Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
---Alpha Mate---
Kala itu seorang Gadis tengah tersenyum menatap tumbuhan bunga yang sudah ia rawat enam tahun belakangan ini, senyuman yang membuat siapa saja tertular untuk ikut melengkungkan sudut bibir mereka.
Rambut panjang dan lurusnya yang berwarna hitam pekat itu terombang ambing karena hamparan angin yang terasa menyejukkan bagi sang gadis
"Yuna.."
Gadis yang dipanggil Yuna itu menoleh, tersenyum tipis melihat sesosok gadis yang kini tengah melangkah menghampirinya.
"Kenapa ?"
"Kau tahu, Aku tengah kesal, seharusnya kau menghiburku, bukannya malah menghilang"
Yuna tersenyum, ia tadi merasa bosan jika terus terusan berada dikamar nya, maka dari itu dirinya tadi memutuskan untuk melihat tanaman miliknya bunga nya.
"Apa yang terjadi Rose ?"
Gadis yang dipanggil Rose itu menarik pergelangan tangan Yuna ke arah tempat duduk yang berada di taman tersebut. Mereka duduk berdampingan dengan Yuna yang sudah siap mendengar penuturan Rose.
"Kau tahu tadi Daniel lagi lagi hampir membunuh seorang Pria karena dipergok tengah menatapku diam-diam. Oh god, dosa apa yang ku perbuat hingga bisa mendapatkan mate seperti dirinya, sangat posesif dan pecemburu"
"Tapi kau mencintainya.." potong Yuna
Rose menganggukkan kepalanya, memang benar dia tetap saja mencintai Daniel bagaimanapun keadaan nya. karena laki laki itu merupakan Mate nya, sebagian dari hidup nya.
Hidup tanpa Mate bagi kaum Werewolf bagaikan setengah kehidupan mereka direnggut paksa, dan bagi mereka lebih baik mati daripada harus kehilangan Mate mereka, begitulah kehidupan kaum Wolf.
"Lalu dimana sekarang Daniel? "
Rose mengehembuskan nafasnya jengah, Gadis itu menatap Yuna.
"Entahlah, Aku tak peduli sekalipun ia ditelan bumi. laki laki itu benar benar menyebalkan" Ucap Rose
"Kau saja yang rela, tapi Aku tak rela Mate ku yang seksi itu menghilang"
Rose mencibir kesal mendengar perunturan wolfnya, Lily.
"Diamlah kau dasar wolf mesum!"
Lily didalam sana tertawa terbahak bahak, ia berhasil membuat Rose kesal karena memang itu tujuan nya
"Kau yakin tak peduli sekalipun Aku ditelan bumi?"
Rose dan Yuna sontak menolehkan kepalanya pada Pria yang berdiri tegak tak jauh dari mereka.
Daniel berjalan mendekat pada Yuna dan Rose, lelaki itu menatap Rose sembari mengedipkan matanya.
"Bahkan seminggu yang lalu saat aku tinggal pergi ke moonlight pack, kau selalu menyebut namaku sebelum tidur bahkan selalu memasuki kamarku diam diam eh"
