Alisa dan Monic serius membahas Zero artis yang sedang mereka gandrungi, karena selain tampan, ia juga pintar nyanyi dan acting.
"Wah, semalam benar-benar keren. Aku tuh beruntung sekali bisa lihat Zero secara live di talk show. Benar-benar nyata."
Mata Monic terlihat berbinar-binar membayangkan wajah sang idola.
"Kamu tega bangat gak ajak aku Mon" Alisa menatap Monic hampir menangis.
"Ya, kamu mungkin belum beruntung Lis, waktu aku beli tiket tuh kamu gak di sana sih, tapi tenaaang aku dapat bocoran bakal ada konsernya Zero dua bulan ke depan, nanti kita beli tiketnya bareng yaaa..."
Monic menghibur Alisa yang belum sempat ke acara talk show semalam.
Tiba-tiba Sonya datang menghampiri kedua sahabatnya yang serius membahas idolanya."Hayoooo sibuk gosipin apa ini... Udah pada kerjain PR Matematika gak niiiih..."
Sonya mengganggu konsetrasi kedua sahabatnya itu."Ihhhh Sonya gangguin ajha niih.... Kita tuh lagi bahas Zero... Bukan Matematika dari Pak Burhan..."
Alisa sewot dengan Sonya yang tidak mengerti pembahasan mereka."Tuh kan, akhirnya wajah Zero dalam otak aku tuh udah diganti dengan wajah Pak Burhan niiiih..." Gerutu Monic.
"Pasti belum kerjain PR, makanya jangan ingat si Zero, Zero itu, akhirnya apa... PR gak beres kaaaannn..."
Sonya tambah iseng menggoda kedua sahabatnya itu."Ih... Sonya jangan nyalahin Zero dong, Zero tuh baik, makanya, kamu tuh harus banyak-banyak gaul dong, jangan hanya ke Perpus, Toko Buku, Laboratorium, lama-lama kamu botak kayak profesor -profesor...." ejek Alisa.
"Iya nih, Sonya, kamu tuh harus nonton tv juga, main medsos atau sekedar baca majalah supaya otak kamu itu fresh, sefres wajahnya Zero My Idol."
Monic mulai berhalusinasi membayangkan wajah Zero lagi."Iya Sonya, kita ini masih muda, kita perlu punya idola, gaul, keren, jangan masih muda kita kayak orang kuper, tua kayak profeser,"
Alisa menceramahi Sonya yang tampak kurang pergaulan."Ya udah, Zero gak salah kan, tuh Pak Burhan udah datang, bilang Pak Burhan noh..." Sonya melirik ke arah pintu kelas.
Alisa dan Monic langsung kaget dan cepat -cepat mengambil buku PR.
"Sonya.... Pinjam PR kamu dooong..."
Alisa mencoba merayu Sonya yang menahan senyuman. Dengan malas Sonya membuka tasnya dan langsung diserobot Monic.Alisa dan Sonya menatap Monic yang tidak tahu malu.
🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟
Sonya memasuki toko buku yang biasa ia datangi. Setelah menitipkan tas sekolahnya, ia menuju buku-buku baru yang tertata rapi.
Satu-satu rak buku ia telusuri hingga ia kaget melihat Zero sedang asyik membaca cover novel yang bersampul biru di balik rak tumpukan novel.
"Kamu lagi?"
Sonya setengah berteriak dan mengagetkan Zero."Hei... Kamu juga datang?"
Zero menyapa Sonya yang menatap sinis padanya."Kamu ngikutin aku terus ya...?" Sonya membelalakkan matanya ke arah Zero.
"Enak aja, aku tuh datang dari tadi, kamu ajha baru muncul." Zero meletakkan novel yang ia pegang.
"Ta, tapi ini bukan kebetulan kan, kamu pasti niat buruk ke aku." Sonya masih ragu kalau Zero bukan psikopat yang suka ikuti orang ke mana-mana.
"Yaiyalah, masa cowok cool kayak aku ngikutin kamu ke mana-mana. Kayak gak ada kerjaan saja."
Zero tersenyum simpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lovers
FanfictionTopi yang dikenakan Zero tiba-tiba terbang tertiup angin. Ia kaget sekali karena di depannya ada seorang gadis yang menatapnya dingin. "Kamu... apa yang kamu lihat ha...? " Zero salah tingkah. Sonya mengambil topi Zero yang telah jatuh dan mengulur...