Part 1

13.3K 630 40
                                        


Namanya Jungkook. Remaja yang masih duduk di bangku kelas 11 Sekolah Menengah Keatas ini selalu menjalani hari-harinya dengan penuh senyuman palsu. Ya, senyuman palsu.

Jungkook sering mendapatkan perlakuan buruk dari kedua seniornya. Bukan hanya itu, di rumah dia bahkan seperti seorang budak yang harus selalu menuruti perintah eomma nya. Hidupnya sungguh penuh dengan tekanan. Belum lagi hyung nya yang terus mendesak agar dia segera mengingat sesuatu hal yang sama sekali tidak bisa dia ingat.

Yah sesuatu yang tidak bisa dia ingat sampai sekarang. Seberapa keras Jungkook mencoba mengingatnya, dia tidak bisa mengingatnya. Sampai sekarang.

BUGH!

Ugh...

Jungkook memegangi perutnya yang menjadi sasaran pukulan dari senior yang saat ini tengah memukulinya. Kali ini dia dipukuli di gudang yang sudah tidak terpakai. Tempat yang tidak akan didatangi oleh siapapun di sekolah ini.

"Ahk--sun--sunbae henn-tikan hh"

Jungkook jatuh terduduk. Dia meringis kesakitan saat salah satu seniornya itu menarik rambutnya sehingga membuat dia mau tidak mau mengangkat wajahnya.

"Rasanya masih tidak cukup. Bagaimana menurutmu ?"Tanya senior yang menarik rambut Jungkook itu.

Jungkook menggelengkan kepalanya. Dia benar-benar memohon ampun, dia sudah tidak tahan lagi.

"Jangan sunbae. Tolong hentikan hiks..-"Dan tangisan pun tidak bisa Jungkook tahan lagi.

Senior nya yang lain tertawa mengejek dirinya yang sedang menangis. Tarikan pada rambutnya semakin kencang membuat Jungkook merasa rambutnya akan lepas dari kepalanya.

"Jika saja aku tidak tahu kalau kau adalah adik dari Namjoon, maka aku pasti akan membunuh mu detik ini juga. Sayang nya aku masih sayang nyawa ku dan teman-teman ku yang lain. Maka, bersyukurlah karena hal itu!"

Senior itu melepaskan tarikan pada rambut Jungkook. Dia terkekeh sinis.

"Sebenarnya apa salahku sunbae? Apa aku pernah mengganggu mu dan yang lainnya ?"Tanya Jungkook yang sudah sangat lelah.

"Aku hanya tidak suka kau selalu menjadi nomor satu di sekolah ini. Kau tahu ? Karena kau, adikku tidak bisa menjadi juara umum di sekolah ini dan selalu mendapatkan pukulan dari appa!!  "Ucap senior itu dengan suara yang ditinggikan.

Jungkook yang mendengarnya tentu saja terkejut. Jadi hanya karena hal itu dia sampai harus mendapatkan banyak luka karena penyiksaan yang dilakukan oleh seniornya itu setiap hari ?

"Tapi seharusnya sunbae tidak bersikap seperti ini. Aku bahkan tidak ada niat sedikitpun untuk menghalangi adik sunbae menjadi juara umum. Setiap orang itu memiliki kemampuan yang berbeda sunbae "Ucap Jungkook dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kau berani kepadaku huh!"

Mata Jungkook membola. Saat tangan senior itu hendak kembali memukul Jungkook, tiba-tiba saja pintu gudang dibuka secara paksa oleh seseorang.

"Ya kau hentikan !"Suara yang terdengar dingin namun tegas itu membuat atensi mereka semua teralihkan ke pintu gudang.

Senior yang hendak memukul Jungkook menelan ludahnya.

"Namjoon "Gumamnya.

Namjoon yang berdiri diambang pintu hanya menatap datar mereka semua.

"Jika kalian masih ingin hidup dengan tenang dan selamat, maka segera pergi dari hadapan ku sekarang juga "Ucapnya.

DEPRESI (TERSEDIA EBOOK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang