◀1▶

74 6 1
                                    

Awal Meta akan masuk sekolah yang sudah sekian minggu di liburkan usai kenaikan kelas, entah bagaimana keadaannya sekarang dengan yang dahulu akan berubah apakah akan semakin memburuk saja banyak teman sekelasnya yang acuh dengan kehadiran Meta di kelas 12 IPA 1 karena Meta adalah salah satu siswa yang kurang mampu di bandingkan semua teman sekelasnya tetapi Meta akan mempertahankannya hingga lulus agar kedua orang tua tidak khawatir terhadapnya.

"Meta bangun nak sudah pagi cepat mandi agar tidak kesiangan berangkat sekolahnya, ayah kamu sudah menunggu di ruang makan dan akan mengantar mu sekolah di hari pertama ini" AINI.

"Iya bun bentar lagi Meta siap-siap ko bunda tunggu aja di ruang makan nanti Meta nyusul"META sambil mengucek mata yang masih mengantuk menyelimutinya.

Meta bersiap memasuki kamar mandi setelah beberapa menit kemudian ia keluar dan mencari pakaian di lemari yang akan di kenakan setelah selesai mempersiapkan semuanya Meta menemui kedua orang tua nya yang sudah menunggunya sendari tadi.

"Nak cepetan sini bunda sudah siapkan sarapan kamu"AINI.

"Iya bun siap"META.

Keluarga kecil ini makan bersama dengan tenang walaupun sederhana mereka sudah merasakan bahagia karena masih bisa tercukupi apa yang keluarga ini butuhkan banyak di luaran sana yang kekurangan.

"Ayo nak sekarang berangkatnya takut kesiangan "HANDI.

"Iya yah ayo aku sudah tidak sabar masuk sekolah pengen ketemu sahabat-sahabat aku" Meta sambil menunjukan senyumnya itu.

"Iya...iya maaf ya ayah nganterin kamunya pake sepeda jadi lama sampai sekolahnya"HANDI.

"Iya yah udah engga papa mendingan pake sepeda kan dari pada jalan kaki pasti lama banget sampai sekolahnya"Meta.

"Yaudah sana masuk belanjar yang bener biar cita-citanya tercapai"HANDI mendorong pelan anaknya itu untuk masuk.

"Iya siap ayah"META sambil menghormat kepada ayahnya itu dan bergegas masuk sambil melambaikan tangan.

###

Setelah memasuki sekolah dan menyusuri koridor untuk menuju kelasnya banyak sekali anak-anak seangkatannya yang memandangnya dengan pandangan merendahkan dan memandangi Meta dari ujung rambut hingga ujung kaki karena penampilan yang jauh sederhana dari penampilan yang memandangnya.

"Kenapa ya setiap aku lewat banyak yang liatin aku sampai segitunya apa ada yang aneh dengan penampilan aku"META bergunam dalam hati.

Tetapi kini Meta menghiraukan yang sedang memandangnya itu toh apa untungnya bagi Meta jika mengurusi hal seperti itu dia juga tidak akan mendapatkan apa-apa oleh yang memandangnya.

Kini Meta sudah sampai kelasnya dan segera memasuki kelas yang ternyata teman sebangkunya sekaligus sahabat terbaiknya itu sudah menunggunya sendari tadi.

"Hayy meta Kenapa lama banget sampai sekolahnya biasanya kan duluan kamu baru aku sekarang aku malah yang sampai sekolah duluan"ARUNA merasa keheranan.

"Hehe Iya tadi aku kesiangan untung ayah aku yang nganterin"META.

Taklama kemudian bel pun berbunyi
Kring...Kring 🔔
pertanda awal pembelajaran sudah akan di mulai tetapi sebelum pembelajaran di mulai seperti biasa setiap paginya selalu di adakan mengaji bersama.

Kelas 12 IPA 1 kini mengaji dengan kidmat dan tenang setelah beberapa menit akhirnya mengaji pun selesai.

"Aruna ko teman teman kita belum masuk padahal bel sudah berbunyi sendari tadi"META bertanya kepada Aruna.

"Paling kesiangan kali, udah ah ta engga usah ngurusin mereka, lagi pula dia engga pernah perduli sedikit pun kan ke kamu padahal kamu suka perduli sama mereka"ARUNA menjelaskan panjang lebar sifat CACA dan KESI terhadap META.

"gitu-gitu juga mereka sahabat kita na kamu jangan kaya gitu Kejahatan jangan di balas Kejahatan tapi balaslah dengan kebaikan agar yang menjahati kita dengan sendirinya akan sadar" META menasehati agar temannya itu tidak berburuk sangka.

"Kamu benar benar hebat ta kamu sering kali di perlakukan dengan tidak baik tapi kamu kuat dan menerima segalanya aku salut memiliki sahabat terbaik sebaik kamu"ARUNA menunjukan senyumannya agar tidak kelihatan
sedih dengan apa yang menimpa sahabatnya itu.

Tak lama kemudian CACA dan KESI pun sampai kelas dengan tampang keduanya seperti habis lari terbirit birit dan segera memasuki kelas yang memang guru pun belum datang untuk mengajar.

"Untung kita engga kepergok guru gara gara kesiangan ca"KESI dengan nafas yang resenggak sengak.

"Iyah Untung aja tuhan masih sayang sama kita ya si"CACA yang kini raut wajahnya sudah pucat pasi karena takut.



Jangan lupa vote dan comentnya biar saya tambah semangat buat melanjutkan ceritanya.

Salam,


@AlfinaAndelia6

The Magic Of Dreams [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang