Kelas baru saja usai. Kini waktunya siswa-siswi mengisi perut mereka. Seperti biasa, Jennie bersama ketiga sahabatnya dan Kai bersama kedua temannya bergabung disatu meja kantin.
Makanan dan minuman dipesan oleh ketiga lelaki itu. Sembari menunggu, ketiga sahabat Jennie asik wifian, sedangkan Jennie memijat-mijat kedua kaki nya yang terasa pegal. Mungkin karena ia berjalan lumayan jauh kemarin. Jennie tidak pernah jalan sejauh itu, maka dari itu kakinya sampai pegal.
Kai, Sehun, dan Jimin sudah tiba dengan makanan mereka. Dapat Kai lihat Jennie memijat-mijat kaki nya, membuatnya merasa bersalah.
"Ternyata Jennie beneran naik bus. Pasti capek banget," batin Kai seraya berjalan menuju bangku mereka duduk.
"Wahh makanan udah dateng nih. Ayo makan," ucap Lisa antusias.
Ke tujuh orang itu pun menikmati makanan nya. Tingkah Kai aneh hari ini. Ia makan sambil melamun hingga tersedak. Entah apa yang dipikirkan nya.
Dengan sigap Jisoo berdiri lalu memberikan minuman Kai pada sang pemilik. Dan menepuk punggung Kai pelan.
"Udah enakan?" tanya Jisoo kemudian kembali duduk.
"Udah. Makasi."
Seisi bangku dibuat keheranan oleh sikap Jisoo. Seolah Jisoo adalah kekasih Kai. Tak sedikit pula ada yang merasa tidak enak dengan Jennie atas apa yang sudah dilihatnya.
"Lanjutin makan nya."
Mereka kembali makan. Tapi Jennie sudah selesai. Ia pun beranjak. Namun sebelum pergi, Sehun bertanya padanya.
"Udah selesai? Mau kemana?"
"Kepo."
Ia pun melenggang pergi dari sana menuju kelas mengambil novel-novel yang dipinjam nya tempo hari untuk dikembalikan.
Sampai diperpus, ia melapor lebih dulu pada penjaga perpus. Barulah meletakkan novel-novel itu ditempat semula.
Setelahnya, Jennie tak langsung pergi. Ia rehat sebentar. Sekedar rileksasi dan juga menikmati dinginnya ruangan ber-AC itu.
Sementara itu, ketiga sahabatnya bersama Kai dan kedua temannya tengah berdiskusi.
"Tuh kan Jennie jadi pergi. Kamu ini kok gak peka sih," kesal Lisa.
"Ya maaf. Abis kan aku spontan nolongin nya," Jisoo menundukkan kepala. Tak enak dengan seisi bangku itu.
"Masalah kemarin aja belum beres, ini ditambah lagi," ucap Sehun.
"Eh belum tentu juga Jennie cemburu. Kan dia sama Kai juga belum deket banget," ucap Jimin langsung menerima tatapan laser oleh Rose.
"Oke aku diem."
"Udah udah. Aku susulin Jennie sekarang supaya masalah ini cepet kelar," Kai angkat bicara.
"Nah gitu dong. Baru temen ku namanya," Sehun menepuk pundak Kai lembut sebelum orang itu melenggang pergi.
Sampai diperpus, Kai sedikit kesulitan mencari keberadaan Jennie karena banyaknya orang yang duduk-duduk dibangku perpus. Mengerjakan tugas, membaca buku, dan bahkan bermain game disana.
Kai juga mencari Jennie di deretan rak-rak buku yang menjulang tinggi itu, namun tak juga menemukan.
"Apa mungkin dia udah keluar ya?" pikirnya.
Kai pun mencari Jennie ke kelas. Kai dapat bernapas lega karena sudah menemukan Jennie. Ia tengah menenggelamkan kepalanya dibalik kedua tangan yang dilipat diatas meja.
Kai duduk dibangku sebelahnya, lalu menepuk pundak Jennie pelan, "Jennie. Kamu tidur?"
Jennie pun mendongak, "Ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Victim of Love [Tahap Revisi]
Romance[Jenkai fanfiction] SUDAH DIREVISI Mencintaimu adalah hal sia sia yang pernah aku lakukan ~Kai Aku pun menyesal kenal kamu ~Jennie _____________________________________________ Support author dengan vote and coment😉 Saranghae,, borahae💜💜💜💜💜💜�...