Part 19

19 1 0
                                    

Pagi pagi awal Alexa terbangun karena mimpi nya, bukan sebuah mimpi yang buruk. Dalam mimpi nya dia bermain bersama ibu dan Ayah nya bercanda tawa dengan gembiranya.

Ibu, Ayah, kalian tau betapa bahagia nya aku saat itu?
Semoga tak ada lagi mimpi buruk ku tentang kalian. Pikir Alexa.

Alexa sudah mandi dan bersiap-siap akan kembali lagi ke rumah itu.
Rani berniat mengantar nya tapi Alexa lebih memilih sendiri saja. Selama ini dia selalu menacari rumah nya sampai ke pinggiran kota cimenyan dan jalan jalan besar ternyata jarak rumahnya tidak terlalu jauh dari warung Bu Idah.
Naik angkot kurang lebih 6menit Alexa sudah tiba di persimpangan rumah nya dulu.

Alexa mengetok pintu rumah gedong itu berulang ulang namun sama seperti sebelum nya, tidak ada orang di dalam nya.
Alexa berjongkok di depan pagar dengan sabar menunggu sambil sesekali mengetok lagi.

Beberapa saat kemudian datang mang penjual sayur langganan para ibu-ibu disekitar situ berhenti di beberapa rumah dari tempat Alexa berjongkok.
Para ibu2 mengerumuni dagangan nya.
Alexa segera berdiri menghampiri ibu2 disitu dan bertanya.

"Pagi bu-ibu saya mau tanya" kata Alexa dengan sopan.

"Iya neng ada apa?" Jawab seorang ibu.

"Sedari tadi saya mengetok tapi nggak ada respon dari dalam. Apa pemilik rumah itu lagi tidak ada?" Tanya Alexa sambil menunjuk ke rumah berpagar tinggi disitu.

"Oh itu teh pemilik nya sekarang tinggal di Bandung nenk, biasa nya datang seminggu sekali saja, itu pun tidak menentu. Penjaga rumah yang biasa menjaga dan membersihkan rumah datang hanya di siang hari saja. Neng bisa menunggu nya jika mau. Atsu sebaik nya nenk kembali lagi siang nanti, ini juga masih jam 8 pagi" jelas ibu tetangga itu.

"Baik lah bu, terimakasih" jawab Alexa dan kembali menunggu di depan pintu pagar rumah itu.

Alexa sudah menunggu di depan rumah itu sejak pagi, sudah hampir empat jam dan sudah membuat nya hampir menyerah. Saat Alexa berdiri dan menghentak-hetak kan kaki nya yang keram karena berjongkok terlalu lama tiba2 seorang ibu tua sudah berdiri di depan pagar sambil membuka gembok pagar rumah itu.

"Permisi nek" Alexa menyamperin wanita tua itu sambil menahan kram di kaki nya Alexa melangkah cepat sebelum si nenek berjalan masuk.

"Iyaa nenk ada apa?" jawab si nenek.

"Saya sudah dari pagi menunggu nenek disini ada yang ingin saya tanyakan" kata Alexa.

"Yah ada perlu apa nenk" tanya si Nenek lagi.

"Saya mau tanya pemilik rumah ini nek, dimana saya bisa bertemu dengan mereka?" Tanya Alexa.

"Tuan dan Nyonya sekarang berada di Bandung nenk, Tuan sekarang tugas di Bandung jadi Nyonya juga ikut ke sana" jawab Nenek.

"Saya bisa minta nomer tlp yang bisa dihubungi?" Tanya Alexa.

"Waduh nenk, saya nggak memiliki nomer hp mereka. Biasanya nyonya yang menghubungi saya di sini melalui telpon rumah. Soalnya saya tidak punya hp nenk" jawab si nenek.

"Bisa saya minta alamat rumah mereka di bandung nek?" Tanya Alexa lagi.

"Alamat mereka saya juga kurang tau nenk, emang nenk ada keperluan apa sama Tuan dan Nyonya?" Tanya si nenek penasaran.

"Saya lagi mencari pemilik rumah ini nek. Mungkin mereka bisa jadi orang tua saya" kata Alexa.

"Orang tua Nenk? Tapi Tuan dan Nyonya Gunawan tidak mungki orang tua nenk, umur mereka kira2 awal 30an. Anak mereka yang pertama baru berusia 6tahun. Nenk kita ngobrol di dapur aja yah. Nenek mau sambil bersih2. Biar sekalian nenek ambilkan nenk minum" Kata si nenek

MY PASSIONATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang