Happly Ever After

13K 700 30
                                    

Pagi hari di sebuah rumah yang tak terlalu besar terasa sangat damai terlihat langkah seorang gadis kecil yang tengah kesulitan menaiki ranjang setelah berhasil naik gadis itu meloncat begitu saja ke atas perut jisoo

Aksi gadis kecil itu membuat jisoo otomatis terbangun dari tidur nyenyaknya




"Astaga sayang kau mengagetkan daddy" ucap jisoo lalu mengecup lembut pipi putrinya




"Daddy ayo bangun jangan tidur lagi" putrinya menepuk pipi jisoo "ayo bangun daddy sudah berjanji mengajak ku naik kuda"





"Arraseo tapi beri daddy ciuman dulu" gadis kecil itu mudah saja menuruti permintaan jisoo





"Gomawo ayo kita cari mommy" jisoo menggendong tubuh mungil itu dengan mudah












Langkah jisoo langsung menuju dapur tempat dimana istrinya berada,jennie terlihat sibuk mempersiapkan sarapan untuk jisoo dan putri kecilnya







"Selamat pagi sayang" jisoo mengecup kening jennie






"Pagi sayang,apa kau yang membangunkan daddy?" Tanya jennie pada putrinya




"Eum!" Putrinya menangguk





"Good girl" jennie menepuk lembut puncak kepala putrinya






"Apa kau sudah selesai? Aku sangat lapar"






"Sudah sebentar aku ambil piring dulu"









Setelah semua makanan tertata keluarga kim mulai sarapan mereka pagi ini





"Oh iya kemarin chaeyoung menelepon ku akhirnya mereka memutuskan untuk menikah di australia"



Setelah beberapa tahun akhirnya kedua adik kecilnya memilih untuk menikah menyusul jisoo dan jennie




"Akhirnya setelah berdebat antara amerika dan thailand mereka justru malah memilih australia benar benar aneh adik mu itu"







"Mereka juga adik mu jen" jisoo berdecak sebal sambil menyuapi putrinya




"Bagaimana kalau kita mampir ke new zealand setelah menghadiri pernikahan lisa dan chaeng aku rindu dengan kampung halaman ku" jennie menatap jisoo dengan poppy eyes




Meski sudah punya anak jennie tetap tidak berubah dia akan tetap manja kepada jisoo






"Boleh juga guna juga belum pernah kan kesana,yuna-ya kita akan ke new zealand bertemu dengan granma apa kau senang?"




"Jinja?! Yuna sangat merindukan granma" dibandingkan dengan eomma jisoo intensitas bertemu antara yuna dan eomma jennie memang sangat jarang maka wajar saja gadis kecil itu merindukannya






"Lihat setelah kau mengatakan tentang granma nya dia jadi semangat menghabiskan sarapannya" jennie terkekeh melihat kelakuan yuna






"Kita benar benar beruntung memiliki yuna di rumah ini" jisoo tampak memandangi yuna di matanya tersirat begitu besar kasih sayang untuk putri kecilnya "rumah ini pasti akan benar benar sepi jika tidak ada dia,syukurlah malam itu mobil kita mogok kalau tidak mungkin kita tidak akan sebahagian sekarang" mendengar jisoo bercerita membuat jennie mengingat kembali saat awal bertemu dengan yuna






Sebenarnya yuna bukan anak mereka. Di malam itu jennie bersama jisoo baru saja pulang dari pernikahan teman jisoo namun saat di perjalanan mobil yang mereka kendarai tiba tiba mogok,karena jalanan terlihat sepi mereka pun memilih menunggu supir untuk menjemput. Saat sedang menunggu dari dalam mobil jennie melihat pergerakan seorang wanita yang sangat mencurigakan dengan meletakan sebuah kardus sambil menatap cemas sekitarnya

Karena rasa penasaran yang sangat tinggi jennie meminta jisoo untuk memeriksanya,begitu jisoo membawa kardus itu dan membuka nya betapa terkejutnya mereka melihat isi kardus itu adalah seorang bayi mungil. Karena jennie yang pada dasarnya menyukai anak kecil pun akhirnya dia membujuk jisoo agar dapat merawat bayi itu dan dengan mudah jisoo mengizinkannya

Jisoo dan jennie merawat bayi itu dengan penuh kasih sayang hingga kini bayi itu sudah beranjak menjadi gadis kecil. Kehadiran yuna benar benar membawa dampak besar bagi mereka apalagi untuk keluarga jennie yang sebut saja baru mendapatkan cucu pertamanya karena jennie anak tunggal

Meski bukan darah daging mereka berdua ajaibnya wajah yuna mirip dengan jisoo matanya sendu dan bibir bentuk hati yang sangat khas,sifatnya mirip jennie entah karena terbiasa melihat lalu mempraktekkan nya atau apa tapi jisoo merasa yuna sama manisnya seperti jennie hobi mereka pun hampir sama


Jisoo benar benar merasa sangat beruntung di beri kebahagian sebesar ini. Jika di minta menggambarkan kebahagian nya dengan kata kata mungkin jisoo tidak akan bisa. Hidup bersama jennie saja merupakan anugerah baginya apalagi bisa di beri putri seperti yuna,berkali kali jisoo mengucap terimakasih pada istrinya ia tidak tahu bagaimana hidupnya apabila dulu jennie tidak mau menunggunya dan nekat menemuinya.







Jisoo selalu mengatakan dirinya beruntung bertemu jennie tapi jennie juga mengatakan sebaliknya




Mereka sama sama beruntung memiliki satu sama lain seperti sepasang sepatu yang apabila kehilangan satunya akan menjadi tak berarti.
































END

Euphoria ◐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang