6. Aldrick

4.8K 577 129
                                    

☆Chap selanjutnya di up saat vote sampai 150☆

"Aku ingin melihat wujudmu sebagai wolf. Boleh ?"

Gadis itu menatap ragu Jungkook yang tengah menatapnya intens. Setelah diam beberapa saat, Pria itu mengangguk dan tersenyum tipis.

"Tentu Mate.."

Setelahnya Jungkook membawanya masuk kedalam istana juga kamar mereka. Yuna menjauhkan sedikit tubuhnya dari Jungkook, Memberi jarak untuk Pria itu berubah.

"Tutup matamu.." Titahnya dan langsung dituruti oleh Yuna. Gadis itu menutup matanya sebelum suara tulang yang retak dan patah patah terdengar di inderanya.

"Mate.."

Panggilan dari suara yang lebih dalam dan bariton itu membuat Yuna akhirnya membuka kedua matanya. Tubuhnya terdiam kaku melihat sosok Wolf dihadapan nya ini.

Besar dan begitu gagah. Bulunya berwarna hitam keabuan. Matanya menyorot tajam ke arahnya semakin membuat Yuna merinding. Gadis itu menelan slivanya gugup. Wujud wolf dari Jungkook sangat besar dibanding wolf-wolf yang pernah Yuna lihat. Wajahnya dan moncong wolf itu bahkan berhadapan dan terlihat sejajar.

"Kau tidak ingin menyentuhku Mate ?"

Yuna mengerjab pelan mendengar suara bariton dan lebih menggelegar itu. Ia melangkahkan kakinya mendekati Wolf itu. Tangan nya terangkat ragu hendak mengelus bulu bulu lebat--ah siapa namanya ? Yuna belum mengetahui siapa nama dari wujud wolf Jungkook ini.

"Aldrick Mate Panggil Aku Aldrick"

Mata emas kemerah milik Aldrick menatapnya dengan begitu tajam. Untuk kesekian kalinya Yuna menelan slivanya gugup.

"A-Aldrick.."

Tangan nya mengusap bulu bulu lebat milik Aldrick, merasakan bagaimana halus dan empuknya membuat Yuna perlahan tersenyum senang.

Gadis itu menghilangkan ke-gugupaan nya. Ia tertawa pelan dan terus mengelus bulu Aldrick. Tiba tib wolf itu menerjangnya membuat Yuna harus jatuh terduduk dilantai dengan Aldrick yang terus menggesek-gesek moncongnya pada Yuna membuat Gadis itu tertawa geli.

Didalam sana, Jungkook mendengus melihatnya.

"Ahahaha Aldrick hentikan, Hahaha"

Yuna langsung memeluk leher Wolf besar itu dan tersenyum senang. Aldrick mengubah posisinya menjadi tiduran sedangkan Yuna berbaring di kukungan Wolf itu.

Sungguh, rasanya Yuna ingin tidur saja. Aldrick begitu empuk dan sangat nyaman bagi Yuna. Ia memejamkan matanya dan tersenyum senang.

"Kau sangat empuk.."

Saat Yuna membuka matanya, tatapan nya langsung bersibobok dengan tatapan tajam Aldrick.

"Warna matamu sangat indah.." Gumam Yuna tanpa sadar. Sang Wolf menggeram senang mendapat pujian dari Matenya.

Alpha Mate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang