Part 18

4.8K 440 125
                                    

Warning: mature scene.

Notes: Terdapat beberapa kata yang vulgar. Jika tidak nyaman, silahkan jangan membaca part ini.

Hayo yang nungguin part ini siapa? Tunjukkan diri kalian WAHAHA.

Happy Reading!

.
.
.
.
.

"E-eh?"

Wendy terdiam mematung kala kata-kata itu keluar dari mulut Chanyeol dengan lancar. Sebagai gadis yang sudah beranjak dewasa, Wendy tahu persis apa maksud ucapan Chanyeol itu. Milik yang dimaksud bukan hanya sekedar sebagai ungkapan rasa suka sama suka. Ada makna lebih mendalam yang harus dipikirkan matang-matang sebelum melakukannya.

"Jadilah milikku malam ini, Wen." cengkraman lembut itu sedikit mengerat, menyalurkan perasaan asing yang sukses membuat hati Wendy berdebar tanpa sebab. Sebenarnya setiap berduaan bersama Chanyeol, Wendy selalu berdebar. Tapi kali ini debaran itu terasa jauh lebih berbeda.

"A-apa tidak ada permintaan lain?" tanya Wendy penuh harap. Sesungguhnya dia belum siap untuk mengabulkan permintaan Chanyeol yang satu ini.

Chanyeol menggeleng. Kedua onyxnya tetap menatap Wendy dengan lekat, membuat gadis cantik itu gugup dan malu setengah mati.

"Tidak dan kamu tidak boleh membantah." ujar Chanyeol mutlak. Suara bass pria itu terdengar semakin berat dan sedikit mendesah. Wajah Wendy merona hebat. Gadis itu diam-diam menelan ludah. Mengapa Chanyeol harus mengeluarkan suara seperti itu sih? Kan terdengar semakin sexy ㅡeh?

"A-ah!" Wendy terkejut ketika tiba-tiba Chanyeol menggendongnya ala bridal style. Wajah mereka saling berdekatan sampai-sampai kedua hidung mancung itu saling bersentuhan. Baik Chanyeol dan Wendy bisa merasakan dengan jelas deru napas lawan jenis masing-masing.

"Bagaimana kalau kita mandi bersama?" goda Chanyeol. Pria bermarga Park itu membawa Wendy ke kamar mandi.

Wendy panik. Gadis cantik itu memberontak di gendongan Chanyeol, minta dilepaskan.

"HUEEE Aku tidak mau! Turunkan aku, Chanyeol!"

Chanyeol menatapnya.

"Kalau kamu tidak mau, aku tidak akan pernah memaafkanmu." ancamnya.

Wendy menggertakan gigi. Sial, Chanyeol kurang ajar. Berani-berani pria itu mengancam dirinya. Ah, salahnya juga sih karena sembarangan berbicara.

"Bodo amat! Pokoknya turunkan aku!"

Nyatanya rontaan Wendy tidak dihiraukan sama sekali. Chanyeol melangkah santai menuju kamar mandi sembari tersenyum simpul. Dasar Wendy, katanya minta diturunkan tapi tangannya malah mengalung di leher pria itu.

Chanyeol mengulum senyum. Sebenarnya mungkin Wendy juga ingin tapi masih malu-malu. Ah, menggemaskan sekali.

Mereka sampai di kamar mandi. Chanyeol menurunkan Wendy lalu segera menutup pintu tanpa memberikan kesempatan pada gadis itu untuk mencerna situasi.

"Hari sudah semakin malam. Lebih baik kita segera mandi. Kalau tidak kita bisa masuk angin." ujar Chanyeol.

Wendy menoleh dan mengerucutkan bibir. "Ya sudah kalau begitu kamu mandi saja duluan. Biarkan aku keluar dari sini."

"Sesuai kesepakatan, kamu akan melakukan apapun yang aku minta. Permintaanku yang pertama adalah kita mandi bersama."

"Aaaaa, a-aku tidak ㅡ"

▶Nerd Man ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang