Bab 11

116 12 0
                                    

Jennie tengah bingung memilih pakaian seperti apa untuk hari ini. Ia harus tampil semaksimal mungkin dan sesopan mungkin. Bagaimana bisa tidak memikirkan penampilan juga saat hendak bertemu gebetan? Kesan pertama itu tak boleh dilewatkan.

Tingtong..tingtong..

Seseorang datang hendak bertamu dirumah Jennie. Dengan sigap, ahjumma pun membuka pintu dan mempersilahkan Kai selaku tamunya untuk duduk diruang tamu.

Kemudian ahjumma memanggilkan Jennie yang masih sibuk memilih pakaian.

"Ahjumma, aku harus pakai baju apa?"

"Yang merah ini cantik non."

Jennie pun menurutinya. Sementara ahjumma menyiapkan minuman juga kudapan untuk Kai.

Selang beberapa menit, Jennie pun turun mengenakan mini dress berwarna merah kotak kotak lengkap dengan tas kecilnya juga accecoris.

"Yuk jalan," ucap Jennie tersenyum manis. Kai masih terpaku ditempat. Menatap kecantikan Jennie yang saat ini terpancar.

"Kai kok bengong?" tanya Jennie usai Kai tersadar.

"Eoh? Ayo kita jalan," Kai pun menggandeng tangan Jennie hingga ke mobil. Mereka melupakan minuman juga kudapannya.

"Jalan-jalan biasa berasa kencan ya," Kai tersenyum sambil fokus menyetir.

"Iya. Berasa gimanaaa gitu."

"Enakan ke cafe, restoran, apa tempat lain ya?" tanya Kai sambil menatap gadisnya lekat. Ia bahkan melihat Jennie merias wajahnya sedikit, tak seperti biasanya.

"Ke restoran aja yuk. Aku laper nih," jawab Jennie sambil memegangi perutnya yang mulai keroncongan.

"Siap mbak," Kai memberi hormat kemudian membelokkan mobilnya ke arah restoran yang menurutnya enak.

"Restoran nya sosmed-able. Suka deh," ucap Jennie dengan antusias.

"Permisi, mau pesan apa? Menu nya bisa dilihat disini," ucap pelayan seraya menyodorkan buku menu.

"Mbak, saya pesen menu couple ya. Ada kan?" ucap Kai membuat Jennie mematung.

Menu pasangan? Apa dia anggap Jennie kekasihnya? Secepat itu? Bukankah kode seperti itu terlalu mudah ditebak?

"Siap tuan, mohon ditunggu ya," pelayan itu pun berlalu.

"Posisi disini paling enak. Bisa liat pemandangan taman hijau itu," ucap Kai mengarah ke taman disebelah kirinya. Jennie pun mengikuti arah pandangnya.

"Iya. Bisa refreshing juga."

"Pesenannya," ucap pelayan sembari menyajikan hidangan.

"Terima kasih," ucap Jennie dan Kai sebelum pelayan itu melenggang pergi.

Kai dan Jennie menyantap hidangannya sembari melihat lihat taman hijau itu.

"Gimana makanan nya?" tanya Kai usai mereka selesai makan.

"Enak banget. Udah lama aku gak makan steik," Jennie masih antusias mengobrol dengan Kai.

"Gomawo," lanjutnya.

"Kalau aku sering ngajak kamu makan, kamu bakal terima kasih terus?" Jennie mengangguk sebagai jawaban.

"Jenn, jangan selalu berterima kasih. Aku gak enak aja dengernya," Jennie kembali mengangguk.

"Abis ini ke cafe yuk. Cari yang manis manis," ajak Kai.

Mendengar itu, Jennie cepat cepat menghabiskan makanannya. Setelah membayar tagihan, mereka pun menuju ke tempat yang disebutkan Kai tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Victim of Love [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang