20. The reason

3.2K 476 150
                                    

Yuna sedikit memoleskan pewarna bibir agar bibirnya tidak terlalu pucat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuna sedikit memoleskan pewarna bibir agar bibirnya tidak terlalu pucat. Yuna lalu merapikan rambut panjangnya. ia memperhatikan dengan seksama sosoknya di pantulan kaca sana. Setengah rambutnya masih berwarna perak dan tidak berubah. Yuna sempat berfikir untuk memotong bagian itu tapi Yuna urungkan. Sepertinya ini tidak terlalu buruk.

Yuna membalikkan badan nya dan mendekati bunga mawar yang waktu itu Jungkook belikan untuknya. Yuna tersenyum hangat memperhatikan bunga mawar itu. Masih terlihat sangat segar bahkan sedikit berkilau---Pengaruh sihir Yuna.

Ia mengambil kantung kecil lalu memasukkan bunga mawar dan tempatnya sekaligus ke kantung itu. Lalu Yuna mengikat kantung itu pada bagian samping dressnya. Wanita itu tersenyum saat kantung itu tergantung indah di dressnya.

Entahlah, Yuna hanya ingin membawa bunga mawar itu kemanapun ia pergi. Berada di dekat bunga itu memuat Yuna seperti merasa terlindungi.

Wanita itu hendak berbalik untuk keluar kamar, namun sesuatu membekap mulutnya tiba tiba membuat Yuna terkejut. Wanita itu mencoba untuk memberontak dan memukul lengan si pelaku. Namun obat bius yang ia hirup membuat Yuna perlahan hilang kesadaran. Tubuh Yuna melemah dan mulai berhenti berontak. Lalu kegelapan lah yang ia jumpai.

✨🌃🌃✨






























Jungkook mendorong pintu kamarnya dengan kasar. Pria itu melangkah masuk dan menyusuri sekeliling ruangan.

"Mate!"

Jungkook mendekati kamar mandi dan membuk pintunya, namun nihil, Yuna tidak ada di dalamnya. Pria itu berlari cepat keluar kamar menuju halaman belakang. Berharap sosok Yuna dapat ia temukan disana namun lagi-lagi Jungkook harus menelan pahitnya pil kehidupan. Yuna tidak ada disana. 

Bahkan Jungkook juga tidak merasakan kehadiran Yuna disekitarnya, Aroma Yuna juga tidak bisa ia rasakan. Jungkook mengalihkan pandangan nya saat melihat Jeongin dan Kei melangkah menghampirinya dengan tergesa-gesa.

"Kalian menemukan nya ?"

Jeongin menggeleng penuh sesal, begitupun dengan Kei yang berdiri disamping Mate Wanita itu.

"Maaf Alpha, kami tidak menemukan keberadaan Luna dimana pun.."

Jungkook menjambak rambutnya frustasi, Pria itu mengeraskan rahangnya. tatapan nya tajam penuh amarah. Semenjak hidup dengan sang Alpha, Jeongin dan Kei tidak pernah melihat Jungkook sekalut ini.

"Dimana terakhir kali kau melihatnya ?" Tanya Jungkook pada Kei yang berdiri disamping jeongin.

"Di kamar, saat itu Saya membantu para maid menyiapkan peralatan mandi Luna. Namun sudah satu jam dan Luna belum juga keluar dari kamar. Luna bahkan tidak menyahuti panggilan Saya dari luar kamar. Itulah mengapa saya memberanikan diri membuka paksa Pintu kamar Luna namun saya tidak menemukan Luna didalam."

Alpha Mate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang