17

7.1K 765 51
                                    

"Tumben sekali papi menginap dirumahku"laki laki kecil itu sedang membereskan barang barang yang terlihat berantakan di Kamarnya sedangkan aku berjalan dan duduk ditepi ranjangnya. Park Jimin.

"Kamarmu seperti habis di terjang badai"ejek ku yang menggeleng kecil melihat keadaan kamar ini.

"Siapa suruh papi datang dan ingin menginap dadakan seperti ini?!!" dia menyautiku sambil membereskan beberapa kado kado pemberian fans yang ia kumpulkan disudut ruangan kamar ini. Ku rasa ruangan khusus pemberian fansnya sudah penuh.

Kamar Jimin itu luas dan didalam kamarnya ini banyak pintu menuju ruangan rahasia.

Contohnya ruangan khusus untuk pemberian fans, ruangan pakaian yang tentunya berisikan pakaian brand terkenal dengan harga yang tidak masuk akal dan ruangan khusus koleksi aksesoris dan barang barang favorite Jimin.

"Papii"

"hm" aku melirik ke bocah yang sekarang tengah duduk tepat di sampingku.

"Kau diusir ya dari apartment?" dia bertanya sembari menatapku menyelidik. Dia menyipitkan matanya saat menatapku.

"Bodoh. Diapartment kan aku tinggal sendirian, jadi siapa yang mau mengusirku?"aku memukul kepalanya dan tersenyum saat ia mengadu dan meringis kesakitan sambil mengelus kepalanya.

"Pemilik apartment lah, Kan kau hanya menyewa!"

"Apa kau tidak baca berita? Bulan kemarin aku sudah membeli apartment itu"ketusku

"Sombong sekali"cibirnya.

"OPPA!!! KEMARILAH!!! TOLONG AKU HUWAAA!!!!"Jeritan seorang gadis dari kamar sebelah membuat Jimin terkejut.

"Katamu rose sedang berlibur dengan teman temannya?" aku bertanya dan dijawab dengan ia menaikan bahunya.

"Mungkin sudah pulang. Aku tinggal dulu ya papi" dia pun melangkah meninggalkan kamarnya dan diriku.

Aku pun berjalan jalan melihat setiap sudut kamar Jimin. Isinya kebanyakan boneka boneka lucu, mainan seperti action figure dari tokoh anime, lampu lampu tumbler, beberapa karya dari fans yang ia pajang di dinding kamarnya termasuk fanart ku dengannya dan foto fotonya bersama adik, teman, ayah, ibu dan keluarganya dalam bentuk Polaroid.

"ARGH~ ROSE!!! CEPAT TELPON SESEORANG! TELPON NENEK DAN TANYA BAGAIMANA CARA MENYINGKIRKANNYA!"

Suara panik dari partnerku itu membuatku menoleh ke arah pintu. Aku segera melangkah cepat untuk keluar dari kamar ini dan menuju kamar sebelah. Ku rasa dia sedang kesulitan, aku harus membantunya.

.
.
.

Author p.o.v

Sementara itu dikamar Park Rose, adik perempuan Park Jimin. Yang tadinya Jimin berada dikamarnya pun bergegas menuju kamar Rose setelah mendengar Jeritan ketakutannya.

Jimin menemukan adiknya itu sedang terduduk ketakutan dilantai.

"Kau kenapa?"Tanya Jimin yang berjongkok dihadapan adiknya. Jimin khawatir dengan adiknya.

"Itu.." Rose menunjuk kearah dinding dibalik pintu Kamarnya.

Jimin pun berbalik dan mencoba melihat apa yang membuat adiknya ketakutan seperti ini.

Jimin tampak kesusahan saat menelan salivanya setelah melihat apa yang membuat adiknya ketakutan. Itu adalah seekor anak cicak yang sedang menempel di dinding.

BACKSTREET [Yoonmin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang