Suatu hari gue duduk di teras sambil main gadget. Adek gue, Marjori yang saat ini duduk di bangku SMP kelas tujuh, baru aja pulang sekolah, istirahat di ayunan yang menggantung pada pohon akasia di samping rumah gue. Jarak kami cukup dekat.
Lalu lewatlah seekor elang jantan terbang di atas langit.
"Bang," panggil Marjori.
"Hm..." jawab gue pendek males ladenin.
"Bang, oi!" panggilnya lagi. Sumpah ganggu aja.
"Apaan sih, kutu babi!" gue menoleh ke dia, tapi si doi menoleh ke atas langit nan biru sana.
"Kenapa burung bisa terbang?" tanyanya spontan. Ya tuhan, sebuah pertanyaan yang gak berkualitas, geis.
"Tanya sama burung, bukan sama gue, emang gue burung apa." jawab gue ketus.
Dia melirik celana gue, nanya lagi, "kenapa burung bisa terbang, tong?"
"Eh anjir ini jenis burung yang lain, gak punya sayap, cuma punya telor doang. Bego lu kelewatan sampe stasiun, sumpah." gilak, kenapa gue diciptakan punya adek sesarap si Jori sih.
"Habisnya abang gak mau jawab."
"Oke gini, burung terbang karena ada sayap. Kalau gak ada sayap gak bisa terbang. Sama kayak elu, lu bisa hidup karena makan, kalau gak makan lu gak bakal hidup. Paham?" jelas gue.
"Yeee, gue bisa hidup karena bernafas, kali." sanggah Marjori.
"Serah lu, serah lu."
"Kalau burung punya sayap mah gue udah tau bang, yang gue herankan itu kenapa bisa terbang. Dia melawan gravitasi dong. Gue baru aja tadi belajar soal gravitasi."
"Mending lu cek google, itu keberadaan teknologi buat apa gunanya kalau gak dipake, bahlul."
"Kuota gue abis."
"Beli."
"Gak ada duit."
"Mintak sama Bunda."
"Mager Bang."
"SUMPAH DEMI APAPUN GUE GAK PEDULI, ANAK JIN IFRIT!" tolong siapapun bawak adik gue ke dunia ghoib biar disiksa jin setan dan segala kerabatnya.
"Jan ngegas bang, nabrak ntar. Rem mendadak aja, biar tabrakan beruntun."
"What the..."
"Bang, ada gak burung yang gak bisa terbang?" tanya lagi. Gue diem aja, males meladeni.
"Bang." dia manggil, gue diem.
"Bang" gue tetep diem.
"Bang."
"Bang."
"Bang."
"Bang Bang Bang Bang Bang Bang" yee malah nyanyi lagunya bigbang dia.
"Penguin... Dodol!!" Jawab gue.
"Itu aja?"
"Hooh..."
"Kurang satu tuh."
"Apaan emang?"
"Burung gue. Dia gak bisa terbang. Bisanya cuma tegang."
"Astagfirullah... Ke Pak Subroto sana!"
"Siapa Pak Subroto?" tanya Jori
"Psikiater!!"
"Aih, keknya yang butuh psikiater elu deh Bang."
"BODO AMAD!" gue masuk rumah. Sumpah hari ini gerah banget rasanya dunia ini.
************************************
(Ujung Batu, Riau 14 April 2019)
KAMU SEDANG MEMBACA
Adikku Gak Waras
HumorGue Punya Adik Cowok. Dia suka nanya sama gue, kadang pertanyaan yang polos, unfaedah, gak jelas, ambigu, bahkan gak jarang bikin gue kesal sekaligus ketawa diwaktu yang bersamaan. Bikin ribut alam semesta adalah hobinya. Walaupun dia ambigu, polos...