02.BEGINNING

135 18 0
                                    

.In MY Dream.

Ini terlalu berlebihan.
Aku masih menginginkan yang ada di mimpiku itu,bukan kamu.

"SOMI!!"

"Eh?! Musun irieyo sunbae?"

"Ah majja,untung kau beneran somi. Kalau salah...ini akan memalukan!"-ucapnya sembari terus menggiring somi dan merangkulnya.

"Ahk,waeyo sunbae?"

"Yak! Somi-ssi jangan terlalu formal denganku. Panggil aku oppa nee?"

"Tapi kau sunbae ku."-ucapnya sembari terus meronta-ronta melepaskan rangkulan tangan sunbae nya itu.

"Aish somi...kau hanya perlu memanggilku oppa saja,tidak beratkan? Aku tidak menyuruhmu membunuh orang bukan?"-ucapnya sembari terus mengeratkan rangkulannya terhadap somi.
Ia begitu terkekeh mendengar ucapannya sendiri.

Somi hanya mengangguk tanda paham.

"Geunde..oppa! Kau mau kemana?"

"Mau ke suatu tempat bersamamu! Mau ikut dengaku sebentar?"

"Tapi kan kelasku dimulai--"-ucapannya terpotong saat lengannya menggenggam bahu somi lembut,mengarahkan tubuh mungil milik somi kehadapannya.

"Janji! Ini hanya sebentar,aku ingin mengatakan hal serius padamu. Tapi tidak disini..disini begitu bising. Jadi kamu mau?"

"E-eh geurae..."-sunbae nya itu kemudian menggenggam tangan milik somi dan menggiringnya kesuatu tempat.
Mereka pergi menggunakan sepeda motor milik sunbae nya yg pasti.

♡♡♡♡

Dipinggir jembatan,,,
Ya! Lelaki itu menghentikan laju sepeda motornya ditrotoar jembatan.
Jembatan tembok yg tidak terlalu tinggi,jika diukur akan setengahnya dari tinggi badan somi.
Jembatan itu membuat siapa saja yg datang akan terpukau,karena disana mereka bisa melihat pemandangan yg luar biasa indah dari atas sini.

Apa tujuannya membawaku kesini?
Aku merasakan sesuatu ditempat ini.

"Euh-oppa kenapa membawaku kesini?"-dengan tergagap dan jantung yg berdegup kencang dia memberanikan membuka mulutnya.

"Wae? Kau tidak suka?"-ucapnya menatap dalam manik cokelat milik somi.

"Ahk aniyo...hanya saja aku takut ketinggian."-ucapannya mampu membuat lelaki tampan dihadapannya terbelanga.

"Aku tidak tahu,maafkan aku...ayo kita pergi!"-ucapnya dengan wajah penyesalan terpampang disana.

"Ahk oppa gwenchana,aku bi-bisa mengatasi rasa takut ini jika bersamamu."-lelaki dihadapannya begitu cemas meskipun ia telah berkata demikian.
Ia menyesal,jika terjadi sesuatu padanya bagaimana?

"Tapi sama saja kau akan merasa takut,wajahmu sudah mulai pucat. Mari kita kembali...aku akan membawamu ke tempat lain saja."-somi hanya mengangguk dan mengikuti perintahnya agar segera pergi dari tempat mereka saat ini berpijak.

♡♡♡♡

Saat ini tidak kalah indahnya dengan pemandangan diatas jembatan tadi.
Danau,,
Danau dengan gelombang yg tenang.
Membuat siapa saja yg melihatnya ikut merasakan ketenangan aura danau tersebut.

"Somi...kamu tidak takut air kan?"-somi hanya terkekeh mendengar ucapannya.

"Aniyo..oppa apakah aku terlihat penakut Hah?!"-ucapnya yg hanya dihadiahi cengiran milik lelaki dihadapannya.

Diam,,
Hanya diam yg mereka lakukan setelah obrolan terakhirnya tadi.
Hening,,
Menikmati embusan angin yg menyapu wajah mereka yg tenang.
Kicauan burung yg mendukung tenangnya alam dan suasana hati mereka.

"Aku ingin mengatakan sesuatu."-ucapnya memecah keheningan,somi hanya menatap lelaki dihadapannya penuh tanya.

"Somi-ssi kau tahu? Setelah ibuku meninggal..kau lah perempuan satu-satu yg terus ada untukku,menyemangatiku tanpa bosan menemuiku,menguatkanku saat keterpurukan sangat membuatku muak dengan hidup ini." Somi masih diam untuk mencerna semua perkataan lelaki itu,dan juga penasaran yg akan dibicarakan lanjut lelaki itu.

"Aku selalu berfikir mengakhiri hidupku,karena satu-satunya orang yg kucintai telah pergi,aku sangat takut jika harus menjalani hari-hariku yg membosankan tambah konyol jika tidak ada dia bersamaku.
Tapi aku sadar,bahwa masih ada orang yg harus aku hargai perasaannya,yg harus aku lindungi,sayangi dan harus aku cintai.
Somi..kau adalah orang itu,orang yg berharga dalam hidupku.
Mulai sekarang,,izinkan aku untuk berlayar bebas dihatimu eoh?! Apakah kau ingin menjadi kekasihku?"-somi masih diam mematung menatap lelaki dihadapannya terkejut.
Dia masih dalam menetralisir jantungnya yg berdegup sangat kencang.

"Kau mau?aku sangat mencintaimu somi."-tanpa persetujuan dan aba-aba dia memeluk lembut tubuh mungil wanita dihadapannya.
Somi masih diam mematung,tidak melepaskan pelukan lelaki itu maupun membalas pelukan tersebut.
Dia hanya diam,,

"Jika kau masih belum bisa menjawab,gwenchana. Jangan paksakan dirimu."-dengan senyum terukir diwajah wanita tersebut tanpa sadar,somi mengangguk memberikan jawaban atas pertanyaan lelaki dihadapannya dengan semangat dan antusias.

Dengan gembira lelaki itu memeluknya kembali,membuat kasih sayang diantara mereka ditempat yg sangat indah ini.
Mereka menyatukan cinta yg selama ini mereka tahan untuk bertemu.


▪▪▪


IN MY DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang