Bug!
Tiba-tiba kaki Sonya dihadang oleh kaki seorang siswi penggemar Zero.Seperti mimpi saja, Dengan kehilangan keseimbangan, Sonya terjatuh karena tersandung di kaki jenjang Martha, si pembuat onar di sekolah mereka.
"Dasar penguntit?!!kamu kira bisa lolos dari Zero lovers setelah berhari-hari gak sekolah!!!! Dasar cupu!!!"
"Heh!!! Emangnya elo apanya Zero hah!!! Sembarangan ya kamu membuly, mau saya laporin kamu ke kesiswaan?"
Ancam Monic sambil membantu Sonya berdiri ditemani Alisah."Huh dasar syirik!!!!"
Olok Alisah sambil menyeret Sonya dari hadapan Martha. Sonya tampak pucat tapi hatinya nyaman ada kedua temannya."Apa lo?!!!"
Teriak Martha menantang.Sonya dan teman-temannya segera menuju kelas untuk menemukan meja ujian mereka.
"Tenang Soi, ada kita di sini. Cobalah bertahan dan tetap semangat!"
Monic tersenyum, bersama dengan Alisah. Sonya ikut menarik bibirnya. Ia merasa aman berada di antara orang -orang baik.
🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟🍟
Diam-diam Zero menelepon beberapa wartawan dari berbagai stasiun televisi. Ibunya kelabakan mendapati Zero telah duduk di hadapan para wartawan yang sudah menyetel audio visual kamera mereka dan siap melontarkan pertanyaan dan mencatat setiap ucapan sang idola.
"Selamat siang semuanya, maaf saya mengganggu isitrahat nyaman kalian sekarang ini. Tapi, saya harus mengklarifikasikan permasalahan yang beberapa hari belakangan ini membuat semua orang gaduh.
Silahkan teman -teman kiranya ada pertanyaan, saya siap untuk menjawabnya."
Zero mempersilakan teman -teman wartawan untuk mengajukan pertanyaan.
Beberapa orang pun dari beberapa stasiun tivi mengangkat tangannya. Secara bergiliran mereka melontarkan pertanyaan.
"Siapa gadis yang ada bersama anda di foto yang berlokasi di sebuah perpustakaan?"
"Dia, Sonya."
"Apa benar dia seorang penggemar dan menguntit anda kemana mana?"
"Salah. Saya dan Sonya bertemu secara disengaja, karena justru saya yang mengikutinya. Lagi pula dia tidak tahu menahu tentang saya selama hampir dua bulan kedekatan kami."
"Kenapa bisa? Bukankah anda sangat terkenal?"
"Benar. Saya terkenal di televisi, dan sosial media. Tapi tidak di perpustakaan, toko buku, modul matematika, ataupun modul fisika. Dia juga tidak punya sosial media, karena handphonenya saja masih jadul."
Zero tersenyum membayangkan wajah Sonya yang merah padam saat ia melirik hp jadulnya dulu.
"Lalu, apa kalian punya hubungan khusus? Bagaimana dengan Tricia? Apa Sonya adalah sosok ketiga dalam hubungan kalian?"
"Ya, saya dan Sonya punya hubungan khusus, saling jatuh hati seperti remaja umumnya, tanpa ada faktor apa-apa."
Mirna yang berdiri tepat di sebelah Zero membelalakkan matanya. Ia seakan tak terima dengan pernyataan Zero.
"Dan Um... Begini, Tricia hanya partner kerja, dan kami tidak ada hubungan apa-apa.
Pesan saya kepada penggemar saya, Zero Lovers agar tidak gaduh atau memojokkan Sonya, karena dia sangat polos dan tidak tahu apa -apa."
"Apa kesan anda pada sosok Sonya, sampai anda sangat menyukainya?"
"Dia pintar, polos, jujur apa adanya, menyenangkan, optimis?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lovers
أدب الهواةTopi yang dikenakan Zero tiba-tiba terbang tertiup angin. Ia kaget sekali karena di depannya ada seorang gadis yang menatapnya dingin. "Kamu... apa yang kamu lihat ha...? " Zero salah tingkah. Sonya mengambil topi Zero yang telah jatuh dan mengulur...