"Bu, nasi dadarnya satu jangan pake pedes. Nanti mulutku terbakar, seperti hatiku yang terbakar melihatnya bersama yang lain."
"Sa eu lu,"
"Ciaaa,"
"Teh, saya teh anget satu ya, jangan pake gula. Tetehnya udah manis soalnya."
"Halah basi lo,"
"Boljug bor,"
Kenan bersama teman-temannya tengah bersantai di kantin yang sepi karena memang bukan waktunya istirahat. Mereka memesan makanan sekaligus adu gombal pada para penjual makanan yang ada disana.
"Bu, beli es teh manis tapi jangan pake es—"
"Wait, what?" potong Luthfi dengan logat asing yang terasa aneh jika diucapkan olehnya.
"Aneh-aneh ae lu Bambang." sahut Fathur.
"Lah gak ada Bambang disini coy," ucap Tegar heran yang direspon dengan ekspresi malas dari teman-temannya.
"Teh saya laper, pengen makan bayam. Bayam-bayam-mu,"
"Anak kesayangan bu Mina ini," ledek Fathur pada Jefri yang baru saja melontarkan gombalannya.
Bu Mina merupakan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang tetkenal karena usianya yang masih terbilang muda. Meski tak pernah diperlihatkan secara langsung, tapi semua penghuni kelas XI IPS 2 sudah mengetahui bahwa diam-diam bu Mina menyimpan ketertarikan pada seorang Jefri Syahreza.
Jelas teman-teman Jefri akan memanfaatkan fakta tersebut. Bahkan, bu Mina sendiri sudah terbawa perasaan hingga sudah mengajak Jefri keluar sesekali. Jefri juga memanfaatkan keadaan tersebut untuk menggali ilmu —informasi soal ujian lebih tepatnya.
"Tuy, kalo sirik tuh bilang aja," balas Jefri dengan wajah sombong.
"Ye... Bukan sirik ya, tapi...." Fathur menggantungkan kalimatnya. Membuat teman-temannya menunggu.
'Lah iya ya, gue kek orang sirik,' —Fathur
"Eh cuy cuy! Cecan cuy!" ucapnya sebagai usaha mengalihkan pandangan teman-temannya ketika ia melihat tiga orang gadis tengah berjalan menuju kantin.
Semua pasang mata yang mendengar pun mengikuti melihat ke arah Fathur melihat. Dan memang, ada tiga orang gadis yang tengah berjalan ke arah kantin sambil berbincang.
Kenan yang juga melihat mereka mengenali dua orang diantaranya. Itu Rosa —adik kelas di eskulnya— dan..
Salsa?
'Itu Marisa gak sih? Keliatan cantiknya,' —Tegar
Kenan rasa, yang satunya lagi bernama Lisa dan berasal dari eskul tari. Karena Tegar mengenalnya.
"Jep, itu Rosa yang kemaren lu modusin bukan sih?" tanya Luthfi memastikan yang dijawab dengan tatapan penuh arti oleh Jefri.
Tak usah ditanya apa artinya.
"Gimana nih?" tanya Fathur sambil memainkan alisnya.
"Ga dapet gue." jawab Jefri dengan wajah lesunya. Yang ia maksud adalah info kontaknya. Tentu saja.
Kalian tahu kesalahan terbesar yang telah Jefri lakukan?
"WOY! YANG GAK PUNYA PONI! YANG CANTIK! DI TANYAIN NIH!" seru Fathur yang membuat Jefri membelalakan matanya. Ia seharusnya tahu resiko yang akan ia terima jika terang-terang mengungkapkan keadaan percintaannya yang belum ada pergerakan saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
dirtymind. [HIATUS]
Fanfickenan yang bisa mendengar suara batin orang lain sudah biasa mendengar suara-suara aneh dari imajinasi teman-temannya. tapi, kali ini he heard it from a girl [] bahasa | AU | harsh word | local name | semi rated [] --- #1 - qiankun [06102019]