Namjoon menghisap rokoknya dengan tenang tanpa memperdulikan tatapan tajam dari Jin, Hoseok, dan juga Yoongi. Mereka saat ini tengah berada diatap sekolah dan memutuskan untuk membolos. Sebenarnya Hoseok, Yoongi, dan juga Jin tidak ingin membolos, namun karena Namjoon yang tidak ingin kembali ke kelas membuat mereka memilih untuk menemani Namjoon.
"Jangan lupa ganti uangku "Ucap Hoseok dingin.
Sebenarnya Hoseok tidak masalah uangnya dipakai tapi dia kesal karena Namjoon sudah menghabiskan tiga rokok dan ini adalah rokok yang keempat.
"Tentu "Jawab Namjoon santai. Dia tadi sempat memaksa Hoseok untuk membelikannya rokok. Tentu saja Hoseok membelinya secara diam-diam. Mereka sudah terbiasa sebenarnya tapi saat masuk kelas dua belas mereka memutuskan untuk berhenti merokok.
"Anak ini benar-benar "Kesal Yoongi. Dia merebut paksa bungkus rokok yang berada di tangan Namjoon lalu membuangnya jauh-jauh.
"Yoongi rokoknya masih banyak!"Bentak Namjoon.
Namjoon membuang rokok yang berada di mulutnya. Dia menatap tajam Yoongi yang kini tengah menatapnya tak kalah tajam.
"Rokoknya memang masih banyak, tapi kewarasanmu yang sudah hilang !"Ucap Yoongi tajam.
Namjoon yang mendengar itu mengepalkan tangannya.
"Apa maksudmu hah!"Bentak Namjoon lagi. Yoongi tersenyum sinis.
"Hanya karena masalah sepele kau jadi seperti ini Joon! Kau memiliki otak cerdas bukan ? Kau merokok seperti ini sama saja kau menyiksa dirimu lagi! Kita sudah sepakat untuk tidak merokok lagi Joon! Apakah kau sudah lupa?!"Ucap Yoongi dengan nada suara yang ditinggikan.
"Masalah sepele katamu ? Bagiku ini adalah masalah besar Yoongi! Kau tidak punya adik jadi diamlah! Kau tidak akan tahu apa yang aku rasakan!"Balas Namjoon yang membuat Hoseok dan Jin terkejut.
"Joon-ah "Panggil Jin yang ingin mengingatkan Namjoon.
Yoongi memang mempunyai adik namun saat adiknya itu berumur delapan tahun, dia tewas karena menyelamatkan Yoongi dari kecelakaan yang bisa saja merenggut nyawa Yoongi.
Yoongi mengepalkan tangannya, jelas saja dia terluka akan perkataan Namjoon yang menyebutnya tidak memiliki adik.
"Sialan!"Umpat Yoongi. Dengan segera dia pun pergi dari sana.
"Yoongi tunggu aku!"Panggil Hoseok yang kemudian mengejar Yoongi. Bahaya jika Yoongi pergi dalam keadaan emosi seperti itu.
Namjoon menghembuskan nafasnya kasar. Dia menyesali apa yang sudah dia katakan kepada Yoongi.
"Dengarkan aku Joon "Ucap Jin sambil berdiri dihadapan Namjoon.
"Aku tahu kau sangat khawatir karena Jungkook yang mendadak menjauhimu. Aku tahu kau takut jika kau kembali membuat kesalahan yang membuat Jungkook terluka, tapi tidak seperti ini juga! Kau bukan hanya menyakiti Jungkook tapi juga Yoongi temanmu!"Ucap Jin penuh dengan penekanan.
"Aku terlalu terbawa emosi "
Namjoon berucap dengan lirih. Dia menundukkan kepalanya merasa bersalah. Jin yang melihatnya tak tega.
"Aku tahu itu. Setelah ini minta maaflah kepada Yoongi dan juga adikmu. Jungkook pasti kembali merasa takut dan juga bersalah karena melihatmu marah tadi. Jangan sampai kau menyesal di kemudian hari Joon "Ucap Jin yang menasihati Namjoon.
"Ne Jin "Ucap Namjoon sambil menganggukkan kepalanya.
Jin tersenyum tipis sambil menepuk pundak Namjoon. Dia memang sedikit kecewa kepada Namjoon yang mudah sekali terbawa emosi, tapi meninggalkannya bukanlah pilihan yang tepat bukan ?
KAMU SEDANG MEMBACA
DEPRESI (TERSEDIA EBOOK)
FanfictionJungkook itu selalu baik-baik saja (HANYA CERITA FIKSI)