Di malam yang sunyi ini di balik jendela angin berhembus dan menerpa wajah cantik meta.
Meta masih memikirkan perkataan bian yang menyatakan perasaannya langsung ke dirinya jujur ini memang sangat cepat sekali untuk mempercayai ucapan dari laki laki karena baru pertama kalinya bagi meta.
"Ta ngapain lo bengong aja nanti kesambet lo"ucap aruna mengagetkan.
"Siapa yang bengong orang aku lagi liat bintang ko"bohong meta.
"Udah engga usah ngeles lo bohong juga percuma"ucap aruna.
"Iya aku cerita, sebenernya pas aku di ajak bian ke kantin itu dia nembak aku tapi aku bingung terima apa engga nya" ucap meta jujur.
"Ouh jadi ini gara garanya lo diem aja,ni ya gue ngasih saran aja ikutin apa kata hati elo engga usah karna ini elo jadi terbebani"ucap aruna memberi saran.
"Yaudah nanti aku terima dia aja deh takut dia sakit hati kalau di tolak terus aku coba buat sayang sama dia"ucap meta memberi keputusan.
"Aneh aneh aja lo mah nerimanya engga tulus"ucap aruna tertawa kecil.
"Abisnya mau gimana lagi dong"ucap meta bingung.
"Yaudah terserah lo yang penting lo cepet suka deh ya"ucap aruna.
"Na laptop kamu lagi nganggur engga "tanya meta.
"Iya nganggur kenapa emang"tanya aruna.
"Boleh pinjem engga sampe aku selesai bikin naskah novel"tanya meta."Boleh banget pake aja engga usah sungkan kalo sama gue mah ta "ucap aruna.
"Makasih banget ya na udah boleh minjem"ucap meta sambil menunjukan senyumnya.
"Iyah udah santai aja kali kaya kesiapa aja "ucap aruna.
Meta menunjukan senyumnya kembali.
Aruna yang tidak memiliki kegiatan sama sekali memutuskan untuk tidur berbeda dengan meta dia berusaha untuk tetap fokus terhadap laptopnya untuk menyelesaikan naskahnya agar setelah selesai ia bisa mengirimkannya ke penerbit sesudah unbk di laksanakan.
"Ayo cepet ngetiknya ta biar bisa cepet juga di kirim ke penerbitnya"gunam meta dalam hati.
Tak terasa malam semakin larut mungkin bisa di sebut hampir menuju pagi kini meta begitu asiknya mengetik sampai sampai lupa waktu.
♡♡♡
Pagi menyambut meta dan aruna.
Aruna kini sudah terbangun dan menyadari bahwa meta sudah bangun lebih Pagi darinya padahal meta tidak tidur semalaman untuk menyelesaikan naskah novelnya itu."Ta udah pangun aja kamu"ucap aruna sambil mengucek matanya dan merentangkan kedua tangannya.
"Ehh iya aku bangun dari tadi"ucap meta berbohong.
"Ouh yaudah aku mandi dulu deh"ucap aruna sambil mengambil handuknya untuk mandi.
Tak lama kemudian aruna akhirnya sudah menyelesaikan mandinya dan menuju tempat tidur kembali dan tak sengaja melihat raut wajah meta seperti orang kelelahan dan melihat mata pandanya.
"Ta kenapa mata kamu kaya panda gitu"tanya aruna.
"Engga tau aku juga na"ucap meta ngeles.
"Bohong kamu masa engga tau, aku tanya sekali lagi kamu kenapa "ucap aruna dan menekankan di ucapan terakhirnya.
"Iya Iya, jadi aku semalaman engga tidur"ucap meta polos dan masih terfokus pada laptopnya.
Mendengar jawaban dari meta aruna terperanjat kaget dan segera merebut laptopnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic Of Dreams [On Going]
Teen Fictionkisah seorang gadis sederhana yang berkeinginan menjadi seorang penulis profesional, padahal selama ini tidak ada yang percaya bahwa keinginannya akan tercapai, itu seakan-akan seperti mimpi yang terlalu tinggi, tetapi gadis itu akan tetap berusaha...