Kecewa sudah menghampiri diriku.
Apakah kau bisa mengusirnya ?******
Devano memakirkan motornya di parkiran sekolah . ia membuka helm nya terlihat rambut nya yang berantakan membuat semua murid yang melewati parkiran menahan nafas nya . devano sangat menawan ketika sedang mengibas rambut nya . devano menaruh helmnya di sebelah sisi stank motor. Ia berjalan dengan tangan yang di masukkan ke dalam saku celananya . devano sedang berjalan di koridor sekolah setiap pasang mata melihatnya . devano memberhentikan langkah nya melihat apa yang ada di depan tangga sekolah . shannon dan eldan , mereka sedang menertawakan sesuatu. Dulu ia yang selalu membuat shannon tertawa seperti itu. Devano menghampiri tempat shannon berdiri.
" shan " panggil devano di belakang shannon. Shannon membalikan badannya
" shan tunggu " cegah devano ketika shannon ingin pergi meninggalkan nya .
" kenapa dev ? " tanya shannon
" gue mau jelassin " ucap devano
" ga perlu jelassin. Gue udah liat semuanya " ucap shannon berusaha melepaskan tangannya dari genggaman devano
" tapi lo salah paham shan " ucap devano
" dev udah. Gue udah ga mau denger lagi " ucap shannon setelah berhasil melepaskan tangannya .
" el " panggil shannon kepada eldan yang menyaksikan kejadian tadi .
" ya " jawabnya
" yuk ke kelas " ucap shannon , seraya menarik tangan eldan .
Devano menatap tangan shannon yang menggenggam tangan eldan. Mengapa semua nya menjadi seperti ini , ini tidak sesuai dengan rencana nya. Devano mengusap wajah nya , pikirannya sangat kacau semuanya sudah tak sama lagi.
"Shan lo ada masalah apa sih sama devano ? " tanya eldan penasaran.
" ga ada. Lo gausah tau " ucap shannon agak dingin
Eldan sudah tidak ingin menanyakan lagi ke shannon jika suasananya seperti ini. Shannon sangat menyeramkan ketika sedang marah. Mereka sampai di kelas , shannon duduk di sebelah allena yang sedang mendengarkan lagu lewat earphone nya. Shannon sangat ingin curhat kepada sahabatnya ini , tapi ia belum siap. Walaupun ia sudah lama bersahabat dengan allena. Ia takut allena tidak memahami perasaannya.
Ia lebih memilih memainkan handphonenya. Ada chat dari bang athallah.Athallah aldercy
Athallah : woy
Shannon : apa ?
Athallah : nanti jalan yuk
Shannon : dih apa apaan lo ngajak gue jalan.
Athallah : jahat lo sama abang sendiri
Shannon : emang kita kenal
Athallah: wah bener bener lo ye
Athallah : ayo lah , gue lagi bosen nih
Shannon : ohh jadi gue tempat bosen lo doang. Oke fine
Athallah : duhh , bukan gitu shan
Athallah : kan kita jarang nih main lagi kaya dulu. Ya gua kangen aja
Shannon : sok kangen segala. Setiap hari ketemu juga
KAMU SEDANG MEMBACA
Shannon
Teen FictionPertemuan membuat ku percaya bahwa aku memang ditakdirkan untuk bersamanya. Tapi bagaimana jika sebenarnya pertemuan hanya dibuat untuk menjadi sebuah kenangan yang akan selalu ada. Tidak ada yang tahu apa arti dari pertemuan kita ini. Aku hanya ha...