Besoknya, Lorna menepati janjinya. Ia muncul di lobby Amber Tower. Lebih tepatnya gedung ini hanya untuk perusahaan yang akan Lorna naungi Ambrose Media, AM. Belum beberapa langkah sudah ada Coby di sana.
"Kau datang," ucap Coby."I never break my words," balas Lorna. "Edward! Ke mari," panggil Lorna karena ia masih setia di belakang Coby.
"Saya Edwan, bu.." cicitnya.
"Maaf. Sudah siapkan semua berkas yang pernah saya minta?"
"Sudah. Semua ada di ruangan Anda," jawab Edwan.
"Baiklah. Ayo kita ke sana," Lorna berjalan lebih dahulu dan disusul dengan Edward.
"Wait Lorna," kata Coby sambil menarik tangan Lorna. "Well, selamat bekerja untuk mu. Aku harap-"
Lorna mengangkat tangannya, menyuruh Coby berhenti berbicara. "Don't worry. Aku akan bekerja seprofesional mungkin. Jadi jangan marah jika ada sesuatu yang harus aku rombak di perusahaan ini. Aku dengar ada 200 lebih surat teguran dari KPI," ucap Lorna sambil menyunggingkan sebelah sudut bibirnya.
Coby terdiam di tempat, bukan kesal atau apa. Ia kagum dengan adiknya ini. Semoga semangatnya akan terus seperti ini. Itu harapan Coby.
Sesampai di ruangannya, Lorna benar-benar mengecek satu-satu semua surat teguran. Bahkan ada salah satu program yang telah dikenakan hukuman dengan kena skors selama satu bulan.
"Siapkan ruang rapat 15 menit lagi. Saya mau semua produser yang bertanggung jawab menghadirinya," suruh Lorna pada Edwan dan langsung menutup sebuah map yang berisikan surat-surat itu.
*****
Lorna yang pertama kali datang di ruang rapat itu, hingga satu per satu dari mereka juga menghadirinya sampi semuanya berkumpul.
"Baik. Semua sudah hadir dari masing-masing program siaran?" Tanya Lorna dan mereka mengangguk.
"Oke. Saya mulai," lanjut Lorna. Lorna berdiri, ia mengambil map besar itu dari dalam tasnya dan membanting di depan mejanya.
Mereka semua tampak terkejut. Untungnya para produser ini masih belum berusia dewasa tua. Jika iya, bisa-bisa mereka kena serangan jantung.
"Dua ratus lebih surat teguran dari KPI Pusat. Belum sampai satu tahun, ini baru bulan Juni. Apa saja yang selama ini kalian lakukan?" Mereka semua terdiam. "Siapa kepala produser-nya?" Tanya Lorna lagi.
Seorang lelaki berdiri dari duduknya. "Saya, bu. Saya yang bertanggung jawab," jawabnya.
Lorna membuang napasnya kasar. "Bullshit! Tanggung jawab? Kalian hanya memikirkan pundi-pundi uang," Lorna berdecih.
Seketika ada seorang lelaki yang mengangkat tangannya. "Maaf bu, kami akan memperbaiki semua kesalahan kami," jawab Perancang Eksekutif Berita.
"Tidak ada yang bisa diperbaiki karena semua kesalahan ada pada program kita. Saya mau rombak semua program acara. Dengarkan saya baik-baik, tak akan saya ulangi lagi," kata Lorna sambil membaca sebuah struktur kepemimpinan yang sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Degree / 1°
RomanceJovan Achazia Avran Seorang politikus muda yang masuk ke dalam daftar calon Presiden. Berumur 27 tahun, tidak pernah sekalipun menggandeng wanita yang sama. Selalu ada rumor tak sehat di sekelilingnya, mulai dari ia penyuka sesama jenis dan wanita d...