Bismillahirrahmanirrahiim
................
Bau minyak kayu putih menyeruak di hidung kamu, bikin kamu mau gak mau nyiba buat buka mata pelan meskipun rasanya masih berat banget.
"Kamu udah sadar?" tanya satu orang yang suaranya kamu kenal baik beberapa waktu ini.
Suho...
Dia udah ngeliatin wajah kamu dengan raut wajah yang cemas dan alis mata yang berkerut.
"P-pak..."
"Ssstt... jangan bangun dulu ya, kamu tiduran dulu aja. Kamu baru aja pingsan, jangan maksain diri." Kata Suho dan nekan badan kamu buat balik tiduran lagi.
Kamu coba ngeliat sekeliling dan tahu kamu dimana sekarang. UKS.
Iya, kamu akhirnya masuk ke ruangan ini sebagai pasien. Bukan sebagai guru yang jenguk anak didiknya yang lagi sakit.
"Minum teh anget dulu ya." Suho bantuin kamu bangun dan nahan badan kamu pake lengannya. Sementara tangan yang satunya lagi megang erat pundak kamu, tangannya yang lain lagi bantuin kamu buat minum teh angetnya.
"Makasih pak..." kata kamu setelah selesai minum dan mulai tiduran lagi.
"Masih pusing gak?" tanya Suho dengan pandangan yang gak lepas dari kamu sama sekali.
"Enggak kok pak, makasih... uhm, bapak... gak ngajar?" tanya kamu lagi.
"Ngajar kok, tapi nanti. Mau aku anterin pulang aja ke rumah? Biar kamu bisa istirahat."
Kamu ngegeleng cepat dan keinget lagi sama property, "Property kita harus di urus sekarang pak. Gimana bisa saya pulang di saat begini?" tanya kamu dan sekali lagi nahan nangis.
Kepala kamu rasanya pusing lagi karena inget itu semua.
"Itu biar aku aja yang urus sama anak – anak. Mereka udah tahu kok." Kata Suho.
"Jangan pak, ini kan tugas bersama. Masa saya pulang dan biarin bapak sama anak – anak yang kerja?" kata kamu, jelas gak enak.
"(Yn)..." Suho tiba – tiba ngomong dengan nada serius banget ke kamu, "justru karena ini adalah tugas kelompok. Makanya aku bilang begitu." Kata Suho.
"Maksudnya pak?" tanya kamu gak ngerti.
"Kamu udah kerja keras dari kemarin sampai sakit begini. Dan sekarang, waktunya kamu istirahat. Ini bukan kerja satu orang, tapi banyak orang. Coba percaya sama orang lain yang buat ngerjain ini. Pasti bisa kok, percaya sama aku sama anak – anak juga." Kata Suho.
Entah kenapa, dengar kata Suho yang bilang anak – anak. Di bayangan kamu muncul sosok anak kecil yang jadi anak kamu dan Suho.
Gila kan?
Ngapain juga kamu bisa mbayangin begituan di saat genting begini?
"Tapi nanti..."
"Udah, kamu pulang aja dulu sekarang. Istirahat. Nanti kalau kita lagi kumpul buat latihan, aku jemput kamu di rumah buat ikut lihat latihan kita menjelang Pensi. Yang penting kamu bisa istirahat lebih nyaman daripada disini." Jelas Suho.
Dan kayak gak bisa di bantah lagi, laki – laki itu langsung ngambil tas kamu yang emang daritadi masih kamu bawa sampai kamu pingsan tadi.
"Iya deh pak, saya ijin kepala sekolah dulu kalau gitu."
"Gak usah, tadi saya udah ijin sama kepala sekolah. Dia juga udah tahu kok, kita langsung pulang aja. Udah sarapan belum kamu? Mau mampir makan dulu, atau beli sesuatu sebelum pulang? Ada orang gak di rumah? Gak sendirian kan?" tanya Suho mberendet sama kamu.
"Kayaknya ada Abah di rumah pak. Tapi pak..." kamu diem, kamu mikir lagi. Kalau kamu pulang sekarang dalam kondisi begini, pasti abah bakalan panik banget juga sama kondisi kamu.
"Kenapa?"
"Ehm... itu...."
............................................
Dan... disinilah kamu sekarang, bareng sama Suho.
Bukan rumah kamu atau rumahnya Suho. Tapi di salah satu saung yang emang biasa di pake buat istirahat.
Letaknya yang agak jauh dari halaman sekolah, bikin saung ini jarang ada yang datengin sekarang. Tepatnya setelah sekoah renovasi dan pintu gerbangnya di pindah kea rah utara.
"Saya baru ini kesini pak..." kata kamu.
"Kamu jarang ke mana – mana sih ya. Nih, kamu tiduran aja. Saya udah pinjemin bantal sama selimut dari UKS."
Suho langsung kasihin bantal plus selimut itu ke kamu.
"Pak..."
"Ya?"
"Disini gak mungkin ada penculik atau pencuri kan ya?" tanya kamu.
"Ada,"
Mata kamu yang denger itu langsung melotot.
"Serius pak? Siapa?"
"Saya. Saya yang nanti mau curi hati kamu." Suho langsung pergi gitu aja setelah ngomong itu ke kamu. Dan kamu, Cuma bisa bengong sebelum akhinrya senyum setelah sadar apa yang di omongin suho tadi.
.......................................
one chapter done!
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine EXO boyfriend series [SUHO]
Fanfictiongimana rasanya jadi pacar Suho? cowok biasa aja yang keliatan berwibawa, tapi kadang suka bertingkah konyol. let's imagine with you