitektur tahun kedua."

Laki-laki itu tersenyum lembut padanya dan Ino, tipikal senior idaman.

"Ah! Terima kasih." Ino menerima uluran ponsel dari Sai.

Sai mengulurkan tangannya pada Sakura, dengan pelan Ino menyenggol Sakura, dengan ragu Sakura menerima uluran tangan Sai, tangan laki-laki itu terasa agak dingin di gengaman Sakura.

"Sakura Haruno, jurusan arsitektur tahun pertama, senang bisa berkenalan denganmu senior." Sebisa mungkin Sakura membuat senyumnya terlihat natural.

Sakura melihat tangannya yang masih dijabat oleh Sai.

"Akhirnya aku menemukanmu." Ucap Sai.

"Eh?!" ucap Sakura dan Ino bersamaan.

.

.

.

CANDU

.

.

.

Tempat tinggal barunya berada di lantai 2, apartemen ini hanya memiliki 2 lantai, masing-masing lantai memiliki sebuah kamar yang luas, dan yang lebih penting adalah apartemen ini tidak jauh dari kampusnya. Ibunya secara khusus mencari sendiri tempat tinggal untuknya, ibunya terlalu khawatir padanya karena untuk pertama kalinya mereka tinggal terpisah.

"Kau tahu tetanggamu orang seperti apa Sakura?" Ino menaruh kardus di atas meja.

Dia berhenti di ujung tangga, "Hmm... pemilik hanya berkata jika tentanggaku orang yang tampan." Sakura melanjutkan perjalanan turunnya.

"Benarkah?!" teriak Ino girang.

Sakura menghela napas lelah melihat kardus yang masih menumpuk banyak, dia tidak bisa menyewa jasa pindah rumah, dia harus menghemat.

"Kau harus rela jika aku akan terus menginap di sini Forehead!" lanjut Ino, perempuan itu dengan girang berteriak dari lantai 2.

"Cepatlah kemari! Masih banyak kardus yang harus diangkat." Teriak Sakura.

Akibat ucapan Ino, dia akhirnya juga mulai penasaran dengan tetangga bawahnya, terasnya terlihat sangat rapi, informasi yang diberitahukan pemilik juga sangat tidak membantu. Mungkin besok dia bisa memberikan makanan untuk lebih mengenal tetangganya, dia harap tetangganya bukan orang yang merepotkan meskipun dia orang yang tampan.

Sakura membersihkan guguran bunga sakura di atas kardus.

"Kemana babi itu pergi? Dia harusnya membantuku sekarang," Sakura mengangkat kardus besar itu sendirian. "In-" ucapannya terhenti, ketika ia berbalik seorang laki-laki tampan berdiri persis di belakangnya.

"Mau kubantu?" laki-laki itu tersenyum tipis padanya.

Pemilik itu benar. Tetangganya memang benar-benar sangat tampan.

Laki-laki itu mengulurkan tangannya, "perkenalkan namaku Sasuke Uchiha, aku tinggal di bawah," laki-laki itu tersenyum manis. "semoga kita menjadi tetangga yang baik, nona Sakura."

.

.

.

To be continue.

A/N :

Dari sini sudah masuk bagian Sakura, aku harap cerita ini nggak begitu panjang, jadi cepet selesainya awkwkw

CANDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang