part 21

33 6 0
                                    

Kecewa sudah menghampiri diriku.
Apakah kau bisa mengusirnya ?

******

Devano memakirkan motornya di parkiran sekolah . ia membuka helm nya terlihat rambut nya yang berantakan membuat semua murid yang melewati parkiran menahan nafas nya . devano sangat menawan ketika sedang mengibas rambut nya . devano menaruh helmnya di sebelah sisi stank motor. Ia berjalan dengan tangan yang di masukkan ke dalam saku celananya . devano sedang berjalan di koridor sekolah setiap pasang mata melihatnya . devano memberhentikan langkah nya melihat apa yang ada di depan tangga sekolah . shannon dan eldan , mereka sedang menertawakan sesuatu. Dulu ia yang selalu membuat shannon tertawa seperti itu. Devano menghampiri tempat shannon berdiri.

" shan " panggil devano di belakang shannon. Shannon membalikan badannya

" shan tunggu " cegah devano ketika shannon ingin pergi meninggalkan nya .

" kenapa dev ? " tanya shannon

" gue mau jelassin " ucap devano

" ga perlu jelassin. Gue udah liat semuanya " ucap shannon berusaha melepaskan tangannya dari genggaman devano

" tapi lo salah paham shan " ucap devano

" dev udah. Gue udah ga mau denger lagi " ucap shannon setelah berhasil melepaskan tangannya .

" el " panggil shannon kepada eldan yang menyaksikan kejadian tadi .

" ya " jawabnya

" yuk ke kelas " ucap shannon , seraya menarik tangan eldan .

Devano menatap tangan shannon yang menggenggam tangan eldan. Mengapa semua nya menjadi seperti ini , ini tidak sesuai dengan rencana nya. Devano mengusap wajah nya , pikirannya sangat kacau semuanya sudah tak sama lagi.

"Shan lo ada masalah apa sih sama devano ? " tanya eldan penasaran.

" ga ada. Lo gausah tau " ucap shannon agak dingin

Eldan sudah tidak ingin menanyakan lagi ke shannon jika suasananya seperti ini. Shannon sangat menyeramkan ketika sedang marah. Mereka sampai di kelas , shannon duduk di sebelah allena yang sedang mendengarkan lagu lewat earphone nya. Shannon sangat ingin curhat kepada sahabatnya ini , tapi ia belum siap. Walaupun ia sudah lama bersahabat dengan allena. Ia takut allena tidak memahami perasaannya.
Ia lebih memilih memainkan handphonenya. Ada chat dari bang athallah.

Athallah aldercy

Athallah : woy

Shannon : apa ?

Athallah : nanti jalan yuk

Shannon : dih apa apaan lo ngajak gue jalan.

Athallah : jahat lo sama abang sendiri

Shannon : emang kita kenal

Athallah: wah bener bener lo ye

Athallah : ayo lah , gue lagi bosen nih

Shannon : ohh jadi gue tempat bosen lo doang. Oke fine

Athallah : duhh , bukan gitu shan

Athallah : kan kita jarang nih main lagi kaya dulu.  Ya gua kangen aja

Shannon : sok kangen segala. Setiap hari ketemu juga

ShannonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang