Yang tak dinanti

280 16 5
                                    

26'04'19

Hari yang tak pernah kunantikan telah datang.
Hari yang akan menjadi awal dari sebuah perjuangan yang akan menjadikan waktuku terbuang.

Yaitu dimana aku takkan lagi merasakan,
apa yang aku rasa saat aku melihat senyummu,
apa yang aku rasa saat aku melihat lepasnya tawamu,
apa yang aku rasa saat aku melihat kebahagiaanmu,
apa yang aku rasa saat aku memandangmu,
dan apa yang aku rasa saat aku melihatmu berada didekatnya.

Sakit? memang kurasakan, tapi kupendam. Karena aku tahu, itu lah cara agar kamu terus tersenyum.
Dan aku tahu bahwa aku bukanlah bagian dari kebahagiaanmu.

Tak pernah aku ingin jauh darimu.
Tak pernah aku ingin berpisah denganmu.
Tak pernah juga aku ingin berhenti untuk memandangmu.
Egois? memang, aku egois.
Aku tak ingin kamu pergi, tetapi kamu tidak peduli karena kamu tidak memiliki rasa seperti apa yang aku rasa.

Bisa dibilang, ini adalah hobiku.
Hobi mencarimu saat kita tak bertemu.
Hobi mencemaskanmu saat kamu lesu.
Hobi memandangmu saat kamu terdiam.
Dan hobi menghayal bagaimana jika aku dan kamu bersama.

Aku tahu, kita takkan bisa bersatu.
Karena, hanya akulah yang memiliki rasa padamu.
Tidak untuk kamu yang sedang mencintai orang lain.
Bahkan ketika aku tahu kamu mencintainya, hatiku menolak saat aku ingin berhenti mencintaimu.

Teman-temanku selalu bilang,
"apa kamu tidak lelah untuk menantinya?"

"hatimu pasti lelah karena berusaha kuat untuk memendam rasa yang bahkan tidak akan terbalaskan olehnya"

"hatimu pasti lelah karena berusaha kuat untuk menahan rindu yang bahkan kamu tidak dirindukan olehnya"

"biarkan hatimu beristirahat, pasti sangat lelah bukan?"

"bahkan kamu juga sudah tahu bahwa dia tidak akan pernah membalas cintamu"

"untuk apa kamu menahan rasa ini sendirian? lupakan saja dia dan, cari yang baru".

Sering terpikirkan olehku kata-kata teman-temanku.
Apa aku berhenti saja?
Apa aku harus melupakan?
Apa aku harus menghilangkan rasa ini?
Apa aku harus benar-benar menghapus semua tentangmu dari fikiranku?
Akupun mencoba untuk melakukannya.
Saat itu, aku sangat yakin bahwa aku bisa.
Benar, aku bisa melupakanmu, bahkan aku menjadi membencimu.

walau rasa benci itu hanya sesaat.

Entah dari mana, rasa ini kembali datang.
Kata teman-teman, aku terlihat asing.
Perilaku-ku berubah, kata mereka.
Katanya, terlihat menjadi lebih absurd.

Saat aku kembali memiliki rasa padamu,
entah mengapa aku menjadi sangat bahagia saat aku kembali melihatmu setelah lama aku berusaha menjauhimu.
Jantungku menjadi berdetak lebih cepat saat aku berada di dekatmu, walau terdapat jarak antara kita.
Fikiranku menjadi-jadi saat kamu memyemangatiku dan membuatku tidak bisa berhenti memikirkanmu kala itu.
Memang terdengar lebay.
Tapi, orang yang sedang jatuh cinta rata-rata juga merasakan hal seperti ini bukan?

Aku tahu, kamu pasti tidak peduli denganku dan berkata,
'yg punya rasa kan lo ke gue, gue ke lo mah gada rasa apapun. sebatas teman'  dan,  'hapus rasa lo ke gue, karna gue gabisa buat bales rasa lo ke gue. atau kalo lo gabisa ngelakuin itu, gue sendiri yang akan ngelakuin'
Lalu karena aku tidak gampang untuk melupakan, jadi kamulah yang memutuskan untuk menjauh.
Ini yang berada di pikiranku saat aku membayangkan kamu yang mengetahui aku memiliki rasa ke kamu.

Nyesek? emang. Tapi ya mau bagaimana lagi.

Sudah berusaha melupakan, tapi hati selalu menolak untuk melakukan.
Sudah berusaha untuk berhenti memikirkan, tapi fikiranku selalu terpenuhi dengan sikap-sikap mu.
Sudah berusaha untuk melepaskan, tapi ragaku tak rela untuk mengikhlaskan.
Selalu ditolak, hingga aku tak sanggup lagi untuk berjuang melupakan.

Hanya tersisa beberapa hari saja kita bisa bertemu.
Lanjutnya, pasti akan sangat susah.
Bahkan disisa waktu kita dapat bertemu ini juga pasti akan susah untuk menghabiskan waktu bersama.
Jangankan waktu bersama ataupun bercengkrama, bertatap muka saja pasti akan susah.

*tau sendiri la gimana rasanya kalo suka sama orang tapi orang itu kyk bodo amat atau ga peduli sama sekali:(. So sad bukan?

Maaf, tetapi aku belum siap.
Belum siap untuk jauh darimu,
belum siap untuk menahan rindu,
belum siap untuk menerima dan menahan sakit saat aku tahu kamu sudah dengan yang baru.

Untuk kamu yang takkan bisa kumiliki.
Aku berharap kamu akan membalas rasa ini.
Meski mustahil untuk terjadi.
Setidaknya aku sudah berusaha meyakini.

I love you, a heart who i can't have.

-daa

asakurasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang