"Huuuuuh..............Haaaaaah..............."
Aku menghirup udara kebebasan, maksudku udara segar.
Yah, aku juga tidak bersalah sih jadi sejak awal aku tidak perlu berada dipenjara.
Ini semua adalah kesalahan KAMI-sama, karena dia yang membuatku berada didalam penjara.Ngomong-ngomong, soal aku yang menjadi seorang perempuan. Aku akan memikirkannya nanti.
Setelah keluar dari penjara, rencanaku adalah langsung keluar dari kota dan melawan monster. Aku mengetahui di dunia ini ada monster karena KAMI-sama sendiri yang bilang bahwa dunia ini mirip dengan "Game-Game RPG" di duniaku. Oleh karena itu aku harus secepatnya menaikkan status ku. Karena status ku sekarang, aku akan mati jika terkena damage biarpun hanya sedikit.
Apakah aku tahu jalan keluar dari kota? TENTU SAJA! Dilihat dari sini saja nampak sebuah dinding tinggi yang mengelilingi kota ini. Terlihat seperti Att*ck *n T*t*n saja! Ngomong-ngomong rumah-rumah dikota ini terlihat seperti.................
Yah! Terlihat seperti Att*ck *n T*t*n juga. Aku tidak tahu kenapa, tapi ini benar-benar mirip. Ehh! Kenapa dari tadi aku malah mikirin Att*ck *n T*t*n melulu sih!Ngomong-ngomong, saat aku sedang berjalan dikota, mata orang-orang disini sepertinya terfokuskan kepadaku, mereka menatapku dengan tatapan yang tidal menyenangkan, kenapa ya? Apa mungkin ini karena title ku yaitu "Loner"? Kalo begitu akan aku non-aktifkan dulu deh.
Sebaiknya pergi ke tempat sepi dulu sebelum menon-aktifkannya. Karena jika aku melakukannya disini pasti akan terasa aneh.Aku pun pergi ke sebuah lorong dan menon-aktifkan title ku. Lalu aku mendengar suara dari belakang.
"Oi gadis kecil. Apa yang kau lakukan ditempat seperti ini hah! Apakah mungkin kau ingin bermain denganku?" (Preman)
Apa yang dikatakan orang ini? Apakah dia gila? Tidak mungkin aku ingin melakukan itu. Melihat mukanya saja membuat mataku sakit. Menyebalkan sekali! Sebaiknya aku lari saja.
Akupun berlari
"Oi mau kemana kau Hah! CIH!!!" (Preman)
Untung saja aku hanya berada didepan lorong jadi aku bisa lari dengan mudah. Orang itu! Lihat saja nanti! Akan kubalas dia!
Akupun berjalan kembali di kota. Dan sekarang, setelah aku menon-aktifkan title ku, mereka masih menatapku, tapi tatapan kali ini berbeda, tatapannya seperti tatapan lembut. Yah.......aku tidak tahu mengapa mereka begitu. Akupun melanjutkan perjalan untuk keluar dari kota.
Orang-orang dikota POV
Kami memulai hari seperti biasa, bekerja seperti biasa, dan hidup seperti biasanya. Akan tetapi, hari ini kami sangat bersyukur karena dapat melihat seorang dewi. Para wanita menjadi tidak percaya diri dengan wajahnya dan para laki-laki stamina mereka seakan terisini penuh dan mereka tiba-tiba saja bekerja 2 kali lebih keras daripada biasanya. Mungkin mereka ingin menunjukkan kehebatan mereka dihadapan sang dewi. Ahh.....kami bersyukur bisa hidup sampai sekarang dan melihat sosoknya.
Orang-orang dikota POV End
Akhirnya aku sampai di depan gerbang kota. Disini sepi sekali ya. Mungkin karena ini masih terlalu pagi, makanya tidak banyak orang yang keluar. Hanya ada penjaga yang menjaga gerbang. Aku akan meminta izin kepadanya untuk pergi keluar kota.
Ahhh..........
Akhirnya aku berada diluar.
Penjaga itu akhirnya membolehkanku keluar setelah aku banyak memohon kepadanya. Kurasa pada awalnya dia tidak membolehkan aku keluar karena aku terlihat seperti anak kecil.Aku melihat kebelakang dan yang ada hanyalah dinding kota yang menjulang tinggi.
"Kalau dilihat lebih dekat, dinding ini tinggi sekali ya!" ketika aku berkata seperti itu tiba-tiba aku melihat seseorang jatuh dari atas dinding yang tinggi itu dan
*Crack*Dia pun terjatuh ke tanah agak jauh dari pintu gerbang. Dan suara itu. Itu terdengar seperti tulang yang patah. Biarpun tidak terlalu nyaring.
Sepertinya para penjaga tidak mendengar suara tersebut.
Sebenarnya aku tidak peduli dengannya. Tetapi dia tiba-tiba mengatakan sesuatu"Bu.....bunuh aku! Kumohon!"
Akupun terkejut dengan kata-katanya. Setelah itu aku memeriksa statusnya dengan title "Freedom" milikku.
Nama : Sukipri
Ras : Manusia
Umur : 23 tahun
Job : Merchant
Title : "Unlucky"
Lvl : 8
HP : 2/80
MP : 20/20
Attack : 8
Defence : 50
Magic Attack : 6
Magic Defence : 5
Speed : 10
Luck : 0
Ohh! Aku terkejut karena baru kali ini aku melihat status orang lain selain KAMI-sama. Rupanya begini toh yang namanya status orang biasa. Ehh! Ini bukan waktunya untuk memikirkan itu. Rupanya tadi dia sedang bunuh diri, dan gagal. Setelah itu dia melihatku dan meminta bantuanku. Mungkin dia bunuh diri karena dia memiliki Luck 0. Ehh! Kalau Luck milikmu itu 0, JANGAN JADI MERCHANT!!! Aku ingin sekali mengatakan itu tapi sekarang bukanlah saat yang tepat.
Dan juga dia memintaku untuk membunuhnya. Apakah aku akan menerimanya? Sejujurnya aku tidak tahu apakah aku harus membunuhnya.
"Cepat bunuh aku Anj*ng, No*b, Bangs*t!" (Sukipri)
"......"
Kurasa aku tidak perlu memikirkan hal itu. Karena jawabannya sudah tepat berada didepan mataku.
Akupun mengambil sebuah batu yang ukurannya seperti genggaman tangan dan melemparnya langsung kepadanya.
Dan ternyata........
Dia masih hidup! Apa???
Aku memeriksa statusnya dan rupanya........HP : 2/80
"Woi Anj*ng! Sakit tau ngak! Gobl*k!" (Sukipri)
'Tidak Berkurang? Ayolah! Apakah aku selemah itu? Dan orang ini benar-benar membuatku kesal!' pikirku.
Akupun mengambil batu lagi dan melemparnya dengan lebih kuat Karena amarah yang ada di dalam diriku ini sudah tidak bisa ditahan lagi dan.....
HP : 0/80
Berkurang 2? Hebat!
*Ding*
Sebuah suara terdengar dikepalaku dan ternyata aku naik level. setelah melihat statusku aku pun terkejut dan tertawa terbahak-bahakBiarpun orang ini membuatku kesal. Dia tetap saja sudah membantuku. Kematianmu ternyata tidak sia-sia.
(Note : That's it! Apakah tujuannya adalah untuk menguasai dunia? Atau malah menjadi Pahlawan? Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Bahkan sang author pun sekarang lagi pusing berpikir keras)
(Note Tambahan : Bagi kalian yang bernama Sukipri. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya)
![](https://img.wattpad.com/cover/184397261-288-k97661.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Statusku Jadi Double Ketika Naik Level
FantasiaDikhianati, lagi, lagi, dan lagi. Oleh teman, keluarga, bahkan pacarku sekalipun. Semua orang sama.....Mereka semua mengkhianatiku. Aku berjanji setelah aku matipun aku tak akan percaya pada siapapun lagi. Dan begitulah..... Akupun mati...... Aku...