Part 16

20 1 0
                                    

Dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Ken melirik phonsel yang ada di saku coat yang dipakai nya.
Terdapat delapan panggilan tidak terjawab.
Panggilan dari ibu nya, dan panggilan dari Paman William.

Ken saat itu langsung mendial nomor telepon ibu nya..

"Bu apa tadi mengubungi ku? Maaf pekerjaan saya begitu padat seharian hingga tidak sempat melihat hp" kata Ken pada ibunya.

"Ken Ibu tidak akan mengganggu mu lama lama, tadi Willy ayah Donita menghubungi ayah mu. Jika sempat hubungi lah Pak Willy, ayah mu samapai jengah di telepon nya terus. Dan jangan lupa besok datang lah ke rumah, ayah dan ibu ingin bicara dengan mu! Yah sudah ibu tutup dulu, jangan lupa makan, sesibuk apa pun kamu, harus jaga kesehatan mu nak,," kata ibu Dania ibunya Ken.

"Iya besok saya akan mampir ke rumah bu" jawab Ken kemuadian menutup telepon dari ibunya.

Sampai rumah sakit Ken melihat keadaan Alexa, belum ada perubahan, dia masih belum siuman.
Ken menemui Dokter Roy dan menanyakan perkembangan Alexa.

"Dokter Gimana Alexa?" Tanya Ken singkat.

"Pak Ken, seperti yang sudah saya jelas kan kemaren, cideranya tidak terlalu parah. Kemaren kita sudah melakukan operasi di kepalanya karena pendarahan dari dalam, luka nya pun tidak dalam, karena ada benturan keras dikepala jadi ada geger otak sedikit dan ada retak sedikit pada pada tulang pinggul karena benturan, setelah di gibs beberapa hari pinggulnya akan pulih. Bapak gak perlu khawatir, itu semua bukan masalah besar. Operasi nya berjalan sesuai prosedur, seharus nya saat ini dia sudah sadar, jika sampai besok masih belum sadar kami akan melakukan CT Scan kembali. Melihat lebih detail kemungkinan2 lain yang menyebabkan dia belum sadar" kata Dokter.

Mendengr penjelasan Dokter Ken merasa tenang, dia kembali ke ruangan Alexa dan duduk di samping ranjang Alexa sambil menggenggam tangan Alexa. Ken kembali tertidur disitu, Gugun yang datang mengantar kan makanan tidak berani membangun kan nya, Gugun pun menemani Ken disitu dengan tidur di ruangan depan.

Sudah lima hari sejak Alexa di rawat namun belum ada tanda Alexa membuka mata.
Ken setiap hari datang dan tidur disitu menjaga Alexa.
Gugun, Steve dan Lisa juga bergantian menjaga Alexa. Sesekali Leo datang pada siang hari dan beberapa karyawan lain juga ada yang datang menjenguk Alexa.
Semua orang mempertanyakan, kenapa sudah lima hari Alexa belum juga siuman.

Tim dokter telah mendatang kan specialis toraks dan ahli bedah saraf dari luar negeri, atas permintaan Ken.
Alexa sudah seminggu lebih belum sadar, menurut hasil para dokter trauma di kepala Alexa karena bekas benturan dimasa lalu yang menyebab kan dia belum siuman sampai kini. Para tim dokter bertanya apakah Alexa pernah mengalami trauma di kepala sebelum nya, namun para dokter tidak mendapat kan info atau pun riwayat kesehatan Alexa dari RS manapun. Alexa tidak memiliki siapa pun jadi tidak ada yang tau kondisi Alexa sebelumnya.
Dokter mengatakan kita hanya bisa menunggu mujizat Alexa bisa sadar.

Ken seperti biasa dengan kesibukannya di kantor, pagi pagi dia harus ngantor dan sore hari dia harus menemani Alexa.
Hal itu sudah berlangsung lebih dari seminggu.
Sebelum ngantor dia berpamitan dengan Alexa, memegang tangan Alexa dan mencium jidat Alexa

"Honey, aku sangat merindukan mu, walau kamu berada di sini tapi jiwa mu tidak. Cepat lah sadar dan tersenyum seperti sediakala, aku mencintai mu" kata Ken berpamitan dengan Alexa.

Ken langsung berjalan keluar menuju pintu.

Alexa antara sadar dan tidak mendengar setiap kata kata Ken dengan jelas, dia seakan ingin menahan langkah Ken dan memeluknya. Rasa kaku di setiap persendian nya membuat nya mengurungkan niat nya.
Kenapa dengan tubuh ku? Pikir Alexa.

MY PASSIONATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang