Bismillahirahmanirrahim
.....................
Suho kayaknya punya ilmu sihir atau semacamnya.
Kenapa kamu bisa bilang begitu? Karena property kalian udah bisa balik ke kondisi awal waktu jam latihan kalian bahkan belum di mulai.
Kamu yang dengan langkah pasti udah mau bantuin buat ulang property kalian meskipun gak semuanya. Justru terperangah dengan apa yang kamu liat sekarang.
"Kok bisa sih?" tanya kamu ke ketua kelas.
"Ini di buatin pak Suho bu. Tadi pak Suho pesen di salah satu tempat. Tapi gak tahu kok bisa kilat gini jadinya." Jelas murid itu.
Kamu yang denger itu otomatis langsung ngeliat ke arah Suho yang lagi sibuk kasih arahan ke anak yang siap latihan buat pentas nanti. Setelah kasih kode ke ketua kelas kalo kamu nerti dan nyuruh dia buat lanjutin latihannya. Kamu samperin Suho saat itu juga.
"pak, bisa ngomong bentar gak?" tanya kamu.
"Oh iya, boleh kok bu."
Kalian akhirnya keluar kelas dan ngomong di ujung lorong sekolah kalian.
...............................................
"Ada apa bu? Pusing lagi?" tanya Suho dengan tampang gak berdosanya.
"bapak bayar orang lain buat bikin property itu?" tanya kamu tanpa basa basi lagi.
"Oh, itu. iya bu."
"Bapak beli dimana? Berapa harganya sampai bisa semirip itu dalam waktu singkat?" berondong kamu ke dia.
"Soal biaya ibu gak usah mikirin lagi, itu tanggung jawab saya. Yang penting semuanya siap buat pensi besok." Kata Suho mantap.
"Loh?! Ya gak bisa gitu dong pak. Ini kan tanggung jawab kita semua. Kalau emang harus keluar biaya lagi, harusnya bapak bicarakan dulu sama saya. kalau mahal, dan banyak anak yang gak mampu bayarnya karena terlalu mahal gimana?"
"Bu, ini gak seperti yang ibu bayangin. Ini hanya jalan pintas yang harus kita ambil di saat genting begini. Kalau kita mengandalkan kemampuan kita berdua dan anak – anak aja. Kasihan anak – anak juga. Harus mikirin perform nya dan belum lagi urusan property."
"Tadi bapak sendiri yang bilang untuk percaya sama bapak dan anak – anak sampai bapak gak mau saya ikut campur di urusan property lagi. Tapi kenapa bapak malah bilang begitu? Artinya bapak gak percaya sama anak – anak dan juga saya dong. Sampai bapak buat keputusan ini sendiri?!"
Kamu gak ngerti, apa kamu yang terlalu mikir jauh dan terlalu sensitif sekarang. Tapi kamu mikir begitu setelah apa yang Suho bilang ke kamu tadi.
Dia gak percaya sama kemampuan anak didiknya dan kalian berdua untuk menyelesaikan masalah ini.
Suho keliatan ngehela nafas, dia keliatan banget males debat sama kamu.
"Terserah ibu mau anggap saya dan berpikiran bagaimana soal saya. saya gak akan mau mendebat ibu lagi, apalagi di lingkungan sekolah dengan kondisi anak – anak yang masih latihan di dalam. Itu urusan belakangan. Setelah pensi selesai, kita akan bicarakan ini sama anak – anak. Itupun kalau ibu bersedia. Permisi."
Selesai ngomong itu, Suho langsung masuk lagi ke dalam kelas dan sekali lagi ninggalin kamu gitu aja.
Kamu yang gak mau keliatan childish. Otomatis langsung masuk juga ngikutin suho, balik lagi ke dalam kelas.
Mengesampingkan segala emosi dan rasa penasaran yang ada di kepala juga hati kamu, kamu akhirnya mulai ngelatih anak – anak murid kamu dan ngasih arahan kamu kayak biasa yang kamu lakukan bareng suho. Sampai selesai, sampai malam menjelang.
................................
"Saya anterin pulang." Kata Suho.
"Gak usah, saya bawa motor." Tolak kamu tegas.
"Saya gak peduli," suho narik tangan kamu dan bawa kamu secara paksa ke dalam mobilnya.
Tanpa banyak omong lagi, dia langsung anterin kamu sampai rumah.
Tapi bukan itu masalahnya, karena setelah sampai depan gerbang. Dia ngomong satu hal yang gak terduga sama sekali.
"Saya suka sama kamu."
Kata suho malam itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine EXO boyfriend series [SUHO]
Fanfictiongimana rasanya jadi pacar Suho? cowok biasa aja yang keliatan berwibawa, tapi kadang suka bertingkah konyol. let's imagine with you