sudah beberapa menit mereka berpelukan tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang ingin melepaskan pelukkan . shannon memberi jarak pelukkan nya , ia menatap mata devano yang sudah mulai membengkak .
" kalo belom siap cerita sekarang , gapapa kok gue akan nunngu sampe lo siap " ucap shannon dengan pandangan nya yang lurus menatap devano , satu tetes air mata devano mengalir shannon yang melihat itu mengusap dengan tangan nya dengan pelan . devano memegang tangan shannon yang ada di pipi nya , ia memejam kan matanya menikmati kenyamanan ini . shannon yang diperlakukan seperti ini jantung nya bergetar begitu hebat .
" makasih ya , lo selalu ada buat gue " ucap devano dengan jari yang masih mengusap tangan shannon yang berada di pipinya . shannon yang gugup menarik tangannya dan mengalihkan tatapannya dari devano .
" dev kaya nya udah malem nih , gue masuk dulu ya " ucap shannon berusaha untu tidak memandang devano , ia segera meninggalkan devano , tetapi belum satu langkah kaki nya melangkah , tangannya di tahan oleh devano.
" hati - hati ya , inget selalu ada gue di samping lu " ucap devano dengan senyum nya yang manis , shannon yang mendengar nya hanya menganggukkan kepala nya dan setelah itu berlari masuk kedalam rumahnya .
sekarang shannon sudah berada di kamarnya ia duduk di pinggir kasur nya sambil memegang dadanya yang berdetak sangat kencang .
" apa gue udah mulai jatuh cinta sama devano ? " tanya shannon pada dirinya sendiri dengan bibinya yang masih tersenyum membayangkan kejadian tadi.
sedangkan di tempat lain di depan pagar rumah shannon , ya devano masih berada disitu memandangi kamar shannon . devano sedang bingung dengan hatinya . mengapa ia merasa nyaman saat berada di dekat shannon , mengapa saat di dekat shannon ia seperti ingin terus membuat shannon tersenyum , tapi ia menolak mentah mentah otak nya yang berfikiran macam macam ini hanya rasa nyaman sebagai sahabat tidak lebih , ia tetap harus menunggu shan ia harus menebus penyesalannya dengan shan . devano meninggalkan rumah shannon .
************************************************
shannon sedang menunggu bus di halte untuk pergi ke sekolah , ia di tinggalkan oleh abang nya dan orang tuanya sedang ada acara di luar kota jadi mereka sudah berangkat pagi pagi sekali . ia bersumpah akan mencekik leher abang nya yang menyebalkan itu . sebuah motor berhenti tepat di depan shannon , pemilik motor itu memakai helm sehingga shannon tidak dapat mengenali siapa orang itu , orang itu membuka helm nya ternyata itu adalah eldan . eldan tersenyum terhadap shannon .
" mau bareng ? " tawar eldan
" engga deh takut ngerepotin , gue mau nunggu bus aja " tolak shannon secara sopan , sebenarnya bukan karna takut merepotkan tapi karna ia takut canggung berada di motor bersama eldan .
" lo yakin bakal nunggu bus , bentar lagi gerrbang sekolah di tutup " ucap eldan
shannon jam di ponselnya ia tidak menyangka ternyata ia hampir telat untuk datag ke sekolah ia tidak mau dihukum oleh guru bk yang katanya terkenal galak itu .
" ehhh ya udah deh gue ikut lo " ucap shannon dengan mendekati motor eldan , shannon naik ke motor eldan , dan eldan mengendarai motornya menuju sekolah .
saat motor eldan sudah memasuki area parkiran sekolah , tidak sengaja saat itu juga shannnon melihat devano yang baru saja turun dari motor nya , dan sekarang devano sedang memperhatikan shannon dan eldan . entah ini perasaannya benar atau tidak tetapi tatapan devano hari ini sangat dingin . tepat saat shannon turun dari motor eldan devano pergi dari parkiran .
" lo liat apa sih shan ? " tanya eldan karna dari tadi ia melihat shannon sedang melamun melihat entah apa .
" ahh engga liat apa apa kok , ya udah gua duluan ya makasih " ucap shannon , pergi meninggalkan eldan setelah melambaikan tangannya
" iya " jawab eldan agak berteriak agar shannon mendegarnya .
shannon sedang menyusuri koridor sekolah menuju kelas nya . di setiap langkah nya ia melihat tatapan tidak suka dari orang orang di sekitar nya . sempat shannon menddengar beberapa perkataannya tapi ia tidak mempedulikannya .
" kemarin sama devano sekarang sama eldan , murahan banget tuh cewek "
" biarin aja , munngkin dia akan kena imbass nya , kan laura udah pulang dari singapura "
shannon sempat megernyit saat mendengar nama yang asing saat orang orang itu membicarakannya , tetapi ia tidak peduli . saat akan menuju tangga yang menuju kelasnya , shannon melihat sesuatu yag membuat hati nya jatuh pada dasar jurang yang sangat dalam . air matanya mengalir . kakinya sangat lemas . ia melihat devano sedang berpelukan dengan cewek entah siapa dia ia tidak mengenali nya . tidak mau berlama lama dengan hati nya yang sakit menyaksikan ini , shannon berlari meninggalkan tempat itu .
" lo apa apan sih ra " ucap devano saat sudah berhasil melepaskan pelukkan laura
" gue tuh kangen sama lo " ucap laura dengan nada centilnnya
" terus gue peduli " ucap devano seraya meninggalkan laura , laura memang salah satu cewek yang mengejar ngejar nya , ia baru pulang dari singapaura sejak 2 bulan yang lalu sejak ia pergi ke singapura . entah alasannya apa sehingga sekolah memperboleh kan ia pergi .
di tempat lain yaitu taman belakang sekolah , shannon sedang duduk di bangku dengan menunduk menyembunyikan air matanya . seseorang duduk di samping shannon ia memegang pundak shannon , shannon menengok ternyata eldan . tadi shannon berharap ia adalah devano .
" lo kenapa shan " tanya eldan
" engga kenapa kenapa el " ucap shannon dengan berusaha tersenyum "
" lo bohong sama gue " ucap eldan
" enggak kok "
" shan cerita sama gue "
" gue gapapa el " setelah shannon mengucap kan itu eldan menarik nya dalam pelukkan
" cerita sama gue shann "
" el apa gue pantas mencintai orang yang belum tentu mencintai gue , apa gue pantas suka sama orang , apa gue pantas cemburu el , el jawab , apa gue pantas , apa gue pantas " ucap shannon akhirnya cerita dalam pelukkan eldan dengan air matanya yang mengalir deras
" lo ngapain si ngikutin gue terus " ucap devano saat igin menghampiri shannon ke kelas nya
" gue kan kangen sama lo dev " ucap laura
devano sudah sampai di dalam kelas shannon , tapi ia tidak melihat keberadaan shannon . tadi ia lihat shannon sudah datang bersama eldan , tetapi sekarang dimana shannon .
" lo nyari siapa sih ? " tanya laura
" lo gak perlu tau " ucap devano seraya menghampiri bangku allena
" len liat shannon ga ? " tanya devano ke allena yang sedang memakan bekalnya
" engga , dia belom dateng , gue kira dia sama lo " ucap allena
" ya udah makasih ya " ucap devano setelah itu ia pergi meninggalkan kelas shannon , devano mencari keberadaan shannon . tempat pertama yang ia datangi yaitu kentin tapi tidak ada shannon disana , ia menyusuri koridor , atap sekolah , gudang , lapangan , toilet wanita , kelas anggi dengan laura yang selalu mengikutinya . devano hampir frustasi karna tidak menemukan shannon , tapi ia ingat satu tempat yang belum ia datangi yaitu taman belakang sekolah , devano berrjalan untuk menuju ke taman belakang sekolah , tapi saat ia sudah memassuki area taman belakang sekolah ia melihat sesuatu yang membuat rahangnya mengeras , mukanya yang memerah , tangannya yang mengepal sangat kuat , ia melihat shannon sedang berpelukkan dengan eldan .
************************
*dont forget to vote
* sorry telat updet
KAMU SEDANG MEMBACA
Shannon
Teen FictionPertemuan membuat ku percaya bahwa aku memang ditakdirkan untuk bersamanya. Tapi bagaimana jika sebenarnya pertemuan hanya dibuat untuk menjadi sebuah kenangan yang akan selalu ada. Tidak ada yang tahu apa arti dari pertemuan kita ini. Aku hanya ha...