FFSa (7) 🏠

45 5 0
                                    

Assalamualaikum,

Bertemu lagi dengan saya, Nisrina Rahmawita. Hehe, selamat membaca, jangan lupa untuk vote + komen . Jangan lupa juga berikan saran :)
Terimakasih.

~
~
~

'bertemu dan bersama dengan kalian selama ini, adalah hadiah terindah yang Allah Swt. Berikan '
-TBA

♡♡♡♡♡♡♡♡ ♤ ♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Bandung, Jl. Permata Taman Sari,
blok II nomer 4.
09.30

"Baiklah, ini adalah rumah sementara kalian selama disini. Silahkan masuk, ini kuncinya. Oh iya, di halaman belakang ada kolam berenang." Jasmin menjelaskan sambil memberikan kuci rumah dan 5 kunci mobil.

"Baik. Terimakasih banyak Jasmin." Nisrina tersenyum.
Jasmin membalas senyumnya. "Terimakasih kembali. Sebaiknya kalian beristirahat. Karena besok, kalian akan kujemput untuk melakukan rapat misi kalian nanti."
"Tentu."

♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤
Tim TBA pun memutuskan untuk segera memasuki rumah sementara mereka itu.

"Subhanallah, kalo rumahnya kaya gini si gue bakal betah" winda mengagumi isi rumah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Subhanallah, kalo rumahnya kaya gini si gue bakal betah" winda mengagumi isi rumah itu.
"Sederhana namun elegan. Oke, gue suka." Zahra berkomentar. Dia memang sangat meyukai fashion. Bahkan dulu, cita - citanya adalah menjadi seorang desainner.

"Oke, disini ada 2 kamar. 1 kamar ada 3 kasur. Gue , winda, sama Novi satu kamar. Mba Zahra sama Azzah di kamar satunya. Oke?" Nisrina membagi bagian kamar.
"Oke."

Kemudian mereka masuk kedalam kamar yang sudah di sediakan. Mereka membersihkan diri dan menata pakaian mereka di lemari.
Setelahnya, mereka berkumpul kembali di ruang tamu dengan pakaian yang lebih santai.

"Oke, kita bakal diskusiin apa yang bakal kita lakuin buat besok. Dan kita juga tetep bakal ngawasin keadaan Jakarta dari sini melalui cctv yang sudah tersambung melalui laptop ini." Nisrina menunjukan laptopnya.
"Sip, terus buat besok kita bakal lakuin apa?" Winda bertanya.
"Gue denger mereka ini bukan cuman menjual narkoba, tapi juga menjual senjata secara ilegal. Dan mereka juga telah melakukan korupsi terhadap perusahaan yang dipimpin bos penjualan ini." Azzah memberitahu informasi yang diketahuinya.
"Astagfirullahaladzim, mereka jahat banget . Banyak banget kasus yang mereka lakuin." Novi berkomentar.

"Begini aja. Mba Zahra, Novi, dan Winda dateng ke tempat penjualan itu. Kalian pura - pura buat beli narkoba yang dijual itu." Nisrina memberikan perintah.
"Azzah, cari tau kapan mereka bakal melakukan penjualan!"
Azzah mengeluarkan laptop,kemudian dia mulai mengotak- atiknya.
"Dari informasi yang gue dapet, mereka bakal ngelakuin penjualan 2 hari lagi di daerah Cipamokolan, Kecamatan Rancasari."
"Oke, Mba Zahra, Novi, dan Winda bersiap - siap pada hari itu." Nisrina mencatat di sebuah hvs. "Gue sama Azzah, bakal dateng ke kantor bos dari penjualan ilegal ini, untuk menangkapnya." Lanjutnya.

"Eh, btw gue nemuin sesuatu yang janggal waktu gue sama Novi lagi melawan 5 anggota bivitas di kantor kemarin. Gue nemuin lambang kepala agen Nusa di salah satu saku pelaku. Menurut lu aneh ga si?" Zahra memberitahukan kejanggalan yang ditemukannya.

"Betul banget. Gue juga merasa janggal banget. Kenapa kita di kirim ngelakuin misi ini selama 2 minggu? Padahal menurut gue kita bisa nyelesaiin misi ini dalam waktu 3 hari. Ngulur waktu banget ga si? Terus juga, kenapa pas banget di saat Jakarta lagi ada masalah besar kaya gini? Aneh banget." Novi juga ternyata merasakan kejanggalan.

"Apa mungkin semua ini sebenernya berhubungan?" Azzah melirik satu- satu tim TBA.
"Gue kurang tau. Kita bakal nyelidikin ini semua satu persatu. Tapi yang pasti, anggota dan ketua tim bivitas merupakan orang yang berpengaruh di negri ini." Nisrina memberitahu.
"Hah? Lu tau darimana Nis?" Azzah bertanya.
"Gue tau dari Vani." Nisrina menjawab.

"Kalian tau gak si?" Winda bertanya.
"Apaan?" Semua tim TBA menoleh ke arah Winda.
"Gue kagak ngerti lu semua ngomongin apaan. Hehehe." Winda terkekeh.
"Astagfirullahaladzim. Jadi dari tadi lu diem aja gara - gara gak ngerti?" Zahra menepuk jidatnya.
"Iya, hehe"
"Ya udahlah. Cebong mana ngerti." Nisrina meledek Winda.
"APAA?!"
Nisrina lamgsung berlari menuju halaman belakang. Kemudian,
Winda mengejar Nisrina. Namun, Winda berhenti saat melihat kolam renang.

Winda terlihat sangat bersemangat setelah melihat kolam renang.
"Woyyy!! Renang yuuk!"
Tanpa mengganti pakaiannya terlebih dahulu, dia malah langsung menceburkan dirinya ke kolam renang.

"Lah, si cebong malah renang." Nisrina tertawa.

"Hahahahaha." Semuanya tertawa melihat kelakuan Winda dan Nisrina.

'Yaaa, begitulah mereka. Bagaimana pendapat kalian mengenai persahabatan mereka?'



Hehehe, chapter 7 selesai. Jangan lupa vote + komen yaa. Terimakasih :)

Wassalamualaikum.

Five Female the Secret Agent's {FFSa}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang