"Iya betul tuh untung ada gue yang siap nolongin lo." ucap andra terkekeh
"Terserah."
*****
"Bilang makasih kek udah ditolongin." jawab andra sambil ngeliat aku
"Hm."
"Hm ap?." pertegas andra
"Iya makasih." sambil nunjukkin senyum tipis lalu di balas senyuman andra yang membuat wanita meleleh, kecuali layla.
"Lay, kakak mau beli es krim bentar ya." kata kak dexter
"Layla pengen es krim." sambil nunjukkin puppey eyes nya
"Iya deh, eh iya ndra kamu mau juga?." tanya kak dexter
"Boleh."
"Mau rasa apa?."
"Coklat 1."
"Vanila."
"Duduk yok lay." ajak andra sambil menarik tanganku, biarlah mau dibawa kemana.
Kemudian kak dexter pergi ke tukang es krim yang ngga terlalu jauh dari taman. Tiba tiba saja langsung ada makhluk yang bergelayut manja di lengannya andra.
"Bebeb ih kamu kok disini sih." ucap cewek itu manja masih dengan gelayutan
"Lepas!!." kata andra dengan suara meninggi sambil melepaskan gelayutannya
"Dia siapa beb?." tanya cewek itu sambil nunjuk di depan muka gue dengan tatapan tak suka. Dia cantik sih, tapi kyk tante tante, make up nya menor.
"Oh kenalin ini temen gue namanya layla karmalia, kita satu sekolah." ucap andra sambil memegang bahu ku
"Salam kenal, layla." ucapku sambil menjulurkan tangan ke cewek itu
"Ga usah sok baik deh lo, lo mau rebut andra kan dari gue." jawab cewek itu sinis ke arahku
"Lo ga berhak kyk gitu sif, emang lo siapa?." kata andra sambil menekankan kata emang lo siapa
"Ih bebeb aku kan pacar kamu." ucap sifa masih dengan bergelayut di tangan andra, ya dia sifania amanda, teman sekolah andra dulu.
"Lo apaan sih, gue ga punya pacar ya." jawab andra sambil menepis tangan sifa
"Apa ini gara gara dia beb?." ucap sifa masih dengan tatapan sinis ke arahku
"Maaf, ada apa ya?." jawabku jujur dan polos, mungkin kelola anku kumat
"Ih sok banget sih lo."
Tiba tiba saja tangan ku langsung ditarik kak dexter dari tempat duduk. Aku ngikutin aja apa yang kak dexter lakuin, mungkin lebih baik jadi penonton.
"Lo siapa huh!!." kata kak dexter sebel gara gara sejak tadi dia udah perhatiin aku di pojokin oleh sifa
"Oh kenalin gue sifa, lengkapnya sifa maurel farelya." ucapnya sambil tersenyum manis dan menjulurkan tangannya, tapi dengan make up yang tebal membuat kak dexter menahan tawanya
"Pulang yok lay, udah mau malam nih." ajak kak dexter sambil memberikan es krim tadi, dan ngasih ke andra
"Iya." ucapku sambil memakan es krim
*****
Setelah layla dan dexter pergi, akhirnya sifa masih tetap memegang tangan andra dan ingin membicarakan sesuatu.
"Ndra, besok aku mau pindah sekolah ke sekolah yang sama kyk kamu." ucapnya sifa bersemangat karena mau sekolah bersama andra
"Lah lo ngapain pindah ke sekolah gue?." tanya andra karena males harus satu sekolah sama cewek menor ini, ya walaupun bisa beda kelas tapi tetap saja satu sekolah.
"Daddy suruh aku pindah sekolah kesana, soalnya daddy ada pekerjaan." ucapnya lembut dengan kepalanya di letakkan di bahu andra
"Andra."
"Hm."
"Gue berangkat bareng lo ya, kan gue gatau sekolah baru itu." ucapnya sambil menatap andra
"Ga bisa, lo sendiri aja." ucap andra sambil meninggalkan sifa
"Emm gpp deh penting satu sekolah." (batin sifa kegirangan)
~<>~
"Jangan suka mengganggu orang lain, karena kau sendiri tak ingin jika diganggu." -A
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistery School
Horror_____ Tidak ada yang mengetahui peristiwa yang tersimpan di sekolah. Hanya aku, kamu, dan dia. Akankah aku menemukan siapa pembunuhnya?.. apa aku yang akan dibunuh? _____ "Gue yang lakuin itu semua, karena gue benci dia dan sekarang gue benci sama...