Tugas

59 3 2
                                    

eh lo, ga tanggung jawab banget si udah jatuhin orang bukannya nolongin malah pergi gitu aja” gerutu Dara sembari membenarkan posisinya dan melihat langkah orang itu dari balik punggungnya hingga orang itu benar benar menghilang dari pandangan Dara
 

                     🍃🍃🍃

”Ra, lo kemana aja kemarin? Ko ga masuk sekolah? Gue hubungin juga handphone lo gaaktif, kenapa lo? Lagi vakum pegang handphone?” tanya viona yang bertubi tubi tanpa memberi kesempatan untuk dara menjawabnya
“udah ngomelnya?” ucap dara sembari memutarkan bola matanya. Karena dia sudah yakin sahabatnya ini pasti akan ngedumel dan benar saja dugaannya
Viona hanya mengangguk sembari meminum jus yang ada ditangannya
“gue kurang enak badan aja ditambah mood gue kemarin lagi ancur” jawab dara kepada viona sembari membuka menu makanan yang akan dipesannya
“mood lo ancur kenapa emang?”
Sebelum menjawab pertanyaan dari sahabatnya itu Dara memanggil pelayan untuk memesan makanan karena akibat aksi ngurung diri kemarin dia jadi kekurangan makan dan hari ini Dara ingin memesan makanan sepuasnya
“mba” Dara melambaikan tangannya kepada pelayan kantin ingin segera memesan makanan yang sudah dipilihnya untuk dipesan
“Dara mau pesen nasi goreng, bakso kuah, batagor sama es teh nya 2 ya” ucap Dara yang hanya dibalas senyuman dan anggukan dari pelayan tersebut
“Ya ampuun Daraa.. lo lagi kesambet apa?”
Viona menatap sahabatnya dengan tatapan aneh karena hari ini Dara terlihat sangat jauh dari kata baik biasanya jika viona mengajaknya ke kantin Dara cuman pesen jus alpukat untuk pengganjal makannya saat jam istirahat tiba, eh sekarang dia malah pesen makanan yang bisa dibilang over banget
“gue laper vi, kemarin kan gue kurang makan. Mood gue kan lagi ancur jadi gue milih makan seadanya aja”
Ucap dara yang hanya dibalas anggukan  oleh Viona tanpa ingin memperpanjang pertanyaan walaupun pada kenyataannya masih ada pertanyaan yang belum dara jawab.
                            (((
hari ini saat jam pelajaran berakhir Dara sengaja tidak menyempatkan diri untuk menuju ruang musik karena ada hal penting yang harus Dara selesaikan hari ini juga
“Vi, lo ko ga kasih tau gue kalo kemarin ada tugas dan harus dikumpulin besok?” tanya Dara kepada viona sembari menunggu mobil jemputan datang
“kan kemarin handphone lo gabisa gue hubungin Dara elina ertangsyah”
“kan lo bisa ngasih tau gue tadi pagi biar gue ga keburu buru gini”
“ko gue sih? Salah lo dong ga tanya gue” elak viona yang tidak mau kalah
Dara terdiam mungkin benar dirinya juga salah karena tidak menanyakan hal ini pada viona tapi tetap saja dara merasa sedikit kesal pada sahabatnya karena tidak memberi tau Dara bahwa besok akan ada tugas. Mungkin jika tugas ini bukan menyangkut pelajaran kesukaanya Dara tidak akan sepanik sekarang tapi ini tugas yang menyangkut mata pelajaran kesukannya Dara tidak mau jika harus mendapatkan niai harian kosong di mata pelajaran ini untuk pertama kalinya.
”yaudah gue minta maaf deh, mau gue bantuin ga? Kalo contekan sih kayaknya imposibble ya buat lo” tanya viona kepada dara
“ga usah gue bisa ngerjain sendiri”
“iya percaya” ucap viona sembari menyenggol bahu Dara dan dibalas tawaan dari keduanya
                           (((
“Ndre hari ini mau kumpul dimana?” ucap Adit salah satu sahabat Andre
“kumpul ditempat biasa aja kali ya dit” jawab andre saat menuju lorong kelas
“yang ngisi hari ini siapa emang ndre?” tanya Dito sahabat andre yang lain
“anak anak sih pengennya yang ngisi kegiatan rohani hari ini pak Topik”
Andre Dito dan Adit bersahabat sejak mereka masuk SMA itupun karna mereka bertemu di sebuah organisasi. Tapi kedekatannya jangan ditanya lagi mereka bagaikan saudara satu ibu.
“Terus anak anak juga pengennya sih kegiatannya ada autdoor gitu ndre” ucap Dito
”iya katanya sih biar berkesan lebih ngehibur dan ga ngebosenin” lanjut Adit
“iya iya nanti gue coba konfirmasi sama pembina ya”
Andre dan sahabatnya menuju tempat biasa mereka berkumpul dengan anggota rohis lainnya. Wajar andre terlihat antusias dengan hal tersebut karna dia merupakan ketua di organinasi rohani ini, hal itupun yang membuat andre dan teman teman nya faham tentang agama andai dulu Andre menolak ajakan kakak kelasnya untuk bergabung di organisasi ini mungkin sekarang dia tidak akan seperti sekarang ini, untunglah Allah masih memberinya hidayah.
                           (((
“vi,lo pulang duluan aja deh” ucap dara tiba tiba kepada Viona
“loh, emang lo mau kemana?”
“gue ngerjain tugas disini aja ya, kefikiran terus gue kalo belom selesai”
“nyokab bokap lo ra?” tanya Viona kepada Dara karena Viona kenal jelas seperti apa tante elina yang sangat membatasi dara untuk segala hal. Memang, sejak SMP mereka bersahabat tante Elina itu sangat religius hingga bisa mengubah om Bima menjadi pemahan agama juga. Tapi, bisa Viona akui sikap Dara dengan tante Elina sangat berbeda Dara anak yang agak keras kepala sedangkan tante Elina itu wataknya lemah lembut.
“tenang nanti gue bakal hubungin bunda”
Ucap dara meyakinkan Viona
“yaudah lo hati hati ya ra”
“siap, gue duluan ya vi”
Dara melangkahkan kembali kakinya menuju sekolah untuk mengerjakan tugas bahasa indonesia karena pelajaran bahasa indonesia menjadi pelajaran favoritenya sejak SMP Dara juga selalu mendapatkan nilai tertinggi untuk pelajaran yang satu ini baik nilai harian, nilai ulangan semester atau ulangan kenaikan kelas pasti nilai tetinggi diraih oleh Dara elina ertangsyah selain bahasa indonesia Dara juga pandai untuk mata pelajaran yang lainnya dan sekarang yang menjadi harapan Dara semoga dirinya dapat meraih nilai tertinggi untuk nanti ujian kenaikan kelasnya ke kelas akhir, menurut Dara waktu 6 bulan adalah waktu yang cepat untuk menghitung mundur posisinya sebagai anak SMA kelas tengah.
“ya ampuun gue belum sholat Dzuhur” ucap Dara saat ingat bahwa sekarang sudah menunjukan pukul 01.20 dan dia belum melaksanakan sholat. Dara bergegas menuju mushola yang tersedia sebagai fasilitas di SMA nya ini dan meninggalkan tugasnya karena hanya setengah pengerjaan lagi semuanya sudah selesai
“untung aja gue inget kalo belum sholat Dzuhur nanti bisa bisa gue kena omel bunda kalo sampe ketinggalan sholat” gumamnya setelah selesai melaksanakan sholat, Dara bergegas pergi meninggalkan mushola karena ingin mengerjakan tugasnya yang masih tersisa untuk diselesaikan “aduuh, aww” rintih Dara yang terjatuh karena menabrak sesuatu
“Astaghfirullah, kamu gapapa?”
Dara terdiam menatap seseorang yang ada dihadapannya, dia belum pernah melihat orang ini sebelumnya mukanya masih asing bagi Dara, namun sepertinya dia anak agama. Dara bisa menebak dari caranya berpakaian
“lo galiat gue jatuh, bukanya tolongin ke” gerutu Dara kepada seseorang yang ada dihadapannya
Setelah mendengar ucapan Dara orang ini berubah ekspresi menjadi tidak suka tetap hening dan pergi meninggalkan Dara dengan posisi yang masih terjatuh di lantai mushola
“eh lo, ga tanggung jawab banget si udah jatuhin orang bukannya nolongin malah pergi gitu aja” gerutu Dara sembari membenarkan posisinya dan melihat langkah orang itu dari balik punggungnya hingga orang itu benar benar menghilang dari pandangan Dara
“dasar orang nyebelin” gumam Dara
Sebenarnya Dara merasa bahwa ini juga kesalahannya karena jalannya yang terburu buru dan tidak sadar jika ada orang dari arah lawan jalannya sehingga Dara menabrak seseorang
                          (((
“Bun, Dara udah pulang?” tanya Bima kepada Elina
“belum mas, Dara tadi hubungin bunda katanya dara izin pulang telat, bilangnya sih ada tugas yang harus diselesaikan hari ini juga soalnya besok tugasnya harus Dara kumpulin” jelas Elina kepada Bima
“mas akui, Dara itu anak yang rajin mas bangga dengan ketekunannya dan Dara selalu menjadi siswi yang berprestasi di sekolahnya. Tapi, mas lebih bangga kalo Dara bisa mengikuti jejak bundanya yang kelak bisa menuntun orang orang disekiranya seperti kamu, sayang.” Ucap bima sembari merangkul bahu istrinya
“Aamiin mas, doakan saja yang terbaik untuk putri kita” tutur Elina sembari membalas rangkulan dari suaminya
Bima dan Elin bisa dibilang ingin menginjak usia tua namun kemesraan tetap terjadi antara keduanya mereka baru dikaruniai dua orang anak yaitu Dara dan Farras yang baru menginjak kelas satu menengah pertama. Memang jarak antara Dara dengan adiknya terbilang cukup jauh berkisar enam tahun setelah Dara lahir hal itu yang menyebabkan Dara menjadi anak yang dimanja mungkin hal itu juga yang membuat Dara sedikit keras kepala karena dari awal apapun yang Dara inginkan pasti akan diwujudkan oleh Bima dan Elina.
                             (((
Dara terus menggerutu setelah pulang dari mushola kejadian tadi membuat Dara sedikit kesal walaupun Dara merasa dirinya juga bersalah tapi setidaknya orang itu dapat bersikap baik terhadap Dara begitu fikirnya
“udahlah gapenting juga, buat apa terus difikirin” ucap Dara saat kejadian tadi mulai terbayang kembali dalam fikiran Dara
Setelah tugas Dara selesai niat Dara ingin segera pulang kerumah karena bundanya hanya memberinya waktu hingga pukul 04.00 sore masih ada waktu setengah jam untuk memesan grab terlebih dahulu
Saat Dara membuka ponselnya Dara melihat panggilan tak terjawab yang tidak lain dari sahabatnya Viona. Dara berfikir untuk menghubugi balik sahabatnya
---------------------------------------------------------------------------
Hallo vi, maaf tadi gue ga pegang handphone
---------------------------------------------------------------------------
Oke no problem, gue cuman mau tau aja gimana tugas lo, finish?
---------------------------------------------------------------------------
Udah nih, sekarang gue lagi di pinggir jalan mau pesen grab. Oiya lo tau ga vi
---------------------------------------------------------------------------
Kaga, lo kan belum kasih tau gue ucap viona menggerutu
--------------------------------------------------------------------------
Oiya, yaudah nanti gue ceritain ke lo ya
Dara berucap dengan nada yang sedikit kesal saat kejadian tadi terbayang kembali
---------------------------------------------------------------------------
Setelah mendengar jawaban Viona Dara memutuskan sambungan telephone dan berlanjut  memesan grab untuk pulang
                             (((
“woy ndre ko bengong sih, pulang dari mushola bukannya adem ya? Tanya Dito saat melihat sikap Andre yang melamun setelah pulang dari mushola
“eh engga to” ucap andre kepada Dito dan mengehentikan lamunanya
Saat mengingat bahwa sekilas Andre membaca name tag orang tadi dia ingin menanyakan hal itu kepada sahabatnya memastikan apakah dugaannya benar atau tidak
“Dito, adit gue mau nanya. Siswi yang selalu dapet penghargaan sebagai siswi terbaik dengan nilai tertinggi itu siapa ya gue lupa” ucap Andre memastikan
“oh itu, siapa tuh ya dera...eh aderaa oh da----“
“Dara elina ertangsyah” timpal Adit dengan cepat karena Dito yang kelamaan menjawab
Andre terdiam setelah mendengar jawaban dari sahabatnya
dara elina ertangsyah? Berarti itu cewe yang gasengaja ketabrak dimushola? Dari namanya persis seperti name tag yang gue baca. Ya Allah jadi dia orangnya ternyata namanya lebih indah daripada sikapnya.’ Batin Andre
“emang kenapa Ndre?” tanya Adit kepada andre yang terlihat memikirkan sesuatu.
“oh gapapa dit, cuman mau tau aja. Hebat ya tuh cewek berturut turut selalu mendapatkan nilai terbaik di sekolah ini” jawab Andre
“alhamdulillah kirain lo suka lagi” Andre mengerutkan dahinya menatap Adit setelah mengucapkan hal tersebut Adit yang menyadari kecurigaan andre segera mencairkan suasana yang ada
“emang lo semua gatau gitu Dara? dia sering loh jadi bahan omongan para guru” ucap Adit antusias kepada sahabatnya
Dito hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban bahwa dia  tidak begitu memikirkan gadis yang bernama Dara elina ertangsyah itu walaupun dia tau bahwa Dara adalah gadis yang selalu mendapat nilai terbaik tapi hanya itu saja yang Dito tau selebihnya dia tidak perduli.
Namun berbeda dengan Andre sebenarnya dia menyimpan rasa kagum kepada gadis yang bernama Dara karena menurutnya kemampuan Dara memang tidak bisa di remehkan Dara memang gadis yang jenius bahkan guru guru pun selalu menceritakan sosok Dara dengan kepintarannya hal itu yang membuat Andre merasa kagum dan penasaran seperti apa sosok Dara yang selalu menjadi sorotan di sekolahnya dan sekarang tanda tanya itu terjawab setelah kejadian tadi di mushola.
                          (((
“Assalamualaikum bun”
“wa’alaikumussalam, udah selesai tugasnya? Tanya Elina kepada Dara saat anak sulungnya itu sudah  ada di hadapannya
“Alhamdulillah udah ko bun”
“tadi langsung pulang kan ra? Tanya bunda tetap dengan nada yang lembut namun Dara yang menangkap pertanyaan bundanya akan menuju kepada hobbinya itu perasaan dara berubah kesal
“tenang aja bun, dara ga mampir ke ruang musik ko. Gaada waktu buat mampir, bunda kan cuman kasih Dara waktu sampe jam empat sore kayaknya kalo bunda ga kasih Dara waktu mungkin sekarang juga Dara ga akan pulang kerumah”
Dara meninggalkan bundanya dengan tatapan sendu setelah Dara mengatakan hal tadi kepada Elina
Terkadang Dara merasa bersalah setiap kali berdebat dengan bundanya berfikir ingin meminta maaf dan tidak ingin mengulanginya lagi tapi rasa bersalahnya kalah dengan gengsinya sendiri dan setiap kali bundanya mengungkit tentang hobbinya itu emosinya tidak dapat Dara kontrol

                       🍂🍂🍂

Hidup jangan cuman mampang, tapi bagaimana kita berjalan menjadi peran dan bergilir melewati roda kehidupan ambil saja satu petikan’dari setiap kejadian pasti memiliki hikmah yang tersimpan’

Mihrab CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang