Clek!Jungkook membuka pintu dengan sangat hati-hati. Hari sudah semakin malam dan dia yakin Hyura dan Namjoon sudah tidur. Tapi yang membuat Jungkook heran, kenapa pintu rumah tidak dikunci ?
Saat Jungkook masuk, dia terkejut karena kegelapan yang menyambutnya. Dengan pelan Jungkook menutup kembali pintu.
"Kenapa gelap sekali ?"Batin Jungkook yang kebingungan.
Jungkook berjalan pelan, tidak ingin menimbulkan suara keras yang akan mengganggu Hyura dan Namjoon.
"Bagus sekali. Sudah berani keluyuran malam "
Deg!
Suara itu. Suara yang dingin dan tidak bersahabat itu membuat jantung Jungkook nyaris keluar dari tempatnya.
Ruang tamu kini sudah diterangi oleh lampu yang dinyalakan oleh Hyura. Jungkook hanya bisa menatap Hyura yang berdiri di samping saklar lampu dengan takut-takut.
"Hyung mu sakit dan kau malah keluyuran seperti ini ? Tidak tahu diri sekali!" Ucap Hyura yang membuat Jungkook terkuka.
Memang, karena terlalu banyak minum membuat badan Namjoon terserang demam tinggi. Bahkan saat ini, Namjoon tidur dengan keadaan menggigil walaupun sudah memakai selimut.
Jungkook menundukkan kepalanya saat Hyura berjalan menghampirinya. Aura Hyura sangat membuat Jungkook ketakutan, seperti bukan aura positif ibu ke anak pada umumnya yang selalu menenangkan.
"Mau kabur tapi lupa membawa baju kan ? Ahh, atau kau lupa meminta uang kepadaku jadi kau memutuskan untuk kembali pulang ?"Tanya Hyura sambil tersenyum miring.
"Anniya eomma. Aku tidak bermaksud untuk kabur. Aku hanya---"Jungkook tidak melanjutkan perkataannya saat tangan Hyura menarik dengan kasar rambutnya.
Jungkook meringis kesakitan. Dia menatap Hyura dengan tatapan memohon, dia kesakitan sekali.
"Banyak sekali alasan! Kau pikir aku akan percaya kepadamu ? Pembohong ulung seperti mu mana mungkin bisa dipercayai sialan!"Ucap Hyura dengan suara yang ditinggikan.
Kasar. Kasar sekali.
Mata Jungkook memanas mendengarnya. Hatinya kembali berdenyut. Goresan luka itu semakin terbuka dengan lebar. Sakit tapi tidak berdarah secara nyata.
"Sakit eomma. Maafkan aku. Aku berjanji tidak akan mengulangi kesalahan ku lagi "Ucap Jungkook sambil sesekali meringis.
"Bohong! Tidak ada satupun perkataan yang keluar dari mulutmu yang bisa aku percayai! Apa yang kau katakan selalu kebohongan! Aku muak mendengar semua kebohongan dari anak tidak berguna seperti dirimu !"Jambakan Hyura semakin kuat membuat Jungkook merasa beberapa helai dari rambutnya sudah rontok.
"Kau harus ku hukum! "Ucap Hyura penuh penekanan.
Dia membawa Jungkook pergi dengan tangan yang masih setia menarik rambut Jungkook. Jungkook terus memohon kepada Hyura untuk mengampuninya. Dia bahkan sudah menangis saat ini.
"AKU TIDAK MAU EOMMA!"
Jungkook terpaksa berteriak. Dia ketakutan saat Hyura membawanya menuju gudang. Jungkook tahu, gudang itu sangat kotor, gelap, dan dingin. Jungkook tidak mau disana, Jungkook takut jika harus berada dalam kegelapan sendirian dengan suasana mencekam.
"Mulai malam ini kau tidur disini! Tidak ada jatah untukmu sampai besok pagi! Kau tidak ku perbolehkan masuk sekolah ataupun keluar dari gudang ini sampai aku pulang! "Ucap Hyura kejam. Dengan tidak berperasaan dia mendorong Jungkook kasar ke dalam gudang.

KAMU SEDANG MEMBACA
DEPRESI (TERSEDIA EBOOK)
FanfictionJungkook itu selalu baik-baik saja (HANYA CERITA FIKSI)