chapter 3

252 14 0
                                    

*Senin pagi pukul 7.00

Letty berangkat kuliah dengan mengendarai mobilnya,sesampainya di kampus Della sudah menunggu di tempat biasa Della dan Letty bertemu
Della bergegas mendatangi Letty yang baru saja turun dari mobilnya

"Letty..Letty maafkan aku kumohon aku sama sekali tidak berniat melukai perasaanmu"Letty bergegas pergi tidak memperdulikan mantan temannya itu.

sesampainya di kelas Letty mengambil diary milik kakaknya dan membacanya lagi,dan Letty menemukan babak baru lagi dimana ada 3 orang pria yang ingin mengajaknya berkencan yaitu peat,jack,dan Billy,dua dari pria tersebut adalah orang yang tercatat melakukan bullying terhadap kakaknya,hal itupun membuat Letty curiga
Pasalnya mengapa orang yang sering membully Letta mengajaknya berkencan,dan pria yang satunya ia tidak mengenalnya dan tidak pernah mendengar namanya.

Pukul 11:00

Letty pergi ke kampus Letta,setibanya disana mereka terkejut melihat Letty yang begitu mirip dengan kakaknya yang sudah tiada,tetapi mereka sadar bahwa itu adalah Letty kembarannya letta.
Semua mata tertuju pada Letty saat ia berjalan menuju kelas Letta untuk mengambil barang-barang mendiang kakaknya yang di simpan di dalam loker.

Sesampainya di depan loker ia melihat seluruh loker dengan foto dan nama masing-masing pemilik loker,Letty bergumam

"ini kesempatan ku untuk mencari orang-orang yang telah membully Letta"
Dengan teliti Letty mencari dan akhirnya mendapatkan foto orang-orang yang membully kakaknya,setelah selesai mengambil foto orang-orang yang menjadi targetnya dengan telfon genggam nya, akhirnya Letty menemukan loker kakaknya.

Letty membuka lokernya dan mengambil semua barang dan baju-baju yang di tinggalkan di loker itu, tetapi Letty tidak menemukan kotak kayu berisi cincin yang ia berikan untuk kakaknya sebagai hadiah,ia mencoba mengingat dimana Letta menyimpan kotak kayu itu,tapi semakin ia berfikir semakin yakin pula bahwa kakaknya selalu menyimpan kotak kayu itu di lokernya,Letty pun bingung sambil berjalan keluar dari kelas itu
"Atau mungkin dia membuang kotak itu?"fikiran Letty mulai kacau.

Letty pulang ke rumah, sesampainya di rumah Letty bergegas menuju kamar kakaknya untuk mencari kotak kayu pemberiannya,Letty bergumam
"Aku yakin dia pasti selalu menyimpan dengan baik hadiah pemberianku,tapi dimana dia menyimpannya" setelah lama mencari Letty tidak juga menemukannya
"Hmm yasudah lah mungkin dia menyimpannya di suatu tempat rahasia miliknya"sambil berjalan meninggalkan kamar kakaknya

Pukul 3:00

"Dor...dor...dor"
Suara tembakan terdengar nyaring di telinga,Letty pergi untuk latihan menembak.
Ia sangat fokus berlatih sampai-sampai tidak memperdulikan orang di sekitarnya.
Seorang pria tampan menghampirinya,Letty terkejut dengan kedatangan pria itu,dengan mata tajam Letty melihatnya tetapi tetap tidak memperdulikannya, pria itu senyum dan berkata.

"Apa kau baru berlatih di sini?"
Dengan singkatnya Letty menjawab
"Ya"
sambil terus mengisi peluru ke dalam senjata api miliknya
"Sepertinya wanita ini lebih menarik, dibandingkan saudaranya yang sudah meninggal"
fikir pria itu sambil berjalan meninggalkan Letty

Setelah 3 jam berlatih Letty keluar dari ruangan dan datang menemui pelatihnya sekaligus pemilik tempat latihan menembak itu, dan ia juga seorang pebisnis senjata api yaitu paman Joe.
Paman Joe adalah teman karib ayah Letty maka dari itu Letty sudah sangat mengenalnya .

"Hei paman Joe aku ingin memesan senjata api buatan mu"
sambil memberikan gulungan uang,paman Joe terkejut dan berkata
"Senjata api? Kenapa kau ingin membuatnya, mengapa terburu-buru kau baru beberapa hari latihan di sini"

"Ya hanya untuk berjaga-jaga"
sambil memberikan kertas bergambar senjata api,dengan inisial nama kembarannya yaitu letta
Paman Joe terkejut dan bertanya
" Mengapa nama Letta yang kau ukir di senjata mu?"
sambil berjalan pergi Letty menjawab
"Tidak ada alasan khusus paman Joe"

Pukul 21:00

Siang berganti malam,Letty duduk di kursi kamarnya dan melihat satu persatu foto dari
Dessy,peat,Billy,Rose,Shalimar,dan Brian,mereka adalah orang yang selalu membully kakaknya letta wajahnya memerah ia sangat marah

" Tidak lama lagi aku akan menemukan pembunuh Letta,dan kalian juga akan merasakan hal yang sama tunggu saja"
sambil tersenyum dan pergi meninggalkan handphonenya di atas meja dan beranjak tidur.

Pembunuh Berambut MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang