Hari sudah malam, Lorna sudah siap dengan baju dan riasannya untuk acara nanti malam. Jovan masih setia di dalam ruangan Lorna, bahkan ia juga meminta asistennya untuk mengantarkan baju formalnya ke kantor Lorna.
Saat asistennya datang, betapa terkejutnya Lorna melihat asistennya Jovan. Oh, wow. Lorna akui dia cantik, dengan kemeja putih, rok pendek merah, dan sepatu hak tinggi merah bukan pilihan yang buruk. Tapi, entah mengapa Lorna kesal saat melihat asistennya itu terus tersenyum pada Jovan dan menunjukkan eye smile-nya itu.
Ohhh, tahan Lorna. Jangan biarkan cemburu menguasai diri mu.
"Ayo cepat ganti baju. Aku mau ke bawah," kata Lorna sedikit ketus sambil menyiapkan barang-barangnya.
"Oke, hon.." jawab Jovan yang tidak peka sama sekali.
Tak lama Jovan dan Lorna sudah tiba di Ballroom, di mana acara ini akan berlangsung selama tiga jam ke depan. Tidak lama keluarga Jovan datang dan cukup menyita perhatian semua orang. Bahkan mereka sudah duduk di kursi yang telah Lorna sediakan.
Lorna dan Jovan langsung menghampiri mereka. "Selamat datang, Tante, Om, Kattie.." sapa Lorna sopan.
Baru saja Lorna mau menyalim tangan Marlina, ia sudah menghamburkan pelukan untuk Lorna. "Hey, sayang.. Selamat, ya!" Ucap Marlina sambil memberikan ciuman di pipi kanan dan pipi kiri Lorna. "Cantik sekali kamu malam ini," puji Marlina lagi yang membuat Lorna tersenyum malu.
Oh, pujian Marlina sangat disetujui oleh Jovan. Kalau hari ini Lorna tidak sakit, Jovan akan terus memberikan Lorna ciuman di setiap inci di wajah Lorna. Jovan suka ketika rambut Lorna digerai begitu saja karena biasanya Lorna akan masa bodoh dengan rambutnya yang dikuncir asal. Apalagi ditambah gaun secantik ini. Bagian atas yang terbuka, Jovan bisa melihat betapa sempurnanya wanitanya ini.
"Terima kasih tante sudah berkenan untuk datang. Saya senang sekali," ucap Lorna lembut.
Lorna langsung menyalami Yunusa Ayah Jovan bahkan mencium tangannya, seperti tanda hormat anak kepada bapaknya. "Suatu kehormatan bagi saya karena Om sudah datang," ucap Lorna kagum. Sebuah tokoh besar kini sedang menghadiri acaranya.
Yunusa terkejut melihat perlaku Lorna yang sesopan itu. Teman kencan Jovan sebelumnya tak pernah melakukan hal demikian. Bahkan, sebelum bertemu dengan dirinya, perempuan-perempuan itu sudah bersembunyi menghindari dirinya.
"Tentu saja Om datang! Jovan bilang, kalau Om mau bertemu dengan kekasihnya, maka Om harus datang!" Ucapnya sambil tertawa kecil. "Selamat ya, Nak! Kau hebat," puji Yunusa.
Kattie juga langsung menghamburkan pelukan pada Lorna, "selamat, kak! Aku paling tahu susahnya Kakak buat acara ini," kata Kattie. Tentu saja dia tahu! Dia juga ikut andil dalam acara ini.
"Terima kasih Kattie," ucap Lorna sambil tersenyum senang. Oh, bahagianya dia bisa bertemu dengan keluarga Jovan yang begitu akur dan juga mendukungnya. Sepertinya ia tidak akan mendapatkan calon mertua yang menyebalkan seperti di sinetron-sinetron. Syukurlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Degree / 1°
RomansaJovan Achazia Avran Seorang politikus muda yang masuk ke dalam daftar calon Presiden. Berumur 27 tahun, tidak pernah sekalipun menggandeng wanita yang sama. Selalu ada rumor tak sehat di sekelilingnya, mulai dari ia penyuka sesama jenis dan wanita d...