BACKSTREET [Yoonmin]

22

Jimin pov.

Yoongi hyung dan aku telah menyelesaikan pemotretan untuk merchandise anniversary Yoonmin yang ketiga tahun.

Aku berada di ruang ganti bersama Jin hyung yang terus memandangku curiga.

"Sebenarnya tanda dilehermu itu bukan hanya digigit serangga seperti yang Kau bilangkan?" Dengan cepat aku memakai baju turtle neck sehingga menutupi tanda itu. Sebelum melakukan pemotretan, Jin hyung bertanya kenapa leherku memerah dan aku hanya menjawab itu digigit serangga.

"Umm... Sungguhan digigit serangga kok hyung"

Jin hyung lantas menarikku ke hadapannya dan mengangkat daguku untuk menatapnya, aku memberanikan diri menatap matanya.

"Jangan berbohong. Apa Kau mulai merahasiakan sesuatu dariku? Ingatlah, apa aku pernah membeberkan rahasiamu pada orang lain ?"

Aku pun terdiam. Jin hyung Benar. Setiap aku bercerita tentang rahasiaku, terutama kalau aku jatuh cinta dengan Yoongi hyung. Dia tidak pernah membeberkan rahasiaku, seolah cukup dialah yang tahu. Jadi... Apa aku harus menceritakan pada Jin hyung dari mana tanda itu ku dapat kan? Cerita kalau semalam aku bercinta dengan seorang yang lama Sudah ku cintai dan menjalin hubungan?

Kemudian aku teringat janjiku pada Yoongi hyung saat sebelum tiba di lokasi pemotretan, saat itu aku dan Yoongi hyung tengah di perjalanan menuju Kantor.

Flashback on

"Apa masih sakit?" Yoongi hyung bertanya dengan khawatir.

"Sedikit Papi" perih masih ku rasakan dibagian belakang bawahku.

"Oiyah, bisakah Kau berjanji pada ku?"

"Janji apa itu Papi?"

"Berjanjilah untuk merahasiakan hubungan kita pada siapapun. Termasuk manager kita, rekan artis yang lain, Para staff dan tentunya media" Aku berfikir sejenak.

Apa hubungan kita perlu dirahasiakan segitunyaㅡitu pikirku.

"Kenapa begitu papii?"

"Sudah ku bilang, aku butuh waktu untuk memberitahu semua orang. Kau bisa mengerti dan bersabarkan?" Aku tersenyum mendengarnya dan tentu aku mengerti posisinya.

"Baiklah aku berjanji" kemudian ia mengusap suraiku lembut.

Flashback off.

"Jadi begitu ceritanya hyung" Aku memutuskan untuk menceritakan semuanya pada Jin hyung. Toh Dia tidak akan membeberkan rahasiaku kan.

Jin hyung tampak shook mendengar ceritaku dan ia pergi untuk mengambil air putih dan meminumnya lalu kembali lagi di hadapanku.

"Aku tidak menyangka. Kau Sudah... Astaga! Kepala ku pusing Jimin, bagaimana bisa??"

"Kok pusing sih hyung? Hyung sedang sakit?"

"Tidak, bodoh" Jimin pun mempoutkan bibirnya kesal.

"Gini aja. Apa Kau Yakin kalau Yoongi itu Sudah putus dengan jennie? Dan siapa saja yang mengetahuinya? Apa hanya Kau dan aku saja? Jimin, Kau tahu kan kalau mereka pacaran itu Sudah lama. Hubungan mereka memang backstreet pada media Tapi tidak untuk kedua keluarga dan rekan sesama artis. Mereka juga sering putus nyambung kan, dan berujung balikan seperti semula. Aku takutnya, Yoongi Sekarang Benar Benar putus Tapi suatu saat Dia akan kembali pada jennie dan Kau diacuhkan. Aku tidak ingin Dia menyakitimu..."

"A-aku harus apa hyung? Aku sangat menyayanginya" suaraku bergetar dengan Mata yang berkaca kaca aku berucap.

"Sekarang bersikaplah seperti biasa dan pelan pelan Kau tanya padanya, seberapa serius kah hubungan kalian? Kalau Benar Benar serius itu akan menjadi lebih baik. Tapi kalau hanya untuk senang senang, Kau jangan terlalu Bawa perasaan atau Kau bisa minta putus padanya"