Kisah yang memang nyata🌈
Kisah ini dimana menceritakan seorang pria yang mengejar cintanya dan citanya. Tak hanya itu seorang wanita yang trauma dengan yang namanya cinta. Tetapi trauma itu menjawab semuanya, sehingga pria itu mendaptkan cinta wan...
Tak terasa aku sudah menjalani hubungan yang begitu lama sampai 3bln yang sekarang masih ku jalani beranjak ke tahun baru yang mana tahun 2017, walaupun masih banyak rintangan dan tantangannya dalam hubungan yang ku jalanin dengan fakhri. Saat joging fakhri bercerita tentang masuk tni, dia gagal karena di gigi lalu aku memberi saran agar di behel dan dia mengatakan di sebuah video..
"Setahun baru rapih" katanya "Iyatah" jawabku "Masa aku mau daftar tahun depan mau jadi apa ngbake setahun ini" "Trus" "Tujuan aku mah tahun ini jadi" Akupun langsung mematikan rekamannya karena sudah ketauan
Dalam sebuah video yang aku rekam diambil secara diam diam, dan ini aku hanya melihatkan gambar dari videonya saja karna tidak dapat di masukkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senakal nakalnya pada diri seseorang pasti dia mempunyai bakat tersendiri pada dirinya seperti fakhri. Kadang dengan kegabutan dan ke isengnya dia bisa sampai kreatif membuat suatu hal menurutku, seperti tulisan nama aku yang di buatnya di buku pada gambar ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ko nama aku ada logo persibnya sih?" Tanyaku "Iyakan kamu sama persib ada di hati aku" "Oh jadi aku yang ke dua setelah persib" "Gak kok sayang kamu tetap yang pertama buat aku" "Masa bisa aja kamu yang"
Dengan cara hal sederhana seperti itu aku sangat senang sekali, apa yang dia lakukan apa yang dia buat pasti selalu membuat ku tertawa dan semakin sayang padanya.
Tetapi perjalanan cintaku tidak mulus begitu saja, ada saja kita bertengkar karna masalah spele tetapi tidak lama kita kembali membaik. Yah seperti itulah hubunganku dengannya jika saat ribut dan mudah untuk pulih kembali. Aku dan fakhri hanya bertemu setiap joging saja, karna tidak ada waktu lagi selain bertemu di alun alun dan sekalian joging. Selain itu aku dan fakhri setiap malam setelah selesai sholat isya rutin sekali untuk teleponan tiap malamnya, hingga bisa menghabiskan waktu sampai 1 jam. Entah jika sudah teleponan sudah tidak ingat waktu dan tidak ingat kuota sama sekali, karena saking terlalu asiknya berbincang bincang dan canda tawa melalui telepon.
