Aku akhirnya sampai di depan gerbang kota. Setelah aku sampai, matahari seakan-akan hampir terbenam. Langit juga memerah.
Ya! Hari sudah sore.
Aku melihat beberapa orang mengantri didepan gerbang masuk. Aku juga mengantri dan mengikuti mereka. Aku menunggu kira-kira sepuluh menit hingga sampai pada giliranku. Aku pun diizinkan masuk dan setelah aku masuk......."Haaaahhhhh............" aku menghela nafas.
Hanya perasaan lelah yang ada pada diriku setelah kembali dari hutan tadi. Aku harus cepat-cepat mendapatkan uang agar aku bisa beristirahat di penginapan. Itulah yang ada di pikiranku.Aku pun bertanya pada orang-orang disekitar tentang dimana aku bisa menjual barang hasil dari mengalahkan monster. Mereka semua sama-sama menjawab di Guild Petualang. Mereka juga menjawabku dengan senyum gembira di muka mereka. Aku penasaran ada apa dengan itu. Mereka juga bilang jika aku ingin menjual barang monster disana maka aku harus mendaftar terlebih dahulu. Oleh karena itulah sekarang aku berada di depan gedung yang dinamakan Guild Petualang. Aku memepersiapkan mentalku terlebih dahulu sebelum masuk kedalam gedung yang lumayan besar ini.
*Shriiieeeeekkkkk*
*Pintu Terbuka*Saat aku membuka pintu dan masuk kedalam, tatapan orang-orang yang ada didalam Guild semua mengarah kearahku. Mereka menatapku dengan tatapan heran dan seisi guild menjadi heboh. Bisa dimaklumi, mungkin mereka mengira diriku ini hanyalah gadis kecil yang tidak berdaya. Para serangga-serangga lemah ini masih belum tahu seberapa hebat diriku ini.
Lihat saja nanti! Aku akan membuat mulut kalian mengagak sambil meneteskan air liur. Eh! Ngak jadi. Mereka hanya perlu mengagak tidak perlu meneteskan liur segala!Akupun berjalan melewati para serangg- maksudku para petualang ini. Dan menuju ke counter Guild. Sebelum aku sampai ke counter Guild, tiba-tiba ada yang memanggilku dengan suara yang kasar dari belakang. Dan itu dia, seorang lelaki bertubuh besar, berbadan kekar, dan dibelakangnya menempel sebuah pedang yang besarnya hampir sama dengannya.
"Hey bocah! Kenapa kau bisa berada disini? Apakah kau tersesat? Kau tahu bahwa gedung ini adalah Guild Petualang bukan?" (George)
"Tidak. aku tidak tersesat. Tujuanku memang untuk datang ketempat ini.
Apakah kau ada masalah dengan itu"
(Aiko)"Bocah! Berani sekali kau berbicara seperti itu kepadaku. Aku yakin kamu kesini demi uang kan? Kalau begitu mengapa tidak bermain bersamaku saja? Kau pasti akan cepat kaya!" (George)
Orang ini benar-benar membuatku kesal. Aku menggunakan titleku untuk melihat status yang dimilikinya
Nama : George
Ras : Human
Umur : 30 Tahun
Pekerjaan : Swordman
Title : "Pria Raksasa"
Level : 37
Hp : 365/365
Mp : 30/30
Attack : 120
Magic Attack : 24
Defence : 95
Magic Defence : 79
Speed : 25
Luck : 4
Skill : "Vertical Slash"
Seperti yang kuduga, dia sangat lemah dibandingkan denganku.
"Memangnya siapa kau? Berani sekali mengaturku untuk melakukan hal itu. Dasar serangga tidak tahu diri." (Aiko)
*Para Penonton Semakin Heboh*
"Apa? Serangga kau bilang? Bocah! sepertinya kau tidak mengenal diriku ya? Akulah orang yang dijuluki sebagai "Pria Raksasa" namaku George dan aku seorang C-Rangked. Apakah sekarang kau sudah mengerti?" (George)
Sebenarnya aku sudah mengetahui hal itu sih. Kau tidak perlu repot-repot memberitahukannya.
"Iya, iya aku mengerti. Terus apa? Aku harus bilang WOW gitu? Ngak kan? Dasar serangga tidak tahu diri!"
(Aiko)"Bocah! Sekarang ini, kesabaranku sudah mencapai batasnya. Akan kutunjukkan kepadamu apa itu neraka!" (George)
"Oh begitu. Sayang sekali, aku bahkan tidak bisa masuk neraka." (Aiko)
George memegang pedang besar yang ada di punggungnya dan melancarkan serangan vertikal dari atas kepadaku. Sedangkan aku, ketika pedangnya berada tepat didepanku aku menyatukan tanganku seperti menepuk tangan dan menangkap pedang tersebut. Sebuah getaran udara muncul pada saat aku menangkap pedangnya yang menyebabkan para penonton merasa merinding dari ujung kepala sampai ke ujung kaki. Akhirnya pedang besar George yang menyerangku itupun retak dan hancur karena tekanan yang dihasilkan oleh kedua tanganku. George pun terdiam dan tidak bisa berkata apapun. 'ini adalah kesempatanku' itulah yang ada di pikiranku. Akupun meninju udara. Ya! Aku meninju ke udara tanpa mengenai George. Akan tetapi, tekanan udara yang dihasilkan oleh tinjuku membuat George melayang di udara. Itulah salah satu efek dari skill ku yaitu Full Control, karena skill ini aku bisa mengontrol kekuatanku. Jika aku tidak mengontrol kekuatanku mungkin gedung ini bakalan hancur. Saat dia melayang di udara, dia menabrak orang lain yang tidak beruntung karena berada di jalur terbangnya. Dia dan orang itupun tertabrak ke dinding. Aku bergegas pergi kearah orang itu.
"AKU MINTA MAAF!" itulah yang kukatakan kepadanya.
"Ti......tidak apa-apa kok! A......akulah yang ku.......kurang beruntung karena terkena dia. La........lagipula aku baik-baik saja dan tidak ada luka serius." dia mengatakan itu kepadaku sambil gagap dan memasang wajah takut.
"Apakah benar tidak apa-apa?" ketika aku mengatakan itu diapun berteriak
"HII!!! Tidak apa-apa, tidak apa-apa. Tolong jangan bunuh aku!" katanya.
Huh? Apa yang orang ini pikirkan? Kanapa juga aku harus membunuhnya? Orang aneh!
Setelah itu, aku lanjut berjalan kearah counter Guild. Tanpa memperdulikan George yang sudah jatuh pingsan karena seranganku. Kali ini, tatapan mereka tidak seperti pertama kali aku masuk kesini. Melainkan berubah menjadi tatapan yang seakan-akan melihat sesosok Makhluk Buas yang Garang.
(Note : Selesai sudah. Fiuhhhh. Angin sepoi-sepoi berlalu. Padahal tidak!)
KAMU SEDANG MEMBACA
Statusku Jadi Double Ketika Naik Level
FantasíaDikhianati, lagi, lagi, dan lagi. Oleh teman, keluarga, bahkan pacarku sekalipun. Semua orang sama.....Mereka semua mengkhianatiku. Aku berjanji setelah aku matipun aku tak akan percaya pada siapapun lagi. Dan begitulah..... Akupun mati...... Aku...