Ank kecil yang tampan pendiam dan pintar sungguh di sanjung siapapun yg mengenalnya. Namun taeyong apa kurangnya anak itu?
Sampai ia tk di urus. Ia berusaha dan terus berusaha agar orang tua peduli padanya namun naas semuanya tk seperti harapannya.
"TAEYONG KOU MAKAN LAGI?! KOU PIKIR MEMBUAT MAKANAN TK PERLU TENAGA?!" Ucap lee sely mama taeyong.
"Ma aq belum makan apa² ma"
"TAEYONG KOU INI SELALU MEMBANTAH APA YG DI KATAKAN ORANG TUA?! DASAR ANAK BODOH!!" ucap mr.lee
Mr.lee menampar taeyong tanpa basa basi sama sekali membuat ujung bibir taeyong berdarah. Taeyong berlari menuju kamarnya lalu membersihkan wajahnya.
"Aq sama sekali tak mengerti ada apa dengan mereka. Aq sudah berusaha namun mereka tak meliriku sama sekali, bibi neun aq ingin bertemu bibi".
Bibi neun wanita yg mengurus taeyong sampai taeyong mengerti rasanya menjadi anak yg memiliki orang tua dengan kasih sayang. Namun setelah ayahnya kembali dari hongkong bibi neun di pecat oleh ayahnya membuat taeyong sedih akan hal itu.
"Ma mama aku ingin keluar. Tae ingin jalan² ma"
"Kou sudah besar masih perlu kami? Manja sekali dirimu tae!"
Taeyong menunduk lalu berjalan keluar rumah dan berjlan untuk menghilangkan kesedihannya.
"Hai kou" sapa gadis dengan membawa ranjang penuh pasir.
"Kou sendirian? Hmm mau main denganku? Aq membawa banyak pasir"
Taeyong mengangguk lalu duduk bersama gadis itu. Bermain tanpa merasa lelah dan kesedihannya serasa hilang saat bersama gadis itu.
Perlahan waktu terus berjalan taeyong menjadi sangat dekat dengan gadis kecil yg imut itu. Membuat taeyong ingin menjaga dan membuat bahagia gadis itu. Sampai saat.
"Taeyong keluargamu sangat kejam mereka membunuh kakakku, apa kou mendekatiku termasuk rencana keluargamu? Aku membencimu taeyong. Jangan dekat lagi denganku kou menakutkan!!"
Gadis remaja bukan gadis kecil itu lah dipikiran taeyong. Gadis remaja yg selalu bersama taeyong pergi. Karena siapa? Tentu saja karena keluarganya bukan?. Taeyong sudah menemukan kebahagian saat ia terpuruk namun lagi² keluarganya menyingkirkan kebahagiannya.
Taeyong yg masih diam di tempat dan turun hujan secara perlahan. Ia berlari menuju rumahnya. Taeyong masuk dengan kasar membuat orang tuanya terkejut dengan sikap taeyong yang menurut mereka semakin besar taeyong semakin tak menurut juga anak itu.
"TAEYONG! kou tak tahu tata krama? Siapa yng mengajari seperti itu ha?!" Bentak ayah taeyong.
Taeyong yg biasanya di bentak akan menunduk sekarang jangan samakan lagi dengan taeyong yg dulu.
"KALIAN SELALU SAJA MEMBENTAKKU! AKU MELAKUKAN INI SALAH AKU MELAKUKAN ITU SALAH!! APA KALIAN PERNAH BERPIKIR APA YG MENJADI KEBAHAGIAAN ANAKMU INI!apa kalian sekali saja hanya sekali pernah berpikir? SEKARANG KALIAN MEMBUNUH KAKAK DARI SAHABATKU YANG MEMBUATKU MELUPAKAN KESEDIHANKU!" ucap taeyong dengan nada tinggi dengan air mata yg sudah berkumpul di matanya.
"Aku hanya ingin sesuatu, yaitu kebahagian yg seharusnya orang tua berikan kepadaku. Namun kalian berkali kali hanya memberi kesedihan saja itu benar² membuatku muak" ucap taeyong lagi namun dengn suara yg tak begitu tinggi dan nada yang serak.
"Tae kami hanya ingin kebagianmu saja"
"Hah! Bahagia yg ada aq sangat menderita"
"Terima kasih mau menjagaku aq terima uang kalian di rekeningku. Aku bisa menjaga diriku sendiri"
Taeyong pergi meninggalkan keluarganya dan membeli apart untuk menjadi miliknya bukan dengan uang namun dengan namanya. Sangat mudah untuk hal ini seperti itulah akal taeyong.
Lalu jika kalian berpikir gadis itu bagaimana? Dia baik² saja bahkan sempat berhubungan dengan taeyong.
Kalian mengenal gadis tersebut.
Siapa?
Tiffany lah gadis itu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
************
Fuh akhirnyaa lye bisa nyeritain masa lalu si taeyong
Sempet lupa lye tuhh
Apa lagi bingung nyari temen taeyong makasih kak agisstarmymulfandyg selalu dukung ceritaa lye hwhw.
