Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✨🌃🌃✨
"Dalam dunia Werewolf, tidak ada yang namanya pernikahan. Cukup dengan kita melakukan Mating, maka kita sudah sah Mate.."
Jungkook menghembuskan nafasnya ditelinga Yuna membuat Gadis itu memejamkan matanya. Tubuhnya terasa merinding hanya karena hembusan nafas Pria itu.
"Tapi kita akan tetap melakukan ritual, dimana pengesahanmu menjadi Luna terwujud.."
Yuna membuka matanya dan menatap manik mata berwarna biru milik Jungkook. Begitu teduh menggetarkan hati Yuna. Mata itu beralih menatapnya tajam.
"Dan jangan sesekali berfikir untuk pergi dariku. Karena Kau milikku Mate. Camkan itu.."
Oh apa itu sebuah ancaman. Mungkin. Lagipula Yuna memang tidak berniat pergi dari Jungkook--kecuali Pria itu melakukan kesalahan yang menurut Yuna sudah sangat fatal.
"Bagaimana jika Aku berkencan dengan Pria lain ?"
Goda Yuna mengerling nakal ke arah Jungkook. Tak urung ucapan Matenya itu membuat Jungkook menggeram marah. Tatapan nya sirat akan peringatan---dan api cemburu.
"Aku pastikan itu tidak akan pernah terjadi.."
Yuna menahan senyum gelinya. Raut memperingati Jungkook dengan matanya yang memicing cukup membuat perut Yuna tergelitik.
"Bila perlu, Aku akan mengikatmu diranjang dan menguncimu dikamar ini agar Kau tidak bisa bertemu Pria lain selain Aku.."
Yuna melototkan matanya pada Jungkook. Ia menatap ngeri Pria itu. Lihatlah betapa menyeramkan ancaman Jungkook. Bagaimana bisa Pria itu mengikatnya diranjang dan mengurungnya di kamar ini. Membayangkan saja sudah membuat Yuna bergidik
"Dasar possesive.."
Namun Jungkook malah menampilkan seringai miliknya semakin membuat Yuna bergidik. Yuna akui Jungkook tampan dan semakin mempesona saat seperti itu. Tapi tetap saja Yuna takut.
"Hanya padamu Mate.."
Yuna memutar bola matanya malas. Kumat lagi sifat perayu milik Jungkook. Tapi bagaimana ya---Yuna suka.
"Oh ya, besok antarkan Aku ke Redmoon pack. Kudengar usia kehamilan Rose sudah memasuki bulan ke enam. Aku ingin menjenguknya.."
Yuna menatap Jungkook antusias, membuat Jungkook tak tega untuk menolak permintaan Gadis itu.
"Tapi besok pack kita akan melakukan perisiapan untuk pengangkatanmu sebagai Luna yang diadakan besok lusa.."
Yuna terdiam. Gadis itu menelan slivanya gugup. Oh Yuna tidak tahu mengapa mendengarnya saja sudah membuatnya gugup. Menjadi Luna. Ia harus benar benar melaksanakan tugasnya saat menjadi Luna.
"Mate.."
Panggil Jungkook, dilihatnya ada keraguan dimata Yuna membuat Jungkook menghela nafas dan membawa Gadis itu kepelukan nya.
