Kapan monologku bisa berubah menjadi dialog bersamamu?
Aku belum tahu harus menulis darimana.
Aku hanya merasa kesal saat aku selalu saja bermonolog dengan bayangmu.
Tidak ada balasan,
Dan selalu saja sunyi yang ku dapati.
Kembali pada pertanyaan di atas.
Kapan monologku bisa berubah menjadi dialog bersamamu?
Saat pesanku saja kau enggan membalasnya,
Padahal aku sudah menyiapkan amunisi untuk ngobrol ringan denganmu.
Namun lagi-lagi kenihilan yang aku terima.
Kau enggan untuk ku ajak berdialog.
Aku harus menjelma sebagai apa agar kamu bisa berbincang sedikit denganku?
Atau apa yang harus ku lakukan agar kau tertarik ngobrol denganku?
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHIVED FEELING
Şiir"Berawal dari perkenalan tidak sengaja, hingga pada akhirnya aku jatuh mengagumimu." Karya ini bukan sebuah cerita indah, namun tulisan terpendam dariku yang tak bisa mengungkapkan. Bacalah, siapa tahu tulisan ini sesuai dengan apa yang kamu rasaka...