Adanya kehadiran Jennie memberikan dampak yang sangat besar bagi jisoo. Yang semula dirinya enggan untuk makan ataupun sekedar pergi keluar menghirup udara segar,kini dia menjadi sangat antusias untuk melakukan segala hal bersama jendeuk-i kesayangannya.
Tentu saja ibunya senang melihat ini ternyata yang di butuhkan putrinya selama ini bukanlah obat penenang tapi yang sangat di butuhkannya hanyalah kehadiran Jennie,sangat sederhana bukan. Setelah melihat putirnya tertidur di dalam pelukan Jennie ia kembali menutup pintu kamar jisoo bermaksud kembali ke kamarnya namun sepertinya suaminya telah kembali ke rumah. Ia menuruni satu persatu anak tangga dan benar saja suaminya telah duduk santai dengan secangkir kopi hitam pekat di hadapannya.
"Aku kira kau akan pulang telat" eomma jisoo duduk di seberang suaminya
"Kebetulan ada beberapa pertemuan yang di batalkan,bagaimana keadaan jisoo apa hari ini masih tidak mau makan?" appa jisoo mengangkat cangkir berawana putih tulang itu menyesap sedikit kopi hitam favoritnya
"Dia makan dengan lahap" sebelah alis suaminya terangkat mendengar hal itu
"Ternyata obat dari dokter benar benar hebat hanya dalam sekali makan efeknya luar biasa" tuan kim tersenyum puas namun senyuman di wajahnya tidak bertahan lama ketika nyonya kim mengucapkan kata kata yang tidak pernah ia duga
"Mari bercerai" perkataan nyonya kim sontak membuat sang suami terkejut bukan main
"Yeobo lelucon mu itu sungguh tidak lucu berhentilah" tuan kim berusaha menetralkan kekagetannya dengan menganggap perkataan istirnya hanya sekedar lelucon
"Mari bercerai besok aku pastikan surat dari pengadilan akan segera sampai ke tanganmu" nyonya kim melenggang pergi meninggalkan suaminya yang masih terkejut
Setelah beberapa detik nyonya kim pergi ke lantai dua rumah mereka tuan kim mencoba mengejarnya
"Yeobo bisakah kita membicarakannya lagi,kumohon jelaskan apa kesalahanku aku berjanji akan memperbaikinya" tuan kim menahan lengan istrinya yang hendak membuka gagang pintu kamar jisoo
"Biarkan putriku bersama Jennie makan perceraian kita batal" kata nyonya kim begitu to the point
"Tapi hubungan mereka tidak wajar apa kau tidak malu bila sampai orang ornag tahu hubungan mereka"
"Baiklah kalau kau tidak mau" nyonya kim membukan gagang pintu tuan kim nampak sangat terkejut melihat kehadiran Jennie di samping putrinya
"KAU!" tuan kim menunjuk Jennie "bagaimana bisa kau ada disini hah?!" tuan kim hendak menghampiri Jennie namun nyonya kim bertindak cepat dengan menghalanginya,menyembunyikan Jennie di balik bahu nya
"Aku yang meminta nya untuk datang wae apa itu salah?" jisoo yang semula tertidur menjadi terbangun karena suara dari kedua orang tuanya yang cukup keras
"Eomma apa ada?" jisoo mengucek matanya lucu bak anak kecil
"Tidak apa apa sayang,ayo bersiap kita akan pergi ke rumah nenek mu dia sangat merindukan cucu kesayangannya ini" wajah jisoo yang tadinya mengantuk menjadi bersemangat
"Kajja eomma tapi boleh kan aku ajak jendeuk juga?"
"Tentu saja sayang"
"Tidak kalian tidak boleh pergi dari sini!" tuan kim mendekat pada jisoo sontak raut wajahnya berubah menjadi ketakutan "sooya appa mohon jangan pergi eoh" tuan kim mencoba memegang tangan jisoo namun putrinya langsung menepis tangannya segera
"Tidak appa jahat" nada bicara jisoo mulai bergetar meyiratkan akan ketakutan "appa pasti akan segera menyuntikan obat itu lagi eomma ayo pergi" jisoo menarik narik lengan baju nyonya kim