part 12

40 13 1
                                    

sudah beberapa menit mereka berpelukan tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang ingin melepaskan pelukkan . shannon memberi jarak pelukkan nya , ia menatap mata devano yang sudah mulai membengkak .

" kalo belom siap cerita sekarang , gapapa kok gue akan nunngu sampe lo siap " ucap shannon dengan pandangan nya yang lurus menatap devano , satu tetes air mata devano mengalir shannon yang melihat itu mengusap dengan tangan nya dengan pelan . devano memegang tangan shannon yang ada di pipi nya , ia memejam kan matanya menikmati kenyamanan ini . shannon yang diperlakukan seperti ini jantung nya bergetar begitu hebat .

" makasih ya , lo selalu ada buat gue " ucap devano dengan jari yang masih mengusap tangan shannon yang berada di pipinya . shannon yang gugup menarik tangannya dan mengalihkan tatapannya dari devano .

" dev kaya nya udah malem nih , gue masuk dulu ya " ucap shannon berusaha untu tidak memandang devano , ia segera meninggalkan devano , tetapi belum satu langkah kaki nya melangkah , tangannya di tahan oleh devano.

" hati - hati ya , inget selalu ada gue di samping lu " ucap devano dengan senyum nya yang manis , shannon yang mendengar nya hanya menganggukkan kepala nya dan setelah itu berlari masuk kedalam rumahnya .

sekarang shannon sudah berada di kamarnya ia duduk di pinggir kasur nya sambil memegang dadanya yang berdetak sangat kencang .

" apa gue udah mulai jatuh cinta sama devano ? " tanya shannon pada dirinya sendiri dengan bibinya yang masih tersenyum membayangkan kejadian tadi.

sedangkan di tempat lain di depan pagar rumah shannon , ya devano masih berada disitu memandangi kamar shannon . devano sedang bingung dengan hatinya . mengapa ia merasa nyaman saat berada di dekat shannon , mengapa saat di dekat shannon ia seperti ingin terus membuat shannon tersenyum , tapi ia menolak mentah mentah otak nya yang berfikiran macam macam ini hanya rasa nyaman sebagai sahabat tidak lebih , ia tetap harus menunggu shan ia harus menebus penyesalannya dengan shan . devano meninggalkan rumah shannon .

************************************************

shannon sedang menunggu bus di halte untuk pergi ke sekolah , ia di tinggalkan oleh abang nya dan orang tuanya sedang ada acara di luar kota jadi mereka sudah berangkat pagi pagi sekali . ia bersumpah akan mencekik leher abang nya yang menyebalkan itu . sebuah motor berhenti tepat di depan shannon , pemilik motor itu memakai helm sehingga shannon tidak dapat mengenali siapa orang itu , orang itu membuka helm nya ternyata itu adalah eldan . eldan tersenyum terhadap shannon .

" mau bareng ? " tawar eldan

" engga deh takut ngerepotin , gue mau nunggu bus aja " tolak shannon secara sopan , sebenarnya bukan karna takut merepotkan tapi karna ia takut canggung berada di motor bersama eldan .

" lo yakin bakal nunggu bus , bentar lagi gerrbang sekolah di tutup " ucap eldan

shannon jam di ponselnya ia tidak menyangka ternyata ia hampir telat untuk datag ke sekolah ia tidak mau dihukum oleh guru bk yang katanya terkenal galak itu .

" ehhh ya udah deh gue ikut lo " ucap shannon dengan mendekati motor eldan , shannon naik ke motor eldan , dan eldan mengendarai motornya menuju sekolah .

saat motor eldan sudah memasuki area parkiran sekolah , tidak sengaja saat itu juga shannnon melihat devano yang baru saja turun dari motor nya , dan sekarang devano sedang memperhatikan shannon dan eldan . entah ini perasaannya benar atau tidak tetapi tatapan devano hari ini sangat dingin . tepat saat shannon turun dari motor eldan devano pergi dari parkiran .

" lo liat apa sih shan ? " tanya eldan karna dari tadi ia melihat shannon sedang melamun melihat entah apa .

" ahh engga liat apa apa kok , ya udah gua duluan ya makasih " ucap shannon , pergi meninggalkan eldan setelah melambaikan tangannya

" iya " jawab eldan agak berteriak agar shannon mendegarnya .

shannon sedang menyusuri koridor sekolah menuju kelas nya . di setiap langkah nya ia melihat tatapan tidak suka dari orang orang di sekitar nya . sempat shannon menddengar beberapa perkataannya tapi ia tidak mempedulikannya .

" kemarin sama devano sekarang sama eldan , murahan banget tuh cewek "

" biarin aja , munngkin dia akan kena imbass nya , kan laura udah pulang dari singapura "

shannon sempat megernyit saat mendengar nama yang asing saat orang orang itu membicarakannya , tetapi ia tidak peduli . saat akan menuju tangga yang menuju kelasnya , shannon melihat sesuatu yag membuat hati nya jatuh pada dasar jurang yang sangat dalam . air matanya mengalir . kakinya sangat lemas . ia melihat devano sedang berpelukan dengan cewek entah siapa dia ia tidak mengenali nya . tidak mau berlama lama dengan hati nya yang sakit menyaksikan ini , shannon berlari meninggalkan tempat itu .

" lo apa apan sih ra " ucap devano saat sudah berhasil melepaskan pelukkan laura

" gue tuh kangen sama lo " ucap laura dengan nada centilnnya

" terus gue peduli " ucap devano seraya meninggalkan laura , laura memang salah satu cewek yang mengejar ngejar nya , ia baru pulang dari singapaura sejak 2 bulan yang lalu sejak ia pergi ke singapura . entah alasannya apa sehingga sekolah memperboleh kan ia pergi .

di tempat lain yaitu taman belakang sekolah , shannon sedang duduk di bangku dengan menunduk menyembunyikan air matanya . seseorang duduk di samping shannon ia memegang pundak shannon , shannon menengok ternyata eldan . tadi shannon berharap ia adalah devano .

" lo kenapa shan " tanya eldan

" engga kenapa kenapa el " ucap shannon dengan berusaha tersenyum "

" lo bohong sama gue " ucap eldan

" enggak kok "

" shan cerita sama gue "

" gue gapapa el " setelah shannon mengucap kan itu eldan menarik nya dalam pelukkan

" cerita sama gue shann "

" el apa gue pantas mencintai orang yang belum tentu mencintai gue , apa gue pantas suka sama orang , apa gue pantas cemburu el , el jawab , apa gue pantas , apa gue pantas " ucap shannon akhirnya cerita dalam pelukkan eldan dengan air matanya yang mengalir deras

" lo ngapain si ngikutin gue terus " ucap devano saat igin menghampiri shannon ke kelas nya

" gue kan kangen sama lo dev " ucap laura

devano sudah sampai di dalam kelas shannon , tapi ia tidak melihat keberadaan shannon . tadi ia lihat shannon sudah datang bersama eldan , tetapi sekarang dimana shannon .

" lo nyari siapa sih ? " tanya laura

" lo gak perlu tau " ucap devano seraya menghampiri bangku allena

" len liat shannon ga ? " tanya devano ke allena yang sedang memakan bekalnya

" engga , dia belom dateng , gue kira dia sama lo " ucap allena

" ya udah makasih ya " ucap devano setelah itu ia pergi meninggalkan kelas shannon , devano mencari keberadaan shannon . tempat pertama yang ia datangi yaitu kentin tapi tidak ada shannon disana , ia menyusuri koridor , atap sekolah , gudang , lapangan , toilet wanita , kelas anggi dengan laura yang selalu mengikutinya . devano hampir frustasi karna tidak menemukan shannon , tapi ia ingat satu tempat yang belum ia datangi yaitu taman belakang sekolah , devano berrjalan untuk menuju ke taman belakang sekolah , tapi saat ia sudah memassuki area taman belakang sekolah ia melihat sesuatu yang membuat rahangnya mengeras , mukanya yang memerah , tangannya yang mengepal sangat kuat , ia melihat shannon sedang berpelukkan dengan eldan .

************************

*dont forget to vote

* sorry telat updet

ShannonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang