◀8▶

31 3 1
                                    

Pagi ini meta sudah terbangun dan bersiap untuk sekolah dan tak lupa untuk membangunkan sahabatnya itu.

"Naa bangun ini udah pagi nanti kesiangan lagi berangkat sekolahnya"ucap meta sambil mengguncangkan tubuh aruna.

"Iya Iya ini udah bangun ko"aruna terbangun dan mengucek mata sambil merenggangkan otot otot di tubuh.

"Na kamu mandi duluan gih aku mau ke depan dulu sebentar"ucap meta.

"Yaudah aku mandi dulu"ucap aruna sambil menuju kamar mandi.

Meta sambil menunggu aruna selesai mandi ia mancari makanan untuk sarapan keduanya kebetulan penjual nasi itu tak jauh dari rumah meta tepatnya berada di pinggir jalan menuju gang rumah meta.

"Bu bungkusin dua ya kaya biasa"ucap meta ke ibu penjual nasi langganannya itu.

Ibu penjual nasi segera membungkuskan nasinya untuk meta.

"Ini neng udah nasinya"ucap ibu penjual nasi sambil menyodorkan bungkusannya.

"Iya bu ini uangnya "meta segera memberikan uangnya.

Setelah mendapatkan dua bungkus nasi meta kembali ke rumah.

"Ta sono gih mandi gue udah selesai mandinya"ucap aruna.

"Iya ini juga mau, ni na aku abis beli nasi si depan kamu makan dulu"ucap meta sambil menyodorkan nasinya itu.

"Iya nanti aku makan, sekarang mandi gih "ucap aruna.

"Iyah aku mandi"ucap meta sambil berlalu menuju kamar mandi.

♡♡♡

Kelas kini sedang dalam keadaan tidak baik pasalnya mereka semua sudah tahu bahwa hari ini akan di adakan rapat tentang usbn sekaligus unbk jadi banyak guru yang tidak bisa masuk untuk membimbing anak-anak di Kelas.

Meta di sibukkan dengan menulis karangannya di buku kesayangannya
berbeda dengan anak-anak yang lain tengah sibuk dengan dunianya masing masing banyak yang sibuk bermain game di ponselnya ada yang menonton film horor.

"Ta ayo sini nonton dari pada diem aja"ucap aruna sambil tangannya menunjuk ke arah samping dirinya agar meta duduk di sampingnya.

Meta yang merasa namanya terpanggil mencari sumber suara yang memanggilnya dan benar saja sahabatnya itu tengah memanggilnya

Tapi niatnya ia urungkan untuk mendekat ke arah aruna untuk duduk di sampingnya banyak pasang mata yang memandangnya tidak ingin dirinya untuk bergabung dan meta yang mengetahui segera menolak ajakan aruna itu.

"Engga usah na aku takut nonton film horor kaya gitu"ucap meta menolak padahal di dalam hati ia sangat ingin sekali menonton tapi apa daya bagi meta.

"Ouh yaudah deh"ucap aruna percaya saja.

"Bagus deh untung meta nolak buat ikut nonton "gunam dalam hari dari salah satu yang menonton di sana.

Meta tengah asik dengan dunianya itu tiba tiba ada seseorang yang duduk di sebelahnya itu.

"Hey lagi ngapain ta "ucap bian mengagetkan.

Seketika meta terkejut dengan orang yang tiba tiba datang bagaikan tamu tak di undang itu.

"Ka-kamu ngapain ke sini "ucap meta gugup.

"Mau ketemu lo terus mau ngajak lo makan di kantin"ucap bian dan tiba tiba langsung menarik tangan meta tanpa ijin keluar Kelas.

Setelah sudah berada di depan kelas meta mematung seketika pasalnya caca dan kesi bertemu pandang dengan dirinya dan menunjukan raut wajah yang tidak suka dengan dirinya yang sedang di genggam tangannya oleh bian laki laki yang selama ini di sukai oleh caca sahabatnya itu.

"Bian lepasin tangan aku, aku malu kalau di liatin banyak orang "ucap meta sambil melepaskan genggaman bian.

"Kenapa harus malu, kamu itu harusnya beruntung bisa deket sama gue secara banyak cewe cewe yang maksa deket sama gue tapi gue tolak"ucap bian berbicara tanpa henti.

Meta yang sedang di pandang oleh wanita wanita yang di lewati oleh bian diam seribu bahasa sambil menunduk ia takut jika dirinya akan di bully oleh mereka.

Setelah sampai di kantin segera bian mencari tempat duduk yang pas untuk dirinya dan meta duduk .

"Ta ayo di sana duduknya"ucap bian sambil menunjuk tempat duduk paling pojok.

"Bian makannya cepetan ya aku gamau kalo nanti ketahuan guru kita ada si sini" ucap meta khawatir.

"Udah tenang aja orang sekarang lagi free kan"ucap bian dengan santainya.

Bian segera menawarkan kepada meta untuk memesan apa yang di inginkan.

"Ta mau pesen apa nanti aku pesenin"ucap Bian menawarkan.

"Engga usah repot repot bian aku masih kenyang ko"ucap meta menolak.

"Yaudah kalo lo ga mau tapi lo tetep di sini temenin gue awas kalo kabur lo "ucap bian mengancam.

"Iya aku engga kabur ko"ucap meta.

Bian segera menuju tempat yang menjual baso dan memesan.

"Bang basonya satu ya sama minumnya es jeruk jangan pake lama "ucap bian kepada tukang bakso itu.

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya pesanan datang segera bian langsung menyantapnya karena sudah lapar sendari tadi.

Meta sudah mulai bosan dengan bian yang sedang asik dengan basonya sampai sampai meta di biarkan saja seperti patung saja.

Dengan segera meta beranjak dari tempat duduknya untuk kembali ke kelas namun tangannya di cekal oleh bian agar meta tidak meninggalkannya.

"Mau kemana lo "ucap bian ketus.

"Aku mau ke kelas cape nungguin kamu cuma liatin yang lagi makan aja "ucap meta mengeluh.

"Nih gue ngajak lo ke sini itu cuma mau ngomong sesuatu sama lo sekarang di sini engga bisa di kelas"ucap bian menjelaskan.

"Yaudah sekarang kamu mau ngomong apa aku mau ke kelas engga bisa lama "ucap meta

"Ok sekarang gue mau ngomong jujur sama lo sebenarnya gue itu suka sama lo jadi lo mau engga jadi pacar gue "bian seketika mengatakan perasaan yang kini ia pendam untuk meta.

Meta diam seketika mendengar apa yang di ucapkan bian untuknya dan bingung untuk menjawab apa.

"A-aku engga bisa jawab sekarang maaf bian"ucap meta langsung berlalu pergi meninggalkan bian seorang diri.

Orang yang di tinggalkan menatung seketika pasalnya dirinya tidak mendengar jawaban sama sekali yang keluar dari mulut meta.

"Ok gue mau nungguin lo sampai menjawab perasaan ini meta"gunam bian dalam hati.

Bel pulang berbunyi KRING...KRING🔔
meta yang sedang melamun terperanjat kaget oleh Bel.

"Ta ayo pulang ngelamun aja dari tadi"ucap aruna yang mengetahui meta yang sendari tadi sedang melamun.

"Eh iya-iya ayo pulang"ucap meta gugup.

Aruna heran dengan sahabatnya pasalnya pagi ia biasa saja kenapa sekarang seperti sedang memikirkan sesuatu.

Keduanya kini merada di hatle untuk menunggu mobil bus datang dan tak lama kemudian bus yang di tunggu akhirnya datang dengan segera mereka naik bus tersebut.

"Ta tuh lo ngelamum lagi kenapa sih"ucap aruna heran.

"Eh-engga kenapa kenapa ko "ucap meta gugup.

"kalo engga kenapa kenapa lo kaya gugup gitu pas sama gue tanya"ucap aruna mengintimidasi.

Meta hanya menunjukan senyumnya agar tidak di intrograsi lebih panjang lagi.











Jangan lupa vote dan comentnya biar saya tambah semangat buat melanjutkan ceritanya.

Salam,


@AlfinaAndelia6

The Magic Of Dreams [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang