chapter 1

463 19 0
                                    

Sabtu malam pukul 12:00

Di sebuah gudang kosong di dekat kampus letta di sekap oleh pria bertopeng

"tolong lepaskan aku apa yang kau inginkan"
letta terus menangis dan meminta tolong
Pria itu tidak perduli ia terus menarik Letta sampai di tengah-tengah gudang lalu memukuli Letta menampar dan mengancamnya menggunakan pisau, kemudian pria itu membuka topengnya dan terkejutnya letta ternyata pria itu adalah teman satu kampusnya.

"Tidak apa yang kau lakukan lepaskan aku kumohon,biarkan aku pergi"
letta terus memohon pada pria itu dan pria itu berkata berkata
"apa? lepaskan?setelah aku bersusah payah menangkapmu,ayolah letta kita akan bersenang-senang malam ini."
Letta terus menjerit meminta tolong sambil menangis.

"Ayolah letta malam ini akan jadi malam yang sangat menyenangkan, nikmati lah."
letta terus menangis dan meronta,pria itu mulai membuka baju letta hingga tidak ada tersisa sehelai benangpun di badannya,saat pria itu lengah letta menendang wajah pria itu dengan sangat kuat hingga membuat hidungnya patah.

"Ahhh......dasar wanita jalang,apa yang kau lakukan ahhhh...... Kau akan menyesal."
Pria itu murka,menjambak rambut letta dan menyeretnya,lalu membantingnya ke dinding setelah itu menendang bagian perutnya,dan memukulnya menggunakan kayu
Tanpa ia sadari ternyata letta sudah tidak bergerak dan tidak bernafas,ia memanggil dan membangunkannya.

"Hei wanita jalang ayo bangun permainan belum di mulai,hei.....letta ayo bangun"
letta tidak kunjung menjawab dan tidak bersuara,lalu ia memegang denyut nadinya dan dia terkejut
"ha dia sudah mati" ia terdiam sejenak Lalu panik.

"apa yang harus ku lakukan"
ia bingung dan duduk di sebelah jenazah letta,lalu ia mengambil semua barang-barang berharga dan sebuah kotak kayu kecil milik letta pemberian dari adiknya letty,dan pergi meninggalkan jasadnya begitu saja tanpa sehelai benang,dengan mulut tertutup dan tangan yang terikat.

Di rumah Letty,ibu,dan ayahnya tidak bisa tidur,dan gelisah semalaman tidak biasanya letta pergi tanpa memberi tahu keluarganya dan tanpa berpamitan,Letty terus menghubungi letta tetapi tidak ada jawaban.
Letty mencoba menenangkan ayah dan ibunya,dan menyuruh mereka untuk segera tidur,dan merekapun menuruti perkataan letta

*Keesokan harinya*

Garis kuning melintang di area gudang kosong itu,mobil polisi dan ambulans berjajar rapi di depannya, orang-orang berkumpul di sekitar gudang kosong itu

Letty pergi mencari letta ke kampusnya,karena letta tidak kunjung pulang semalaman bahkan ia tidak memberi kabar dan tidak menelfon tidak seperti biasanya.
dari jauh Letty melihat orang-orang berkumpul di area gudang kosong itu Letty berkata,
"Ada apa sih ramai-ramai,apa yang terjadi?"
Letty mendatangi gudang itu dan melihat sesosok mayat berambut merah tergeletak tanpa busana dengan tangan terikat,dan luka di sekujur tubuhnya.

Betapa terkejutnya ia ternyata mayat itu adalah kakaknya sendiri letta,ia menjerit dan berlari melewati garis polisi

"Letta..." Sambil menangis dan memanggil namanya,lalu ia memeluk jenazah kakaknya sambil menangis Letty mencium dan memeluk kakaknya

Letty terus menangis tanpa melepaskan letta dan berkata"siapa yang tega melakukan ini kepadamu,aku tidak terima,aku akan mencari pelakunya dan membalas semuanya aku akan membunuhnya aku berjanji."
Polisi meminta keterangan dari Letty dan mengatakan.
"Kami akan menyelidiki kasus ini."

Pembunuh Berambut MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang