Bingung dengan perasaan yang aku alami sekarang. Antara cinta dan benci.
🌹🌹_____🌹🌹"Lo ngapain si ke sini? Kan gue dah bilang kalau gue gak mau jalan sama lo!" greget Icha.
"Kalau lo gak mau, kenapa lo harus pakai baju cantik?" tanya Raihan polos.
"Iya ya, aturannya kan gue sekarang pakai baju biasa aja dan gak usah repot-repot dandan. Aduh! Lo kok bego banget sih Cha," batin Icha menyalahkan dirinya..Icha diam tanpa menjawab pertanyaan Raihan.
"Udah, daripada kamu capek-capek dandan gak jadi pergi kan kecewa, mending ikut gue aja!" pinta Raihan sembari menarik salah satu tangan Icha.
"Okke, gue bakal ikut sama lo! Tapi gue bisa jalan sendiri, dan gue gak mau dipegang sama lo!" ucap Icha sembari menepis kan tangannya dari tangan Raihan.
"Serah," jawab Raihan.
Raihan berlalu meninggalkan Icha duluan ke luar dari rumahnya. Sebenarnya Icha berat untuk mengikuti perintah Raihan, tapi dirinya juga bodoh! Kenapa ia harus capek-capek berdandan seperti ini?
Dengan rasa malas Icha menyusul Raihan.
Raihan langsung menyetir mobilnya. Di perjalanan, Raihan dan Icha sama-sama diam. Mereka sama sekali tidak ada yang membuka percakapan. Egois!
"Raihan," panggil Icha memulai percakapan."Apa?" jawab Raihan seadanya.
"Sebenarnya kita mau ke mana sih? Kok dari tadi gak sampai-sampai," tanya Icha hati-hati.
"Lihat aja nanti," jawab Raihan.
Icha menghela berat. Rasanya payah kalau ngomong dengan pria yang berhati batu ini! Ia harus banyak-banyak bersabar.
Tidak berapa lama kemudian, akhirnya Raihan membawa Icha ke suatu tempat, laut!
"Kita ngapain ke laut?" bingung Icha tak paham.
Raihan hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Icha. Tiba-tiba datang kapan spead boat tingkat yang menghampiri Icha dan Raihan. Icha makin bingung dengan apa yang dilakukan Raihan pada saat ini.
"Permisi tuan, semuanya sudah beres," ucap salah satu pria yang menghampiri Raihan.
"Terimakasih," ucap Raihan.
Pria itu langsung berlalu meninggalkan Icha dan Raihan berduaan di sini.
"Silahkan," ucap Raihan mempersilakan Icha untuk mengikutinya.
"Raihan," panggil Icha.
Raihan menoleh ke arah Icha tanpa menjawab.
"Lo gak mau macam-macam sama gue kan?" tanya Icha memastikan.
Raihan mendekat ke arah Icha, "gue gak mungkin macam-macam sama lo! Kan gue sayang sama lo," ucap Raihan sembari menarik tangan Icha untuk ikut masuk ke dalam spead boat.
Icha masih terdiam saat apa yang dilakukan Raihan. Seorang pria batu bisa menyiapkan semua ini? Bagaimana bisa?
"Gak, gue gak boleh kemakan sama rayuan manisnya Raihan, gak boleh!" batin Icha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saksi hujan
Genç KurguHujan menjadi saksi hidupnya bahwa ia pernah bahagia, tapi hujan pula bisa menjadi saksi bahwa ia pernah terluka. Ini kisah seorang gadis yang memiliki dua sahabat. Ia diam-diam memiliki rasa kepada salah satu sahabatnya. Aku beruntung pernah menge...