Part 11

4.1K 534 108
                                    

Happy Reading!

.
.
.
.
.

"Dia malah pingsan." gumam Chanyeol ketika melihat tubuh Wendy merosot di daun pintu. Pria bermarga Park itu tersenyum kemudian menggendong Wendy ala bridal style.

Chanyeol menaiki anak tangga. Tujuan utamanya saat ini adalah kamar tidur. Kedua mata onyx milik Chanyeol tak henti memandangi Wendy yang berada di gendongannya.

"Gadis ceroboh."

Seulas senyum tipis terukir di wajah tampan Chanyeol. Saking keasikan memandangi wajah cantik Wendy, Chanyeol sampai tidak sadar jika sudah sampai di depan kamar.

Pintu kamar dibuka pelan. Chanyeol melangkah masuk dan membaringkan tubuh Wendy di ranjang king size miliknya.

Chanyeol berdiri di samping ranjang. Kedua tangannya sengaja dimasukkan ke dalam saku, membuat pria tampan itu terlihat semakin keren.

Chanyeol mengeluarkan tangan kirinya dari saku. Dia lirik jam merek rolex yang terpasang manis di pergelangan tangan. Sudah 10 menit tapi Wendy tak kunjung sadar.

"Pingsannya lama juga. Sebenarnya dia ini pingsan atau tidur?" gumam Chanyeol pada Wendy yang masih memejamkan mata. Tak lama kemudian, dengkuran halus keluar dari mulut gadis cantik itu.

"Ya ampun. Ternyata malah tidur. Ada-ada saja gadis ini."

Chanyeol tak habis pikir. Ternyata di balik sifat cueknya, Wendy adalah seorang gadis yang tingkahnya sangat polos.

"Melihat gadis ini begitu pulas, aku jadi ingin berbaring juga."

Chanyeol berbaring di samping Wendy. Dia pandangi sisi wajah Wendy kemudian tersenyum. Rasanya seperti mimpi bisa berada di satu ranjang yang sama dengan gadis yang beberapa waktu terakhir ini selalu memenuhi pikirannya.

Eh?

Tangan Chanyeol terulur, menyentuh pipi halus Wendy, dan mengusapnya lembut.

Chanyeol setengah beranjak. Dia beringsut mendekat pada Wendy untuk memandangi wajah cantik gadis itu dalam jarak yang dekat.

"Cantik.." gumamnya kagum. Betapa indahnya karya Tuhan di hadapannya ini. Meskipun sering berhubungan dengan gadis-gadis cantik, bagi Chanyeol, kecantikan Wendy ini berbeda. Gadis itu memiliki wajah cantik yang sangat natural.

Pandangan Chanyeol turun menuju bibir Wendy yang sedikit terbuka. Bibir Wendy memang tidak tebal, namun terlihat sangat manis dan menggoda. Sial, naluri pria dewasa milik Chanyeol mulai bergejolak, berusaha membujuk hati nurani dan akal sehatnya untuk menuntaskan hasrat tersebut.

"Hanya bibir. Tidak lebih." gumam Chanyeol. Pria bermarga Park itu mendekati wajah Wendy secara perlahan. Deru napas Wendy membuatnya sedikit gugup.

Bibir mereka hampir bersentuhan. Sewaktu Chanyeol menggapai bibir ranum itu, ponselnya yang berada di saku celana bergetar.

"Sial.." gumam Chanyeol kesal karena niatnya untuk mencium bibir Wendy jadi tertunda. Dengan kasar, pria itu mengeluarkan ponsel dari saku dan menatap tajam layar benda canggih tersebut.

Bos. Kontak nama itu yang tertera di layar ponsel.

Chanyeol menghela napas kemudian mengangkat panggilan dari 'bos'.

"Halo.."

"........."

Chanyeol terdiam sejenak lalu memandangi Wendy.

"........."

"Ya, aku akan melakukannya."

Sambungan terputus. Chanyeol memejamkan mata sejenak kemudian beralih pada Wendy.

▶Nerd Man ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang