Chapter 6

20 10 0
                                    

Entah hawa macam apa ini, perasaan ini sangat tidak biasa. Hampir setiap malam setelah aku mengetahui bahwa ayah dan ibu ku meninggal tidur ku menjadi sangat tidak tenang. Kenapa?

" Wuuusshhh....." suara hembusan angin.

" Braakk!!!"
" Siapa itu?" Tanya ku sembari beranjak dari kasur dan berjalan mengendap-endap menuju balkon kamar. Namun setelah ku periksa ternyata tidak ada siapa-siapa disana, tetapi pot bunga ku jatuh ke lantai. Siapa yang menjatuhkannya?

" Setan yak? atau kucing?" Ucap ku sembari mengusap wajah ku yang terbasahi oleh keringat dingin.

Aku berusaha beranggapan positif dan menganggap itu cuma angin lewat.
Tidak ada jawaban dari pertanyaan ku tadi dan ku anggap saja itu benar-benar angin lewat. Di saat aku ingin membalikkan badan untuk menuju ke kasur ku kembali, ternyata " Sreeekkk..." suara seperti seseorang yang menggeser tirai horden jendela ku. Aku segera menoleh ke arah suara itu.

" Siapa?! Dari tadi di tanya siapa, kenapa tidak di jawab!" Gertak ku, siapa sebenarnya yang mengusik ku malam-malam seperti ini. Aku melangkah pelan menuju tirai horden itu dan langkah ku terhenti ketika ada seseorang berpakaian jubah serba hitam dengan kerah jubah yang tinggi seperti vampire yang ada di kebanyakkan film.

" Si_siapa kau?" Tanya ku tergagap-gagap. Namun dia menghiraukan pertanyaan ku dan berjalan mendekat ke arah ku.
" Aku mencium bau-bau vampire bangsawan di sekitar sini." Ucapnya lalu menatap ku tajam.

" Me_memangnya kenapa? Tidak ada vampire disini." Jawab ku, siapa dia sebenarnya?

Seketika tangan kanannya, dia arah kan kepada ku dan mengeluarkan cahaya.. " Zerkoph" ucapnya. Seketika itu juga aku merasakan seperti di sedot ke dimensi lain, melawan arus waktu seperti aku datang ke dunia ini waktu itu.

" Tugas ku sudah selesai. Louis." Ucap nya sembari menatap ke arah Louis yang sedari tadi menyembunyikan dirinya.
" Hhmm terima kasih, sekarang aku harus menyusul nya." Jawab Louis.

***********

Aku mulai membuka pelan mataku dan duduk sejenak, ku pandangi sekitar ku tetapi aneh ini bukan kamar ku dan juga seperti bukan lingkungan kota ku.
" Hah! Bukan kamar!" Teriak ku dalan hati, dengan segera aku berdiri dan memperhatikan sekitar ku dengan teliti, dimana sebenarnya ini.

Aku berjalan menelusuri jalanan dengan menggunakan piama tidur ini, berharap jalan ini mengantarkan ku ke sebuah tempat yang ada penduduknya. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki kuda dan berhenti tepat di samping ku.
" Hei nak!",panggil nya, aku menoleh ke arahnya dan melihat seorang pria paruh baya menuruni kereta kuda. Ini sangat persis seperti alat transportasi era jaman dulu.
" Kau mau kemana?" Tanya nya
" Entah lah paman." Jawabku dengan ekspresi wajah yang sedikir kebingungan.
" Mau ikut? Aku akan ke pusat kota kerajaan." Pinta nya

Ketika aku ingin menyetujui ajakkan pria tua itu, ketika itu juga tiba-tiba Louis muncul dan berjalan santai dari arah belakang.
“ Ba__"
“ Tunggu. Maaf dia adikku. Dia akan pergi bersama ku." Ucap Louis.
“ Dia adikmu? Baiklah jagalah dia." Jawab pria tua itu sembari naik ke kereta kuda nya.

Aku tercengang mendengar perkataan Louis. Adik!

“ Salam tuan putri Alexa." Ucap nya sembari memberi hormat seperti biasanya padaku.
“ Kita dimana!" Tanya ku dengan nada yang sedikit tinggi.
“ Ikut lah dengan ku.." Jawab nya.
“ Axcell." Ketika mantra itu di ucap kan Louis dengan sekejap kami sudah berada di atas bukit.

Aku melihat ke arah kastil megah. Pikiran ku bertanya-tanya di mana aku.
“ Dimana kita?" Tanya ku.
“ Selamat datang, ini adalah negeri Redfilvied, pusat kerjaan Arcadia." Jawabnya, saat itu juga aku terkejut. Bagaimana bisa dia membawa ku ke negeri sebuah musuh yang sudah menghabisi kedua orang tua ku!

RulciferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang